The Oniel's

2.5K 145 2
                                    

Selamat datang kembali pembaca cerita ku!

Maaf kan aku yang telah menghilang beberapa bulan, aku lupa password akun ini dan baru ingat waktu aku lihat-lihat buku harian, ternyata tercatat lah disana akhirnya aku bisa kembali membuka aplikasi ini.

Ini cerita baru, ondah familly yang selalu seliweran di segala sosmed ku dan aku berniat untuk menulis tentang mereka karena LUCU BANGETTTTT FIKS NO DEBAT!

Lupakan sejenak tentang little familly di sebelah karena aku tidak tahu ingin menulis apa di dalam sana, dan mari saksikan cerita baru ini.

Enjoy!

____________________________________

Hari senin adalah musuh seorang pekerja dan anak-anak sekolah. Hari senin adalah musibah bagi sebagian anak-anak yang selalu malas untuk belajar di sekolah. Hari senin adalah pengawalan hari yang amat tidak di inginkan oleh siapapun.

Tapi hari senin kali ini adalah hari yang sangat di tunggu oleh seorang Bapak beranak empat. Lelaki tua itu tengah duduk di teras depan rumah nya, sudah rapih menggunakan kemeja dan celana dasar, tak lupa rambut klimis yang disisir rapih. Tersenyum senang memandang ke arah depan rumah, sembari sesekali menghisap rokok yang di apit oleh kedua jari nya.

"Selamat pagi."

"Ya, selamat pagi, ada perlu apa?" Dia membuang puntung rokok nya yang masih setengah. Kemudian berdiri untuk membuka pagar.

"Mohon maaf, mau bertanya, Pak.. rumah nya Pak Rt dimana, ya?"

Dia mengusap kumis nya sejenak sebelum menjawab."Saya Oniel, ketua Rt disini, ada yang bisa saya bantu?"

"Ah kebetulan sekali.. saya mau antar barang, kata orang nya.. rumah nya di depan rumah Pak Rt, berarti di depan sana." Tunjuk nya pada rumah tingkat dua di depan."Terima kasih, Pak. Saya pam-"

"Ei main pamit-pamit aje lo, sebentar dulu.. itu yang di depan rumah nya masih kosong, orang nya belum pindah. Barang nya berapa banyak tuh, titip sini aja kalau gitu."

"Waduh gimana ya, Pak.."

Oniel merebut kertas nota yang ada di genggaman orang tersebut."Aelah dua ratus doang, dua juta juga tetep kaga abis harta gue buat ganti tuh barang kalau hilang. Lagian jangan takut, gue nih Rt disini justru disini lah tempat melindungi barang warga. Gue juga kenal sama yang punya."

Orang tersebut menunduk ketakutan, kemudian mengangguk dan menaruh barang itu di depan pagar. Setelah nya ia pamit tanpa bicara, mungkin sudah malas meladeni bapak-bapak kayak oniel.

Setelah kurir melajukan kendaraan nya, Oniel menarik kardus barang itu ke dalam pagar. Karena ia rasa barang nya agak berat, ia tinggalkan disana kemudian masuk ke dalam rumah.

____________________________

"Bapak lo kenapa tuh ngoceh diluar?"

Seorang perempuan dengan rambut sebahu nya, bernama Lulu—anak pertama keluar dari kamar mandi, dengan handuk yang ia sampirkan di leher nya. Berjalan ke arah meja makan, mendekati saudari nya yang sedang menuangkan susu di dalam gelas.

"Enggak tau gue, kayak enggak tau bapak lo aja, paling ngomel kang sampah." Perempuan rambut agak panjang, sedikit acak-acakan terlihat bangun tidur masih dengan piyama nya yang sudah agak pudar bermotif hello kitty itu menggidikkan bahu nya dan kembali fokus pada susu yang ada di tangan nya. Dia adalah Olla—anak ketiga.

"Kaga ada nugget apa nih?" Lulu mengobrak abrik isi kulkas."Gue mau sarapan apa anjay."

Olla menoleh ke arah kulkas."Noh kecap sama saos, makan sama nasi anget tambah kerupuk, mantep tuh."

Kita Usaha-kan Keluarga Harmonis ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang