9

887 124 19
                                    

People come and go : manusia datang dan pergi.

Benar.

Siklus kehidupan memang benar ada nya seperti kata yang di atas, manusia datang dan pergi itu memang lah nyata. Tapi pernahkah kalian merasa ditinggalkan setelah ribuan cinta telah habis di kerahkan untuk nya, apa kalian sakit hati? Atau mengikhlaskan kepergian nya dengan lapang dada? Lalu bagaimana tanggapan pertama kali setelah seorang yang sudah lama menghilang dari pandangan itu, kini kembali hadir di depan mata?

Marah dan pergi.

Salah.

Kembali menatap mata nya, menarik dua kursi kemudian mengajak nya duduk berdua dan mengobrol, membicarakan beberapa lama mereka tidak berbincang setelah badai menerjang beberapa waktu ketika mereka tak sedang bersama.

Itu baru benar, menurut Oniel.

Kedua pelupuk mata nya sedari tadi menampung banyak sekali airmata yang sudah siap tertumpah ketika Oniel mengedipkan mata nya. Pandangan nya lurus kedepan, pada sungai yang biasa nya terlihat sangat seram di malam hari, namun malam ini suasana di pinggir sungai ini begitu tenang dengan angin semilir yang menerpa dua insan yang sedang di bungkam keheningan. Keringat yang sebelum nya mengalir membasahi kaos kerah yang di pakai nya, kini tak lagi ia rasakan, tanpa sadar kering karena angin.

Oniel masih enggan menatap kesamping, pada seorang perempuan dengan rambut gelombang berwarna kuning kecoklatan itu. Memakai atasan blouse biru muda yang di padukan dengan Rok lilit vintage, setelan yang selalu Oniel nantikan dulu nya.

Sisca Saras adalah salah satu orang yang mungkin selalu membuat Oniel berdebar saat sedang di dekat nya. Dia adalah sahabat dekat Ariella, juga mantan pacar Oniel dahulu kala. Satu tahun setelah meninggalnya Ariella, Sisca selalu datang kerumah nya dan berkata bahwa siap untuk menampung kesedihan Oniel karena bagaimana pun Sisca juga sama sedihnya karena di tinggal selama-lamanya oleh seorang sahabat. Enam bulan lama nya, mereka bercengkrama hampir setiap hari, bahkan Sisca juga banyak berperan dalam mengurus anak-anak nya dulu, meski lebih banyak di buli oleh keempat anak nya.

Dulu, dulu sekali, mereka berpacaran sampai dua tahun lama nya. Mereka memutuskan untuk mengakhiri hubungan karena Sisca ingin mengejar idola nya yang berada di negara Thailand. Namun ternyata kedekatan setelah meninggal nya Ariella itu tak berlangsung lama karena lagi-lagi, Sisca harus menemui idola nya yang sampai sekarang belum ada dalam genggaman nya. Padahal pada saat itu, posisi nya setelah mereka berbincang tentang kehidupan kedepan nya, dan Oniel sudah mengungkapkan lagi perasaan nya dan mengajak Sisca untuk bersama-sama. Belum sempat memberi jawaban, Sisca sudah lebih dulu meninggalkan nya ke negara idola nya itu.

Oniel juga tak tahu apa yang di lakukan oleh wanita di samping nya ini, sehingga beberapa kali Oniel dengar dari teman nya yang juga berteman dekat dengan Sisca, wanita itu sudah menetap di Thailand dan memutuskan untuk pindah kewarganegaraan disana. Tentu saja itu hak Sisca dan Oniel tidak bisa ikut campur sesuka hati. Meski demikian Oniel selalu berharap agar Sisca menghubungi nya untuk meminta pertolongan atau sekedar basa basi berkabar saja. Mengingat kebaikan yang di berikan oleh wanita itu sangatlah banyak, tentu nya Oniel pun tak tahu apa kebaikan itu sudah ia balas sepenuhnya.

"Aku sudah lama banget ya, enggak kesini." Ujar Sisca dengan tawa kecil nya, entah ia berbicara pada Oniel atau hanya bermonolog. Sebab pandangan mata nya juga belum beralih pada sungai yang terbentang luas di depan nya.

"Aku sudah lama banget ya, enggak melihat mu." Oniel menghela nafas pasrah, ia sudah tidak tahu ingin memulai perbincangan ini dengan apa. Harus kah Oniel marah? Tapi rasa nya itu tak pantas.

Sisca menoleh, menatap wajah samping Oniel yang ada dalam pandangan nya kalau semakin tua lelaki disampingnya ini rasa nya semakin tampan. Dengan hidung mancung tegak, alis yang terukir rapih serta mata dan bentuk mata yang bagus, di tumbuhi sedikit kumis tipis dan potongan rambut yang selalu konsisten sejak pertama kali ia bertemu dengan Oniel.

Kita Usaha-kan Keluarga Harmonis ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang