°•••Happy reading•••°
***
"Souta kemana aja njir?" tanyaku kepada dirimu sendiri.
Hari ini aku tidak bertemu Souta, bahkan tadi yang mengantarkanku kesekolah adalah Papaku.
Biasanya Souta yang mengantarkan dan menjemput ku, aku menjadi khawatir dengan keadaan anomali itu.
Aku menelpon nya sudah beberapa kali. Namun nihil, dia tidak menjawab panggilanku.
Dengan perasaan gelisah aku pergi kerumahnya.
Pintu tidak dikunci, aku melihat sekeliling. Sunyi, sepertinya orang tua Souta sedang tidak ada dirumah.
Dengan sedikit keberanianku, aku menaiki tangga menuju kelantai atas.
Aku melangkah kan kakiku kearah kamar Souta. Pintunya tertutup, tapi tidak dikunci.
Samar samar aku mendengar suara Souta dan Cia.
"Kak Souta, ayo dong makan. Ini Cia udah suapin tapi kakak ga mau." Terdengar suara Cia yang dilembut lembutkan.
"Gue ga mau! Keluar dari kamar gue Cia!"
"Kak! Kakak kenapa si? Semenjak ada Name kakak malah ngejauhin Cia!"
"Perasaan lo doang, udah sana pergi!"
"Tapi--"
Aku yang sedari tadi menguping didekat pintu tanpa sengaja badanku oleng kedepan karena aku sedikit bersandar dipintu, hampir terjatuh untungnya aku bisa meng stabilkan badanku, jika tidak.... Aku pasti akan malu. Sepertinya.... Aku sudah malu?
Karna lihatlah....
Souta dan Cia kini menatap ku.
Souta yang menatapku dengan tatapan kaget dan juga dia seperti menahan tawanya.
Dan Cia yang menatapku dengan tatapan kesal, emm mungkin karena aku menganggu waktunya bersama Souta, maybe?
Akhh sudahlah, rasanya aku ingin menghilang saja.
Aku berucap gugup "Hehe, G-gue c-cuman mau nyari So--"
"Eh nyari Acan, nah iyaa itu!" ralatku dengan cepat.
"Halah," cibir Souta menatapku dengan tatapan mengejek. "Bilang ae lo kangen gue." Lanjutnya dengan wajah songong.
Aku melirik sinis kearah Souta. Sampai aku merasakan bulu bulu yang lembut menyentuh dikakiku, aku menatap kebawah. Terlihat Acan yang mengusap kan kepalanya dikakiku, aku segera mengambil dan menggendongnya.
"Karna Acan udah ada, gue pergi." Aku hendak berjalan keluar sambil menggendong Acan.
"Name! Mau kemana lo hah?! Balikin Acan gue!" Suara Souta menghentikanku.
"Ga mau! Gue mau pinjem bentar aelah!" Aku hendak ngacir pergi namun kembali sesuatu menghentikan ku.
Tante Gia menelponku. Aku mengangkat panggilan nya.
"Name tante boleh minta tolong?"
"Tentu aja boleh tan, minta tolong apa?"
"Ituu, jagain Souta. Dia lagi sakit, katanya gara gara hujan hujanan. Tante lagi sibuk banget, ga tau pulang nya kapan."
Aku terdiam sebentar, kemudian bersuara lagi. "Eee iya tan, Name bakal jagain Souta kok."
"Makasih banyak ya Name, maaf ngerepotin."
"Eh, engga kok tan." jawab ku cepat.
"Sekali lagi makasih ya, oh iya. Bilangin ke Souta nya, dimakan bubur yang udah tante siapin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello tetangga!
Novela Juvenil☆゚.*・。゚☆゚.*・。゚☆ Bagaimana perasaan kalian jika tetangga baru kalian ternyata adalah orang yang selama ini kalian kagumi dari layar handphone? ☆゚.*・。゚☆゚.*・。゚☆