The Indah's

1.2K 119 1
                                    

Menjadi seorang Ibu dari tiga anak yang sudah memasuki tahap remaja, bukan lah hal yang mudah. Tentu nya Indah harus memastikan bahwa ketiga anak nya tidak terjerumus dalam hal yang berbahaya, apalagi ketiga anak nya itu perempuan, sudah pasti kehidupan seorang anak perempuan itu harus tertata.

Indah bersusah payah untuk menata sedemikian rupa hidup ketiga anak nya. Tapi, mantan suami nya dengan mudah menjerumuskan anak-anak nya untuk melakukan hal yang tidak semestinya. Seperti bolos sekolah untuk berbelanja di Mall, memilih makanan yang mengandung banyak gula, memilih minuman yang beralkohol, bahkan lebih parah nya mengajak ketiga anak nya untuk berjumpa dengan calon istri mantan suami nya itu.

Tentu saja Indah tak membiarkan hal itu terjadi, karena ia sudah muak dan benci dengan apapun yang berhubungan dengan mantan suami nya yang tidak tahu diri itu.

Tanpa memberi tahu ketiga anak nya, Indah diam-diam membeli rumah di kawasan perkampungan agar supaya ketiga anak nya bisa hidup tentram tanpa ada nya bayang-bayang Ayah mereka yang terus menerus ingin bertemu.

Pagi hari ini cukup bagus untuk perpindahan rumah baru nya, Indah dengan sengaja memindahkan barang-barang didalam rumah ini ke rumah baru nya tadi malam, tepat nya tengah malam. Agar ketiga anak nya itu tidak tau dan tidak bisa membantah nya.

Dia mencepol rambut nya dengan asal, berdiri diam menatap seluruh ruang tamu, tengah, dan dapur yang sudah kosong tak ada satu pun barang di sana. Kemudian dia melirik jam tangan nya, mulai melangkahkan kaki nya untuk kembali naik ke lantai dua.

Namun sebelum kaki nya melangkah, suara nada dering dari handphone nya menggema ke seluruh ruangan. Ia merogoh saku nya kemudian mendapatkan ponsel pintar itu.

"Ya, halo."

"Halo, Bu Indah, barang nya sudah saya kirim ke alamat tujuan, tapi bukan di rumah Ibu langsung."

"Ah, begitu.. terus dimana saya harus mengambil nya nanti?"

"Dirumah pak rt, Bu.

"Ohya, baik-baik. Terima kasih, Mas.."

Telepon ia matikan sepihak, setelah mengucap salam tentu nya. Kembali ia masukkan ponsel nya ke dalam saku, kemudian kembali melangkahkan kaki nya.

"Ashel, Marsha, Kathrina!" Teriak nya dengan lantang membangunkan ketiga anak nya yang mungkin saja masih dalam gulungan selimut. Tapi beberapa kali ia panggil, tidak ada sahutan dari ketiga kamar yang berbaris itu.

_____________

Entah jam berapa ia tertidur semalam, sehingga ketika bangun di pagi hari ini mata nya perih dan berair karena kurang nya tidur malam. Ia tak ingat, tapi yang pasti ketika ia terbangun di pagi ini, ponsel nya masih hidup dan menayangkan video youtube yang semalam ia tonton. Seperti nya Ashel tertidur ketika sedang menonton di ponsel nya.

Ia bangkit dari kasur nya, meraih ponsel nya kemudian ia matikan lalu di colokan ke charger nya. Setelah nya ia mengambil segelas air putih yang tersedia di meja nakas. Meneguk nya hingga habis, lalu mulai berdiri sembari menggeliatkan tubuh nya.

"Ashel, Marsha, Kathrina!"

Ashel sontak menutup kedua telinga nya ketika mendengar teriakan suara yang selalu menyapa nya di pagi hari. Sebelum suara teriakan itu mampir ke dalam kamar nya, lebih dulu ia bergegas untuk keluar dari kamar agar supaya ketentraman hidup nya tetap berlangsung.

"Apa, Mom?" Jawab nya sembari menutup kembali pintu kamar nya.

"Kak, sebentar, jangan turun dulu." Indah menahan tubuh Ashel, ketika hendak turun ke tangga.

Ashel menghela nafas nya."Eh, Mom, tau enggak-"

"Enggak."

"Ish Mom.. pasti Mommy kepo sama gosip aku kali ini." Ashel berkacak pinggang dengan wajah sombong nya.

Kita Usaha-kan Keluarga Harmonis ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang