Part 57

5K 491 94
                                    

Yohan adalah anggota Sapphire. Jadi Raiden dan Yohan sebenarnya sudah saling kenal sejak awal. Tapi kenapa Raiden menyembunyikannya?

Candra gak ngerti. Dia memikirkan itu siang dan malam. Dia bisa saja bertanya pada Raiden tapi Candra bahkan terlalu kesel buat nanya. Buat apa dia nyembunyiin keberadaan Yohan darinya kalau gak ada apa-apa, pasti ada sesuatu.

"Hey, Tuan Muda." Petikan jari di depan wajah Candra membuat cowok itu terperenjat bangun dari alam pikirannya. Dia tengah duduk sendirian di sofa ruang tengah dan seorang tamu datang tapi gak dia hiraukan.

Elgama berpangku tangan dan berdecak-decak. "Lagi ngelamunin apa, Tuan Muda?"

"Eh, Mas, ngapain lo di sini?" Candra agak kaget. Untuk sesaat dia lupa kalau mas-mas yang sempat mau bunuh dia ini adalah anak buah Anndika.

"Panggil aja Elgama."

"Oke, Mas El. "

"Di mana kakak lo?"

Baru aja Elgama nanya, orang yang ditanyakan muncul menuruni tangga.

"Kak, aku udah dapet beberapa nih. Coba lihat." Elgama menunjukkan layar pad yang ditetengnya pada Anndika.

"Lihat, cantik-cantik semua kan?"

Candra yang kepo mereka lagi ngeliat apa langsung berdiri terus ngintip. Dia agak kaget pas ngelihat foto-foto cewek cantik lengkap dengan biodatanya.

"Semuanya udah dipastiin sehat dan gak punya penyakit menular," jelas Elgama. "Pilih aja yang Kakak suka. "Nah, yang ini orangnya ramah dan sopan, cocok jadi isteri."

"Hah?" Candra mangap. "Siapa yang mau nyari isteri?"

"Gue," jawab Anndika. Cowok itu fokus menggulir layar pad ke samping untuk melihat-lihat foto cewek-cewek cantik itu.

"Gue lihat gue lihat!" Revy tiba-tiba meluncur dari dapur dan merebut pad itu. Dia memilih-milih foto-foto itu dengan antusias.

"Woah, yang ini matanya cantik, tapi ketuaan."

"Ini kelihatan kayak cewek cerdas, tapi mukanya judes."

"Ini imut, tapi pasti manja, cewek manja gak cocok sama cowok cuek kayak lo."

Revy menyeleksi mereka dengan serius.

Anndika berdecak ringan dan mengambil pad itu dari tangan Revy.
"Yang mau nikah gue, bukan lo."

"Dih, gue cuma mau bantu lo milih yang terbaik aja ya. Pelit. Gak bakal gue sikat juga cewek lo." Revy mendengus sebal kemudian berbalik pergi ke kamarnya.

Pada akhirnya Anndika ngehela nafas dan nyusul tuh anak.
"Pilih yang lo suka."

Candra masih melongo di tempatnya. Dia dan El saling lirik. Elgama ngedikkin bahu dan tersenyum.

"Aww, mereka manis banget, iya kan?"

"Sebenernya mereka itu saling suka gak si?"

"Apa kelihatannya enggak?"

"Terus kenapa dia malah mau kawin?"

Elgama menepuk bahunya. "Hidup gak selalu berjalan sesuai kemauan hati. Tanya aja kakak kamu, dia pasti punya alasan kuat buat ngelakuin ini."

Candra gak ngerasa terlalu dekat buat nanya sama Anndika, jadi dia lari ke mamanya buat ngadu.

Winara sedang berada di taman, melakukan hobinya memelihara tanaman. Sejak Anndika kembali, dia memilih memilih cuti dulu dari pekerjaannya dan tinggal di rumah. Entahlah, mungkin mamanya akan berhneti bekerja.

Destroy Me [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang