Terima kasih untuk Readers yang sampai diepisode ini udah setia untuk hadir dan mengapresiasikan dgn bentuk vote dan komen. Luar biasa ya, FF yang tadinya cuma buat pengganti " Orange " FF yang seharusnya aku rilis lebih dulu justru batal karna genre yang kurang meyakinkan menurutku :( .
Semoga karyaku ini bisa bisa menghibur kerinduan kalian dgn momen TAENNIE in Reallife.Jangan lupa ya, sempatkan untuk vote dan komen disetiap episodenya, adapun follower baru itu adalah suatu bentuk kebanggaan serta kebahagiaan bagi Author Naa.
❤️
Ia melirik jam yang melingkar dipergelangan tangannya, rotasi jarum jam itu bergerak sangat lambat membuat Yoongi menelan ludah pahit. Keringatnya sudah bercucuran tatkala ia melihat Nenek Park menuruni anak tangga untuk menyambutnya. Tongkat kayu yang ia bawa serta riasan tajam yang seolah mengancam jiwanya itu membuat nyalinya menciut.
Nenek Park memberi perintah agar body guardnya membubarkan diri, wajahnya yang seram kini berubah menjadi berseri tatkala Yoongi merunduk dihadapannya."Selamat malam, Nenek Park" suaranya bergetar dan menjadi nada sumbang yang tak enak didengar.
"Jennie... ah, sepertinya berat badanmu bertambah ya ?" Ujar Nenek Park, ia menepuk bahu Yoongi dan menyisikan rambut panjangnya kebelakang.
"Ah, iya nek. Beberapa hari ini nafsu makanku bertambah " ujarnya, sedang Nenek Park mencerna suara yang dimiliki oleh Jennie seperti dibuat-buat.
"Ayo, masuklah sambil menunggu Taehyung datang" ajak Nenek Park, ia menggenggam tangan Jennie- alias Yoongi dengan erat hingga mereka tiba diruang tamu.
Yoongi terdiam di kursi yang amat besar, bahkan tubuhnya saja hampir setengah termakan oleh besar kursi itu.
Seorang pria paruh baya datang, ia melirik sekilas ke arah Yoongi dan berakhir berbisik pada nenek Park. Sang nenek hanya tersenyum simpul kemudian meninggalkan si Jennie palsu ini sendirian disana.