" Ihhh bego banget sih lo Lex" Kata Brayen
Setelah lama berdebat akhirya merekapun membantu Alex membeli pembalut untuk Alista. Saat berada di dalam Alfamart mereka merasa bingung harus membeli pembalut yang seperti apa karena disitu banyak sekali merek dan bentuk pembalutnya dan karrna tidak ingin berlama lama Alvin lalu meminta bantuan kepada mbak kasir untuk membantu mereka mencari pembalut yang baik dan bagus untuk digunakan.
Mbak kasir yang mendengar perkataan dari Alvin langsung tertawa dan kemudian membantu mereka mengambil pembalut yang kualitasnya paling baik. Setelah selesai membeli pembalut Alex lalu mengajak teman - temannya bermain ke rumahnya. Sesampainya di rumah Alex langsung menemui Alista dan memberikan pembalut yang dia beli tadi untuknya.Setelah Alista selesai membersihkan dirinya diapun lanjut menyiapkan minuman untuk diseduhkan kepada Alex dan teman - trmannya, mereka yang melihat Alista langsung tertawa sambil melirik ke arah Alex.
" Kalian kenapa sih ngeliatin aku sambil ketawa gitu?? Emang ada yang salah sama aku??" Tanya Alista
" Enggak kok Lis. Kita ketawa itu gara - gara sih Alex" Jawab Juan
" Emang kak Alex kenapa??" Tanya Alista
" Gara - gara pembalut elo itu, sih Alex jadi kayak orang bodoh tau. Masa cuman mau beli pembalut ajah dia harus ajak kita semua buat beli. Emang elo nggak kasih tau ya ke dia bentuk pbalut itu kayak apa??" Tanya Brayen
" Hahhaah, seriusan kak Alex kayak gitu?? Aku emang nggak kasih tau bentuk pembalut itu kayak apa soalnya aku pikir kalau dia itu udah tau bentuknya kayak gimana" Jawab Alista sambil tertawa
" Udah lah kalian semua apaan sih ngomongnya kayak gitu. Yah jelas lah gue nggak tau bentuknya, lagian kan gue emang nggak pernah liat benda kayak gitu! Selama Laura hidup juga gue nggak pernah liat dia beli kayak gituan" Jawab Alista dengan wajah kesal
" Wah nggak bisa dilanjutin nih. Kalau ngomongnya udah masuk ke pembahasan Laura gue nyerah deh mending kita bahas yang lain ajah" Ucap Bastian
Mereka semua langsung diam saat Alex mengucap nama Laura, Bastian berkata seperti itu karena dia tidak ingin jika Alex mengingat Laura lagi karena jika dia mengingat masa tentang Laura rasa dendam dia kepada Vano pasti bakal muncul lagi. Untuk memecahkan keheningan tersebut Alex lalu mengajak mereka menonton pertandingan sepak bola di dalam tv. Saat sedang menonton Alex tiba tiba meminta izin untuk mengambil barang di dalam kamarnya. Sesampainya di kamar Alex kebingungan mencari barang tersebut hingga dia membongkar semua isi lemari dan laci mejanya, saat Alex sedang membuka laci mejanya dia tiba - tiba melihat sebuah foto yang mengingatkan dia akan masa lalunya yang sangat ia banci.
Beberapa tahun sebelumnya saat Alex masih kecil, saat kedua orangtuanya bekerja di luar negeri Alex tinggal bersama kakek dan neneknya, namun pada hari itu ada sebuah kejadian yang membuat dia memiliki rasa dendam dan benci di dalam dirinya. Hari itu Alex menyaksikan kakek dan neneknya dibunuh oleh beberapa orang karena kakek Alex tidak ingin menandatangani surat kerjasama antara perusahaan mereka dengan perusahaan milik orangtua Vano yang membuat Alex membenci dan dendam kepada Vano.
Sejak saat itu Alex menjadi anak yang pendiam, kasar dan juga suka bertengkar bahkan sampai membunuh orang karena dia tidak bisa menemukan orang yang telah membunuh kakek dan neneknya. Dan saat dia bertemu dengan anak seorang pembunuh dia malah membuat Alex koma sampai beberapa bulan dan bahkan dia juga sampai membunuh adik perempuan kesayangannya.Saat Alex sedang mengingat masa lalunya tiba - tiba datang Alista yang membuatnya kaget. Alista melihat foto yang ada di tangan Alex dan bertanya kepada Alex siapakah orang tersebut lalu kemudian Alex menceritakan semua yang terjadi kepada Alista dan setrlah mendengar cerita Alex sontak membuat Alista terdiam karena Alista takut jika dendam Alex tumbuh lagi dan takut jika dia akan membunuh Vano seperti yang telah dia lakukan kepada korban sebelumnya.
