part 7 [ ternyata sesakit ini?]

560 30 7
                                    

Jujur aku semangat banget nulisnya karena komentar kalian😘.

Part yg kemaren seru gak? Rencananya aku mau bikin konflik ini agak lama gapapa yaa? Tapi tenang aja, nanti bakalan ada surprise kok💗

Jangan lupa vote yaaa, dan kalo ada yg mau kalian bilang komen ajaa komentar kalian bikin aku semangat lagiii.

Happy Reading 💫

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di dapur, nata menangis sampai terisak Isak. Kenapa rafael tega melakukan itu didepan matanya? Kejadian malam itu terus menghantui pikiran nya.  "Apakah rafael  sebenarnya masih ada perasaan dengan Noa?" Pertanyaan itu terus berputar di kepalanya.

Sampai hari ini Rafael belum menyadari jika istrinya itu sedang terluka. Pagi ini Rafael meminta izin kepada nata untuk pergi karena ada urusan.

Nata masih diam dan enggan berbicara kepada Rafael. Tapi kenapa Rafael masih tidak menyadarinya? Apa yg ada dipikiran Rafael saat ini?

Nata pergi kesebuah cafe yg berada tidak jauh dari rumah mereka. nata butuh waktu untuk menenangkan dirinya. Saat ia hendak memasuki cafe itu tiba tiba ia berpapasan dengan pria putih tinggi dengan rambut yg memakai Pomade.

"Eh, maaf yaa aku ga sengaja...aku bakalan ganti minumannya kok!" Ucap nata yg agak panik.

" It's oke, ini juga salah ku...ga usah repot-repot."

" Wait, kamu... Justin temennya Rafael ya?" Ucap nata bingung.

" Owh, kamu natasya kan? Istri Rafael, right?"

"Ya betul, maaf ya Justin udah bikin baju kamu jadi kotor!!"

"Udah gausah dipikirin, gimana kalo kita ngobrol?" Ucap Justin.

"Emm, boleh..."

Justin dan nata pun duduk berhadapan di cafe itu. Justin agak bingung karena nata hanya sendiri, biasanya Rafael selalu bersamanya.

" Rafael mana? Tumben banget kamu sendirian?"

" Emm...tadi pagi dia minta izin karena ada urusan." Ucap nata yg tampak memaksa untuk tersenyum.

" Kayaknya kamu sama Rafael ada masalah ya?" Ucap Justin yg mengerti jika nata sedang sedih.

"Emm...Justin? Aku boleh nanya sesuatu nggak?"

"Yaudah tanya aja!"

"Emm...Rafael pernah punya mantan tunangan ya?"

"Ya, Rafael dulu sempat hampir menikah dengan mantannya...tapi si cewek itu ga datang ke acara pernikahan itu. Rafael benar benar sedih dan putus asa waktu itu. Tapi semua itu udah dia lupain pas dia ketemu kamu, hidupnya berubah banget." Jelas Justin yg membuat nata semakin yakin jika Rafael masih ada perasaan dengan Noa. Rafael saja sampai sedih dan putus asa saat Noa pergi, tidak mungkin Rafael dengan mudah melupakan itu semua.

"Hey, Are you okay?" Ucap Justin yg membuyarkan lamunan nata.

"Ehh....,Yes I'm fine!"

" Aku tau, pasti kamu sedih karena tau kalau Rafael punya masalalu yg agak kelam. Emang ada apa sih, sampe kamu nanya yg kek begituan?"

"Tadi malam Noa datang, dia langsung masuk dan Meluk Rafael. Dan yg paling parah, si Noa minta Rafael untuk cium dia!" Jelas nata dengan air mata yang sudah membasahi pipinya.

" Keterlaluan tu anak, udah ga usah dibahas lagi nanti dia bakalan minta maaf kok." Ucap justin.tanpa disadari nata memeluk Justin. Tiba tiba Rafael datang dan melihat mereka berpelukan.

" Apa apaan ini?? Kamu ngapain peluk dia nata!!" Ucap Rafael yg kini wajahnya memerah.

" Heh, lu apa apaan Meluk meluk bini orang??" Ucap Rafael yg kini menghajar Justin hingga terjatuh.

" Rafael, dengerin aku duluuu!! Kamu kok egois gini sih!!" Ucap nata yg berusaha melerai keduanya.

" Kamu juga salah!! Maksud kamu apa peluk pelukan sama cowo lain disini??? Ohh, atau kamu mau jadi perempuan murahan??" Ucap Rafael yg membuat seisi cafe itu terkejut...termasuk nata yg kini hatinya sangat hancur mendengar perkataan itu. Ia masih tak percaya jika Rafael akan mengatakan itu padanya. Apa telah dilakukan Rafael? Apakah ia sadar jika ia mengatakan itu Kepada istrinya sendiri? Kali ini Rafael benar benar keterlaluan.

" Rafael!!! Maksud Lo apa ngomong kayak gitu ke dia??? Lo sadar ga sih dia itu istri Lo!!! "

"Udahhh!!! Kamu anggap aku murahan kan? Terus kalo aku murahan Noa itu apaa??? Noa aja peluk kamu terus cium kamu, aku ga pernah bilang kayak gitu!!!!" Ucap nata yg dan langsung pergi meninggalkan cafe itu dan pulang ke rumah.

-
-
-
-

Sampai dirumah nata langsung masuk ke kamar mandi dan menyalakan shower, ia duduk di bawah shower yg menyala sambil terus menangis.

"Aku salah apaa??? Mungkin kalo orang lain yg bilang kayak gitu, aku gapapa...tapi ini Rafael! Hikss.... kenapa Rafael tega bilang gitu? Atau ini memang takdirnya? Hubungan kami harus berhenti sampai disini? Jujur aku gak kuat harus dituduh sebagai wanita murahan sama suami aku sendiri! Hikss...."  Nata hanya bisa menangis. Sudah 5 jam lamanya nata didalam sana, nata sudah tergeletak di lantai kamar mandi itu dengan wajah yg sudah pucat.

Rafael pulang kerumahnya, ia mendapati nata yg tidak ada di dalam kamar, ia mengira jika nata sedang mandi. Rafael pun duduk ditepi ranjangnya, dan mengingat perkataan nya tadi.

"Bodoh, ga seharusnya gua bilang kayak gitu ke dia...gua emang gagal menjadi seorang suami yg baik untuk dia." Rafael mengusap wajah kasar nya. Apakah Rafael menyadari apa yg ia katakan tadi kepada nata? Kali ini Rafael memang benar benar keterlaluan, ia sudah gagal menjadi suami yg baik untuk istrinya. Rafael agak curiga ketika mendapatkan nata yg belum keluar dari kamar mandi. Rafael pun masuk kedalam kamar mandi yg tidak terkunci itu. Rafael kaget ketika melihat nata yg sudah tergeletak di lantai dengan wajah yg pucat. Seketika jantung Rafael berhenti berdetak selama beberapa detik, ia terkejut melihat itu Rafael tidak tau harus berbuat apa. Ia langsung membawa nata ke rumah sakit.


(Bersambung)

****

~gimana part yg ini? Seru gak? Jangan lupa vote yaaa, aku semangat banget nulisnya💗
Jangan sedih dulu di part ini yaa, nanti ada surprise kok.... Aku usahain part 8 nya dalam dua hari ini yaaa, tapi aku gak janji.... insyallah.~

IDOLA KU ADALAH TAKDIRKU [RAFAEL STRUICK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang