Gusku Jodohku (END)

9.

حبك يؤلمك، لكن نسيانك يؤلم أكثر بكثير
"Mencintaimu itu sakit, namun melupakanmu itu jauh lebih sakit"

           ---Liviana Nur Saputri---

-----------------------------

POV Surabaya

Setelah sampai di ponpes Darul Arqam para santri pun menyambut kepulangan Ningnya yang sudah mondok selama 6 taun di bandung dan akhirnya pulang dengan gelar baru yaitu seorang ustadzah, ya via dan teman-temannya memang sudah menjadi ustazah muda setelah mereka wisuda Hafizan kemaren

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh umi" ucap via menyalami tangan umi tersayangnya

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh ndoo, akhirnya kamu pulang juga dengan gelar yang cukup membanggakan bagi umi sayang" ucap wanita paruh baya yang di sebut umi oleh via, ya nama beliau adalah umi Khotijah

"Terimakasih umi" ucap via sambil memeluk umi tersayangnya

"Ayo masuk nduk" ucap umi Khotijah

"Ayo umi" ucap via

"Umi, abi mana dan Farid kok ga keliatan si" tanya via

"Abi mu lagi mengisi kajian sayang, kalau adek mu sedang mengajar sekarang" ucap umi Khotijah

Ya via memang memiliki seorang adik laki-laki namanya Muhammad farid Fauzan biasa di panggil (gus farid) oleh santrinya dan hanya beda 1 taun dengannya, jika via berumur 18 maka farid berumur 17, namun farid tidak di pondokan bukannya tidak boleh hanya saja farid diminta untuk ikut mengurus ponpes karena farid lah yang bakal meneruskan ponpes setelah abi mereka, ya tidak mungkin via kan karena dia perempuan setelah menikah pasti bakal di boyong sama suaminya bukan.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucap seseorang dari luar

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh" ucap umi dan via

"Ade udah pulang ngajarnya" tanya umi

"Alhamdulillah sudah umi, loh kakak sudah sampai too, ade kira belum"ucap gus farid

"Sudah tadi" ucap via seadanya

"Eh umi ade, kaka ke kamar dulu ya mau mandi terus beres-beres" ucap via

"Iya sayang/kak" ucap umi dan gus Farid

Setelah itu via pun ke kamar untuk mandi beres-beres dan sholat ashar
Malam pun tiba di ruang makan terdapat satu keluarga yang sedang makan bersama dan setelah itu mereka ke ruang keluarga untuk membicarakan hal yang serius ke pada anak sulungnya

*Author: Afwan ya sholat magrib dan isya nya aku skip dulu soalnya mau bahas hal serius hehe😁 eh btw nama abi nya via itu Muhammad Yusuf ya*

"Ka, kaka beneran mau lanjut di Kairo Mesir" tanya abi yusuf ke via

"Iya dong bi, itu kan salah satu cita-cita kaka" ucap via

"Kenapa memangnya tumben sekali abi bertanya seperti itu" tanya via

"Tidak ka, hanya saja kemaren waktu kamu belum pulang ada seorang cowo datang ke abi dan meminta kamu ke abi" ucap abi yusuf

"Maksud abi?" Tanya via

"Iya ka kemaren waktu abi dan umi balik dari acara kelulusan dan wisuda kamu ada seorang cowo yang datang ke rumah dan ingin melamar kamu untuk menyempurnakan separuh agamanya" jelas umi Khotijah

"Tapi umi via masih 18 taun via juga belum siap menikah, via masih mau menyelesaikan pendidikan via dulu, lagian via ga cinta sama dia" jelas via

"Sayang dengerin umi nak, umur 18 taun itu juga di perbolehkan untuk menikah dan untuk masalah pendidikan kamu bisa diskusikan dengan suami mu nanti, kalau cinta itu akan datang dengan sendirinya, dulu umi juga kaya via menikah di usia 18 taun dan dulu umi tidak cinta dengan abimu namun abimu berusaha membuat umi mencintainya" bukan kan begitu abi