Melihat Alista yang diam Alex langsung memegang tangannya dan berkata
" Jangan takut cill, karena selama kamu berada di sisi aku pasti bisa kok mengontro emosinku". Ucapan Alex tersebut sangat membuat hati Alista kembali tenang dan kemudian tersenyum lalu memeluk Alex. Setelah itu mereka kembali ke ruang tamu. Sesampainya di ruang tamu teman - teman Alex bertanya pada Alex apa yang sedang terjadi mengapa wajahnya kelihatan kayak sedih gitu, namun Alista langsung menanggapi pertanyaan mereka dengan menjawab kalau Alex baik - baik saja dan tidak ada yang perlu di khawatirkan. Setelah itu juga mencoba untuk biasa biasa saja agar teman temannya tida kepikiran dengan dirinya.Saat sedang asik menonton tiba - tiba Kayla datang dan membuat mereka kaget.
"Mama kenpa kok keluar kamar?? Mama mau Alista masakin sesuatu??" Tanya Alista kepada Kayla yang baru saja keluar dari kamarnya
" Enggak sayang, mama cuman mau liat kalian ajah kok soalnya tadi mama dengar kalian rame banget disini makanya mama kesini" Jawab Kayla sambil tersenyum
"Maaf ya tante gara - gara kita tante jadi terganggu tidurnya" Kata Andre
" Enggak kok sama sekali nggak terganggu. Malahan tante senang kalau kalian disini jadi Alista dan Alex nggak ngerasa kesepian di rumah" Jawab Kayla
Mereka yang mendengar itu merasa agak lega. Setelah itu Alex lalu mengajak ibunya untuk duduk, dan akhirnya mereka menonton bersama - sama.
××××××××××××××××
Setelah Andre dan trman temannya sudah pulang, Alista meminta izin kepada Kayla agar dia bisa pulang ke kosnnya, namun Kayla menolak dan meminta Alista untuk tetap tinggal di rumahnya selama dia bersekolah agar Alex bisa dengan mudah menjaganya dan agar Kayla juga tidak kesepian dirumah. Awalnya permintaan Kayla sempat ditolak oleh Alista namun Alex terus memaksa Alista agar dia mau menuruti perkataan ibunya, dan setelah lama berpikir akhirnya Alista menyetujuinya dan setelah itu barulah Alista memberitahukan kepada orangtua tentang dirinya yang tinggal di rumah Alex. Orangtua Alista merasa senang mendengar kabar dari Alista dan dengan senang hati mereka menyetujuinya, kemudian setelah itu Alista bersama Alex pergi mengambil barang milik Alista di kosnya sekaligus memberitahukan pemilik kos kalau dia sudah tidak di tempat itu lagi.
Saat malam tiba, Alista dengan hati gembira membuka pintu kamarnya yang baru yang sebelumnya pernah ditempati oleh Laura saudari Alex. Kamar itu terlihat sangat indah dan rapi ditambah lagi dengan hiasan dinding yang sangat cantik yang membuat Alista merasa sangat nyamanberada di kamar itu. Saat sedang ingin membaringkan badanya ditas tempat tidur tiba - tiba datanglah Kayla membawa sebuah jus untuk Alista karena dia melihat Alista dari tadi sangat kecapean mengangkut b dan membereskan barang - barangnya.
Di dalam kamar Kayla menceritakan semua kenangan indahnya bersama Laura saat berada di kamar tersebut dan sekarang Kayla merasa senang karena akhirnya sekarang ada yang akan menemaninya selama berada di rumah dan menghiburnya, karena Kayla tidak bisa menahan rindunya pada Laura dia pun menangis dan kemudian Alista memeluknya. Dari kejauhan datang sesosok mahluk yang berwujud seperti manusia menyerupai Laura menatap kedua orang yang tengan berpelukan sambil menangis membuat hatinya hancur dan kemudian ikut menangis di tengah kesendiriannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS DESA YANG MELULUHKAN HATI MAFIA TAMPAN
Roman pour Adolescents"Ada apa dengan Alex? Mengapa dia tiba - tiba berubah? Siapa yang telah membuatnya seperti itu?" beberapa perubahan dalam sikap Alex menjadi tanda tanya bagi teman"nya