.....
Thank u udah mau vote dan komen di part sebelumnya....
Semoga di part ini nggak mengecewakan ya, aku pengen bikin panjang" tapi takutnya lama dan mengecewakan lagi :(
Yaudah selamat membaca yaa....Happy Reading 💫
.....
.
.
.
.
"Apakah saya sudah boleh pulang dok?" Tanya Rafael.
"Kalau sekarang bapak belum bisa pulang pak, karena kondisi bapak masih belum terlalu stabil...bapak masih harus dirawat inap selama seminggu lagi pak" jelas dokter. "Kalau begitu saya permisi dulu ya pak, buk" seru dokter yg sudah pergi meninggalkan ruangan Rafael.
"Kamu disini aja ya? Kepala aku masih sakit" ucap Rafael sembari memegang tangan Noa.
"Tapi kan ada istri kamu.." jawab Noa.
"Aku masih belum percaya kalau dia itu istri aku, yg aku ingat aku itu belum nikah" ucap Rafael yg membuat nata semakin tersayat.
"Tapi-" belum sempat Noa berbicara, nata lalu memotong pembicaraan itu. "Gapapa kok Noa, kalau dia belum ingat juga... Aku ngga maksa kok, sekarang kesehatan Rafael itu jauh lebih penting daripada perasaan aku." Seru nata sembari mengusap air mata nya. Sebenarnya,saat ini perasaannya memang sedang hancur, tapi baginya kesehatan Rafael jauh lebih penting.
-
-
-
-
-
-
-
-Dua Minggu berlalu semenjak kecelakaan itu. Rafael sudah pulang kerumahnya sejak seminggu yg lalu. Rumah itu hanya berisi Isak tangis nata... Tapi ia harus bertahan, apapun resiko yg harus ia terima. Rafael tidak mau satu ranjang dengan nata, karena ia belum yakin seratus persen bahwa nata adalah istri sahnya. Dan Noa juga sering kerumah mereka atas permintaan Rafael.
"..... permisi..eumm....aku bawain kamu makanan, kamu makan ya?" Ucap nata sembari membawa nampan yg berisi makanan dan obat untuk Rafael.
"Aku ga laper, kamu makan aja sendiri!" Jawab Rafael ketus.
"Tapi kamu belum makan...kamu kan harus minum obat"
"AKU BILANG AKU GAK LAPAR, NGERTI GA SIH?"
Rafael menepis nampan yg ada di tangan nata hingga piring itu jatuh dan pecah..."Y-yaudah, tapi ka-kalo kamu laper .... Panggil aku aja ya?" Nata membersihkan pecahan kaca yg berserakan di lantai dengan tangannya. "Aww...." Pecahan kaca itu mengenai tangan nata. Luka yg menggores tangannya itu baginya belum seberapa dengan luka yang ada di hatinya saat ini. Tapi ia mencoba untuk terus bertahan demi Rafael, nata adalah anak yang dari kecil terbiasa memendam semua kesedihannya sendiri. Walaupun ia hidup bergelimang harta dengan orangtua yang lengkap, Dari sejak kecil nata tak pernah bercerita pada orang tuanya mengenai apa yg terjadi padanya. Karena ia tau, masalah yang sedang ia hadapi itu akan menjadi beban bagi orang tuanya nanti jika ia mengadu. Apalagi Daddy nata adalah seorang pemilik perusahaan terkenal yg ada di Indonesia, sedangkan ibunya adalah seorang pemilik restoran Korea yg tengah viral di jakarta. Nata adalah tipe perempuan yang tidak tegaan dan pemaaf, tapi terkecuali kepada orang yg berbuat jahat padanya.
"Permisi....." Suara perempuan yang berdiri dibalik pintu rumahnya disertai dengan suara bell rumahnya.
"Noa?" Nata sedikit terkejut ketika melihat perempuan dengan tubuh yg agak berisi dengan rambut pirang yg diikat rapi membawa paper bag yg berisi seafood, makanan kesukaan Rafael.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDOLA KU ADALAH TAKDIRKU [RAFAEL STRUICK]
Fanfiction~ kisah seorang wanita keturunan Brazil yg lahir dan dibesarkan di indonesia tanpa sepengetahuan nya dijodohkan dengan atlet Tampan berdarah Indonesia - Belanda yg ternyata adalah idolanya sendiri...tapi ternyata baru menjalani hidup bersama dalam b...