Sebelas

90 12 4
                                    

Jangan lupa untuk kasih komen dan vote, ya?

***

Terima kasih sudah bertahan hidup, setidaknya buat baca cerita aku🙏❤️💚

****

✨ Jum'at, 24 Mei 2024 ✨


Suara bisingnya pagi itu membangunkan Kim Leo yang menguap dan segera menutup mulutnya. Remaja laki-laki berada di taman dekat rumahnya, dirinya tertidur dengan banyak orang berlari pagi melewatinya.

Remaja laki-laki itu merasa malu dan canggung. Dirinya segera merapikan rambutnya.

Kim Leo mendongak melihat langit pagi itu.
Dirinya sekarang benar-benar seperti seorang gelandangan yang tidak tau harus pergi kemana.

"Sial. Aku akan mati tanpa tujuan."

Kim Leo berdesis frustasi.

Remaja laki-laki itu melihat ponselnya, banyak pesan dan telepon dari kakaknya.

"Kenapa kakak peduli?" ujarnya.

Remaja laki-laki itu tidak bisa pergi ke sekolah saat ini.
Dirinya memutuskan untuk pergi dari taman yang sudah ramai itu.

Remaja laki-laki itu merasa bahwa mungkin sekarang pilihannya salah.

"Sekarang kemana aku akan pergi?" tanyanya pada dirinya sendiri.

Remaja laki-laki itu melihat jam di ponselnya.

"Sepertinya aku harus pergi ke rumah sakit."

Meskipun remaja laki-laki itu pergi lebih awal ke rumah sakit, dirinya tetap melihat Zuu tidak berdaya.

Kim Leo masih merasa lemas.
Remaja laki-laki itu terduduk di bangku panjang di luar ruangan itu.

"Sial. Sekarang bagaimana." ujarnya.

Seseorang tiba-tiba duduk di sampingnya dan membuat remaja laki-laki itu sedikit terkejut.

"Kenapa kamu ada di sini?" tanya Leo.

"Hei! Rumah sakit, dapat di masuki siapa saja. Ada apa dengan mu?" tanyanya.

Kim Leo merasa sudah tidak bertenaga saat ini. "Aku tidak bersemangat untuk melawan mu saat ini, jangan menggangguku." ujar Kim Leo.

"Hei, Leo-ya. Kenapa kamu keras kepala sekali? Tujuan mu mudah dan sederhana. Namun, kamu terlalu berpikir."

Kim Leo menoleh ke Cha Beomsoo. Entah kenapa remaja berandalan itu terus mengikuti Kim Leo.

"Hentikanlah. Kamu membuat ku kesal." ucap Leo.

"Leo-ya. Apa sulitnya menerima tawaran untuk menjadi anggota geng ku?"

"Untuk apa aku menerima itu? Aku tidak ingin bersama dengan gerombolan pecandu alkohol seperti kalian."

"Hei, kamu belum mencobanya, itu candu."

"Itulah masalahnya, bodoh. Aku juga tidak akan setuju. Aku akan melakukan apa yang harus aku lakukan. Saat ini, aku harus bisa menghubungi ibuku." ujar Kim Leo.

Cha Beomsoo menghela napas.

"Terserah saja. Mungkin rasa cinta mu ke Zuu tidak sedalam itu. Biarkan saja. Entah Zuu akan bertahan ataupun mati. Kamu tidak akan merasa keberatan." ucap Cha Beomsoo yang menghela napas. Remaja laki-laki itu bangkit dari duduknya.

Namun, kalimat yang di ucapkan Cha Beomsoo membuat dirinya merasa begitu kesal.

Kim Leo bangkit dan menarik kera seragam Cha Beomsoo.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Adik Berandalan || Leo ft Zayyan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang