Mahadaya Gita

1.3K 71 10
                                    

Author POV

Gita, gadis berkaca mata dengan rambut yang selalu ia ponytail dan memiliki julukan si jenius kutu buku. Sasaran empuk KAMI untuk selalu dibully dan dihina.

KAMI, empat orang gadis penguasa sekolah, keturunan konglomerat yang hobi menindas orang-orang yang mereka anggap lemah.

Saat ini, salah satu dari KAMI dan juga Gita berada di ruang pembinaan bersama salah seorang guru mereka.

"Kathrina, nilai kamu benar-benar tidak terselamatkan. Mulai hari ini, Gita akan menjadi mentor kamu. Tidak ada bantahan!" ucap guru itu ketika melihat Kathrina akan melayangkan protesnya.

Kedua gadis itu keluar dari sana dengan ekspresi berbeda. Kathrina dengan ekspresi kesalnya dan Gita dengan wajah datarnya. Seperti biasa.

"Ck! Puas lo? Makin benci gua sama loe!" sentak Kathrina kesal.

"Mau atau tidak, itu pilihanmu sendiri. Bukan aku yang dipermalukan. Kalau kamu mau, temuin aku di perpustakaan siang ini. Jika terlambat, hadapi sendiri resikomu." ujar Gita lalu berjalan pergi dengan cepat dari sana.

Kathrina mendesis, inilah kenapa ia membenci Gita. Gita tidak seperti korbannya yang lain yang akan merintih meminta untuk dilepaskan bahkan memohon kepada mereka. Gita hanya diam menerima perlakuan mereka dengan wajah datarnya itu.

Kathrina tersadar ketika pundaknya ditepuk oleh seseorang. Itu adalah ketiga temannya yang lain.

Dengan berapi-api, Kathrina menjelaskan situasinya kepada teman-temannya, merengek atas kekesalannya pada Gita.

"Lo abis ketemu Gita? Di mana dia? Gua lagi kesel, lagi butuh pelampiasan." tanya Ashel.

"Balik ke kelasnya paling. Lo kesel kenapa?" tanya Kathrina.

Ashel tidak menjawab, dirinya langsung melangkahkan kakinya menuju ke kelas Gita.

"Orang tuanya berantem lagi, makanya dia kesel."

Ashel menarik tangan Gita sesaat setelah dia melihat gadis itu.

"Kalau mau merundungku, lakukan besok. Hari ini aku lelah." ujar Gita menarik tangannya dari genggaman Ashel.

"Lo ga punya hak buat nolak. Ikut." Tanpa peduli penolakan Gita, Ashel menarik gadis itu menuju ruang musik yang sepi di jam ini.

Sesampainya di sana, Ashel langsung mendorong Gita dengan kasar hingga Gita jatuh tersungkur.

"Apa mau kamu kali ini, Ashel?" tanya Gita datar.

"Diem!" bentak Ashel. Kakinya terulur menendang dan menginjak tubuh gadis itu.

"Papa Mama bajingan! Gua benci kalian!" teriak Ashel. Kakinya terus terayun melampiaskan kemarahannya pada gadis pendiam yang tidak bersalah itu.

Gita? Dirinya hanya mencoba melindungi dirinya sendiri tanpa melawan. Dia bisa apa? Jika ia melawan gadis itu, dirinya hanya akan mendapat masalah atau beasiswanya akan dicabut dan berakhir keluar dari sekolah ternama ini.

Ashel menarik Gita untuk kembali berdiri, menjambak rambut Gita hingga ikatan ponytail itu putus. Ashel melayangkan tangannya, belum sempat ia menampar Gita, Gita sudah lebih dulu menangkap tangannya.

"Sudah kukatakan jangan menyentuh wajahku, aku harus bekerja." ucap Gita.

Ashel mendorong Gita lalu kembali menendang tubuhnya. "Udah gua bilang, lo ga punya hak untuk nolak."

"Cukup, Ashel. Aku benar-benar lelah hari ini. Jangan keterlaluan." Benar. Ashel keterlaluan. Dari semua yang membullynya, hanya Ashel yang akan melukai fisiknya dengan gila-gilaan. Tapi kali ini, Ashel sudah melewati biasanya.

ONE SHOOT JKT48Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang