(Beberapa jam sebelum Khaotung menemukan foto di laci meja kerja First)
First memalingkan wajahnya saat beberapa lembar foto itu di lemparkan tepat mengenai wajahnya. Meskipun hatinya ingin sekali memberontak, tapi untuk saat ini First akan memilih untuk diam.
"Berani sekali kau mengencani putra ku."
Suara berat tuan Thanawat semakin menjadikan ruangan besar itu di penuhi dgn tenakan dan aura yg tidak mengenakan.
Beberapa saat lalu, rekan kerja First mengatakan jika tuan Thanawat ingin menemuinya. Siapa sangka boss besar itu memanggil First karena mengetahui tentang First yg mengencani putranya.
"Apa tujuanmu mendekati putraku? Uang?"
First mengepalkan erat kedua tangannya, ingin sekali rasanya meninju pria tua di hadapannya itu. Jika dia mengencani Khaotung hanya karena uang, dia pasti sudah kaya raya sekarang.
"Seperti yg ibu mu lakukan selama ini."
Mendengar Thanawat membawa ibunya ke dalam masalah tersebut membuat First seketika mengangkat kepalanya. First tidak sudi jika dirinya di samakan dgn ibunya yg rela melakukan apapun demi uang, termasuk menjadi simpanan pria tua itu.
"Kau pikir aku tidak tau kalau kau putra dari Ana?"
Ayah Khaotung tertawa membuat First semakin geram. Bisa bisanya dia membicarakan wanita selingkuhannya di saat istrinya juga berada disana. First melirik ke arah Nyonya Thanawat yg hanya bisa menunduk di tempat duduknya. First merasa kasihan tapi juga tidak ingin mengasihani keluarga tersebut.
"Ibumu... Dia pikir bisa menutupi tentang hubunganmu dgn Khaotung. Bodoh sekali. Aku sudah memperlakukannya dgn sangat baik tapi dia justru berusaha membohongiku. Tidak tau diri."
Tuan Thanawat berjalan mendekati First yg mulai berani menatap matanya.
"Berapa banyak yg kau inginkan, katakan."
First menggeleng, "aku mencintai Khaotung, aku tidak menginginkan apapun." Dia akan menjadi pria yg paling mencintai Khaotung di depan tuan Thanawat dan istrinya.
Ayah Khaotung mendecih tidak percaya. Cinta? Tau apa anak kecil ini tentang cinta.
"Kau pikir aku akan membiarkan kalian tetap bersama karena kau mencintainya?"
First tau semua tidak akan mudah lagi untuk tetap bersama Khaotung setelah ini. Tapi dia akan tetap berusaha, setidaknya sampai dia membalaskan rasa sakitnya pada keluarga Thanawat.
"Aku tidak peduli apapun yg akan terjadi padaku nanti. Aku tidak akan meninggalkan Khaotung, maafkan aku."
Mendengar penuturan First, ayah Khaotung semakin marah. Dia bersumpah akan melakukan apapun untuk memisahkan mereka berdua. Akan sangat memalukan nanti jika media dan rekan bisnisnya tau kalau putra semata wayangnya berkencan dgn seorang pria. Dan lebih parahnya lagi kekasih Khaotung berasal dari keluarga yg berantakan dan putra dari... Wanita simpanannya.
"Ku peringatkan sekali lagi padamu. Berhenti menemui Khaotung, kemasi barang barang mu dari rumah anakku. Dan satu lagi, pergi dari perusahaanku. Kau di pecat."
First tidak menjawab lagi apapun yg di katakan oleh ayah Khaotung. Dia akan diam untuk sekarang. First berbalik untuk meninggal ruangan tersebut.
Namun saat melewati dimana ibu Khaotung yg sedang duduk, tangannya di tahan sebentar oleh wanita tersebut.
"Tolong jaga Khaotung, jangan menyakitinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Glass (FirstKhaotung) ✔️
Fanfic"kau masih mencintaiku kan?" "Aku memang masih mencintaimu, tapi rasa itu tidak sama seperti dulu." "maaf karena telah menyakiti hatimu" "tidak apa, hatiku sudah mati rasa tidak akan terluka" * FirstKhaotung*