Tap Tap Bintang dan tinggalkan komentar ya guuuiiss 😁
Taehyung tersenyum dibalik meja kerjanya, ketika arah jarum jam di dinding menunjukkan pukul 11 malam. Oh ayolah.. ini waktu yang cukup terlambat, namun dia memang sengaja melakukannya.
"Kau mau kemana?"decak Yoongi menatap Taehyung yang sudah bersiap-siap dan mencari kunci mobilnya. "Hyung, tolong bereskan mejaku ya.. aku ada urusan mendadak" pintanya.
"Bersihkan sendiri, aku sibuk " tegas Yoongi, selain menjadi tangan kanan Taehyung ia juga sahabat baik pria Kim itu. Meskipun Yoongi layaknya es batu dikutub utara namun ia memiliki hati yang hangat, hanya ucapannya saja yang kasar.
"Mau kemana anak itu?"tukas Jimin yang masuk dan justru Taehyung tak mempedulikan kehadirannya meskipun berpapasan.
Jimin menatap Yoongi untuk mendapatkan balasan."Ada janji dengan seseorang" jawab Yoongi.
"Tapi aku tidak tau siapa yang ia temui. Dari tadi Taehyung tersenyum layaknya orang gila" imbuhnya sambil menghela nafas dan mulai memberesi meja kerja Taehyung.
"Apa dia jatuh cinta, hyung ?"
"Mana ku tahu" jawabnya enteng.
"Aku akan bersyukur jika Taehyung memiliki kekasih sungguhan, aku geli saat banyak orang mengiranya seorang Gay" Jimin meletakan berkas diatas meja kerja Taehyung, wajahnya terlihat sangat lelah akibat lembur malam ini.
"Aku lebih geli saat menjadi perempuan jadi-jadian, itu semua karna bujuk rayumu dan Taehyung ---"
"Mainhe hyung, tapi karena aku kau dapat villa kan ?"
❤️
Masih dengan jas rapinya, pria itu memasuki salah satu club malam di Gangnam. Ia tersenyum ketika seorang gadis datang kepadanya lalu bergelayut manja pada lengannya. Pria mana yang akan menolak pesona seorang wanita?
Tangan pria itu segera meraih dagu wanita tersebut, lalu meringkus bibirnya sambil menyesapnya dalam seraya memasuki lantai club malam ini lebih dalam hingga akhirnya mereka berhasil menyecahkan pantatnya pada sofa kosong disana.
Pria itu memangku tubuh wanitanya dan memperdalam ciuman mereka bahkan terdengar bunyi decakan walaupun suara musik disana sangatlah keras.
Tiba-tiba ponsel Kim Jongin bergetar dan mengeluarkan dering, getarannya terasa ditubuhnya karena pria itu menyaku ponselnya dibalik jasnya. Namun ia tak menghiraukannya sama sekali, seolah ia sudah tau siapa orang dibalik panggilan tersebut.
Disudut lain club ini, seorang pria yang baru saja tiba menghela nafasnya kasar ketika masuk melewati celah gelap lorong disudut ruangan. Sudah lama sekali ia tidak menginjakkan kakinya dineraka ini.