10. Promenade

1.6K 83 8
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









Karena Charles selalu membujuk kedua lelaki Veostlig untuk mereka bisa menjenguk adik perempuannya akhirnya keduanya mengijinkan. Walden juga tidak ada ide untuk membujuk adiknya nanti saat pulang.

Yang menjenguk Elin hanya Charles, Garvin, dan Carlos. Damian dan Radev tidak ikut dikarenakan ada sebuah urusan mendadak dan lebih penting.

Bisa saja ia bujuk dengan makanan dan barang lainnya tetapi Kakak keduanya itu sudah membujuk adiknya terlebih dahulu tetapi sama saja tidak bisa. Yang bisa membujuk Elin adalah sang Mommy dan hanya Mommy-nya yang memperbolehkan masuk ke dalam kamar.

Geva marah-marah terhadapnya tadi karena janji palsunya itu membuatnya kena marah juga terhadap Elin. Akhirnya ia mencoba membawa teman-temannya, siapa tau karena ramainya orang adiknya ingin kebawah. Tidak lupa juga ia membawakan makanan dan jajanan kesukaan adiknya.

"Elin! Kak Al pulang!" Teriak Walden saat memasuki rumah bersama teman-temannya yang mengikuti dari belakang.

"Elin! Kakak Carlos yang baik hati dan tidak sombong ada disini!" Teriak Carlos setelah masuk kekediaman Daddy Zio.

Tidak ada sautan dari dalam. Mansion pun sepi sejak mereka masuk. Walden pun berniat mencoba mengecek kamar Elin diikuti oleh Carlos dan Garvin serta Charles menunggu di bawah dengan hidangan yang sudah disediakan oleh para pelayan.

Cklek

Kosong dan terlihat kasur yang masih rapi. Keduanya pun langsung turun dengan tergesa-gesa. Carlos bertanya kepada para pelayan dan bodyguard sedangkan Walden mencoba menghubungi Geva yang tadi sekitar jam 12 siang masih berada dirumah.

"Halo, Kak Gev! Elin bersama mu kah?"

"Hah? Tidak lah, Elin dirumah bukan? Tadi sebelum ku tinggal ia sedang ada di kamarnya."

"Sekarang tidak ada dan kamarnya tidak terkunci."

"Hah? Yang benar saja!"

"Kalau ada Elin disini, mengapa ku telepon dirimu!"

"Sebentar, aku akan pulang."

Tut

Gawat, bagaiman ini? Batin Walden bingung.

"Gimana, Car? Kau sudah bertanya kepada bodyguard dan para pelayan?" Tanya Walden.

"Mereka tidak tau, Al. Mereka terakhir melihat Elin masuk kedalam kamar." Jawab Carlos.

"Dasar tidak becus! Argh! Kita keluar, kita cari Elin. Kemungkinan, ia jalan-jalan sekitar sini." Ujar Walden dan diangguki oleh Carlos.

"Kalian berdua, pulanglah. Maaf karena kalian tidak bisa menjenguk Elin terlebih dahulu." Ujar Walden setelah ia berjalan menemui kedua temannya.

"Kenapa?" Tanya Charles lesu. Padahal ia sudah bersemangat dan tidak sabar ingin melihat adik Walden.

"Ada sebuah masalah, kalian pulanglah terlebih dahulu." Ujar Carlos.

BARELLINE RADEVENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang