10

1.3K 118 12
                                    

Siang ini langit terlihat agak mendung, awan cerah dan matahari tak andil dalam luas nya langit. Beberapa tetes air hujan jatuh ke jalan, tak lama, hanya beberapa menit saja gerimis yang melanda itu sudah di bawa oleh angin.

Indah membuka pintu balkon nya, menyembulkan kepala nya lalu mendongak menatap langit. Kemudian ia keluar untuk mengambil jemuran pakaian yang sudah lebih dulu di pinggirkan agar tak kena hujan. Namun sebelum itu ia menarik keranjang pakaian di dalam kamar nya lalu dengan segera mengambil jemuran nya. Satu persatu pakaian sudah ia masukkan kedalam keranjang, hingga sampailah pada pakaian yang terakhir ia tarik dengan cepat sampai tak sadar bahwa ada baut yang menempel disana sehingga ketika pakaian nya di tarik, tersangkut pada baut membuat sedikit robek di bagian lengan baju tersebut.

"Astaga... entah kapan lah ada baut disini." Indah melihat pakaian nya, kemudian menggelengkan kepala nya dan segera memasukkan pakaian itu kedalam keranjang.

Indah mendongak menatap langit, gerimis mulai menetes, ia cepat-cepat berjalan untuk masuk ke dalam kamar nya. Menutup kembali rapat-rapat pintu balkon, lalu menaruh kembali keranjang pakaian pada tempat nya.

Dia berjalan pelan menuju lemari pakaian, niat nya untuk mengambil papan setrika karena ia ingin langsung menyetrika pakaian itu biar nanti malam ia tak ada kerjaan lagi. Namun baru saja hendak membuka pintu lemari, dentingan notifikasi dari ponsel nya membuat Indah mengurungkan niat nya dan memilih untuk mengangkat ponsel lebih dulu.

Bibir nya seketika tertarik ke samping untuk tersenyum, ia tersenyum malu sambil menggelengkan kepala nya, membaca pesan yang dikirimkan oleh Oniel. Ya, dentingan notifikasi tersebut adalah dari Oniel, baru dua hari yang lalu Indah memberi lampu hijau, tapi lelaki itu sudah bersikap seolah-olah mereka sudah berpacaran bertahun-tahun. Kadang di beberapa waktu, ketika Mood nya sedang bagus, Indah menanggapi ke lebayan dan ke alayan lelaki itu dengan baik. Tapi jika ia sedang pusing atau bahkan sedang malas untuk berinteraksi dengan manusia lain, Indah selalu mengabaikan pesan yang dikirimkan oleh Oniel.

Mas oniel
[Foto]
Disini gerimis, gerimis melanda hati.
Di km jg gerimis, dek?

Indah masih tersenyum membaca pesan itu, juga melihat foto langit yang ikut serta di kirimkan oleh Oniel. Foto nya lebih ke hanya foto langit saja yang sedikit ngeblur dan goyang, mungkin Bapak Rt itu tidak kuat memegang kamera nya sehingga sedikit oleng dan tidak menghasilkan gambar yang sempurna. Gambar nya hanya langit mendung, sedikit terlihat genteng rumah Indah, agak nya Oniel memotret dari atas balkon nya juga.

Anda
Sama kok, kan kt satu kampung🙂

Mas oniel
😆😆👍
Psr mlm nya tutup aja lh ini.

Anda
Knp tutup?
Baru juga tiga hari, kasian dong

Mas oniel
Lbh kasian kalo psr nya buka, basah nanti yg main😆

Indah tertawa, ia.. sedikit tak kepikiran dengan jawaban yang diberikan oleh Oniel. Tapi itu memang benar, dan ya, dapat di akui bahwa Oniel ini adalah manusia yang cerdas karena bisa berpikir sampai sana.

Anda
Ohh iya juga😁

Mas oniel
Xixixixi ngakak abiezzz
🤟🤟😆😆😆😆

Anda
Aku mau susun pakaian dulu

Mas oniel
Oke dech
Nanti ke psr mlm kan?

Anda
Loh, kt nya tutup

Mas oniel
Kan ujan nya enggak jadi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kita Usaha-kan Keluarga Harmonis ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang