Seolah bumi menjadi sunyi, atmosfer disekitaran terasa begitu mencengkam. Sosok yang sering dikagumi semua makluk bumi itu hanya bisa merunduk sambil melihat ujung sepatunya yang berwarna hitam pekat.
"Kau terus membungkam mulutmu ?" Suara yang tak terdengar asing itu memenuhi indra pendengarannya.
Bagaikan anak kecil berumur 5 tahun, Taehyung seolah menjadi bisu dengan pikirannya yang dihiasi pertanyaan ABCD hingga Z.
"Kau berani membohongi nenek? Kau pikir siapa dirimu bisa seenaknya membodohi nenek? Taehyung, kau bukan lagi anak kecil. Sekarang sudah saatnya kau menikah." Gertakan tegas penuh harapan itu menyudutkan Taehyung.
"Nenek, aku juga sedang mengusahakan. Jadi tolong bersabar sedikit saja" jawabnya gugup, ia melirik neneknya.
"Kali ini apalagi yang kau usahakan ? Siapa lagi yang akan kau suruh menjadi perempuan jadi-jadian ? Jimin, Jungkook ?" Luapan emosinya tak tertahankan.
"Kau ingin nenek mati sia-sia tanpa melihatmu menikah dan menggendong generasi penerusku selanjutnya ?" Imbuhnya sambil mengetukkan tongkat kayu yang biasa ia bawa pada bahu Taehyung.
"Nenek...Kali ini ada seseorang yang aku sukai."
"Siapa? Anak Chaebol mana yang bisa menaklukkan hatimu yang kaku ini ?"
"Bukan dari kalangan seperti kita, Nek. Dia Jennie Kim. Nenek pernah bertemu dengannya. Jennie yang sesungguhnya " jawab Taehyung.
❤️
Sudah 3 hari berlalu, Taehyung yang cukup lelah setelah perjalanan dinasnya ke luar kota akhirnya kembali. Meskipun harinya dipenuhi pekerjaan, agaknya dipikirannya masih terbesit tentang Jennie.Langkahnya yang bijaksana slalu mendapat respon kagum dari karyawannya. Taehyung tersenyum sekilas sebelum sebuah sosok perempuan menarik atensinya.
"Kau ?" Taehyung berhenti dengan mengerutkan keningnya.
"Perkenalkan, nama saya Bae Joo Hyun. Ini hari kedua saja bekerja sbagai sekretaris anda, sajangnim" ia memperkenalkan diri dengan senyuman yang terpatri dibibir tipisnya. Menanggapi itu, Taehyung hanya mengedikkan dagunya kemudian masuk kedalam ruangannya.