Senin (6.35 am)
"Kak ih aku gak terlalu suka sama kak agil!" Seru mia, kedua tangannya membentuk huruf x di depan dada bermaksud memberi kode jika dia tak setuju/gak suka.
"Kenapa?" Tanya mako, dia daritadi hanya fokus menatap handphone nya tak memerhatikan jalan sama sekali.
Mia mengerucutkan bibirnya kesal, "karna kak agil, kak mako jadi jarang ada interaksi sama mia!! Tuh buktinya sekarang aja fokus chatting an sama kak agil aku nya di abaikan"
Mako menatap mia sejenak, kemudian dia kembali mengetik sesuatu di ponselnya dan beberapa detik kemudian terdengar suara telpon berdering buru-buru mako mengangkat telpon tersebut.
"Kenapa? Kamu kan lagi di sekolah" ucap seseorang di dalam telpon tersebut, dan ternyata itu adalah agil.
"Gapapa, ini si mia ngerengek mulu daritadi"
Mia merenggut, "ish!!! Kak makooo ga gituu. Au ah mia ngambek, ga mia restuin kalian berdua" Mia menghentak-hentakan kakinya penuh amarah meninggalkan mako yang hanya bengong di sana, salah nya apasih? Pikir nya.
"Haha, itu mia mau di perhatiin sama kamu sayang. Udah dulu ya, takut gak di restuin adek ipar xixi"
"Adek ipar? Idih, belum pasti jodoh"
"Pastiin ajaa"
"Mana bisa gitu!"
"Bisain"
"Au ah" tak tau aja agil kalo sekarang pipi mako sudah memerah padam mendengar ucapan yang agil lontarkan barusan.
"Yaudah aku matiin ya telpon nya, bye byee semangat ya ayanggg muahh"
"Dih"
Tut...
Sambungan terputus secara sepihak, mako mendengus kesal lalu memasukkan handphone nya kembali ke dalam saku celananya dan berlari mengejar mia yang sudah cukup jauh dari hadapannya
"Adek tunggu!!" Seru mako pada mia ketika jarak mereka berdua mulai dekat
Mia menatap mako jengah, dia memasang wajah cemberutnya kembali. "Sana sama si agil agil aja gausah bicara lagi sama mia"
Mako yang mendengar itu terkekeh gemas, "adek cemburu kakak deket sama kak agil?" Tanya mako sambil menaik turunkan alisnya.
"Mana ada!!"
Mako tertawa di sela-sela jalan mereka membuat mia menatap kakaknya dengan wajah kesal.
Tiba-tiba netra mia teralihkan pada seorang pemuda yang tampak tak asing baginya bersama dengan seorang pemuda lainnya.
"Eh?" Saat temannya pergi, mia mulai mendekati nya. Mako yang melihat aksi adiknya sedikit kebingungan, apa adiknya kenal dia?
"ZORAAA" seru mia dengan riang, dia menggandeng tangan zora dengan gembira, mia sudah lama sekali tak melihat pacar sahabat kecilnya ini.. mia sungguh rindu sekali.
"Akh." Zora meringis saat mia tanpa sengaja menyenggol sesuatu di tangannya. Mia dengan refleks melepaskan gandengannya dan menatap zora meminta penjelasan.
"Kenapa zor?" Tanya mia yang langsung di balas gelengan panik dari zora, mia memicingkan matanya curiga namun beberapa detik kemudian dia menghapus jauh-jauh pikiran negatif nya.
"Oh ya, gimana hubungan mu sama pak pres??" Tanya mia mengalihkan perhatian, mia menaik turunkan alisnya dengan jahil.
"E-ee baik kok.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Class 11.2 || Tokyo Noir Familia
Fanfictiontentang keseharian anak-anak kelas 11.2 yang diluar nalar (baca aja dulu sapa tau suka. mohon koreksi ya jika terdapat typo atau kesalahan kata-kata pada kalimat) ⚠️DISINI SAYA HANYA MEMINJAM KARAKTER SAJA. CERITA INI TIDAK AKAN ADA SANGKUT PAUTNYA...