chapter 6: Sakit

2.5K 243 17
                                    

"hic- badan na El nda enak gio..El nya nda suka.. huhu...," ia sengugukan. Tubuhnya bergetar pelan.

Tubuh El terasa panas di kulitnya. Sergio menatap sendu sang tuan kecil. El tak bisa tidur dari tadi malam. Badannya lemas dan suhu tubuhnya meningkat drastis.

Sergio mendapati tuan kecilnya menangis tersendat-sendat tadi malam. Ia tak berhenti menangis setelah berjam-jam.

Ia juga sudah mengetahui apa yang terjadi tadi malam dari El yang berbicara meski tak jelas karena menangis.

Ingin rasanya ia bakar hidup hidup gadis sialan itu. Namun tuannya lebih penting, jadi Sergio akan membiarkannya hidup untuk sementara...

"Tuan kecil, tak inginkah anda tidur dikasur saja? Tidak akan nyaman jika anda digendong terus seperti ini.."

Sergio menatap nya khawatir. Bukannya lelah, hanya saja El tidak ingin diturunkan sama sekali. Ia akan kembali menangis jika diturunkan ke kasur.

El sedih. Sang ayah ternyata lebih memilih gadis sialan itu, padahal nyatanya tidak. Ah..ingin rasanya ia memukul kepala ayahnya dengan tongkat baseball yang terbuat dari besi.

"Hic- nda mau..gio turunin, nanti El pukul," ia mengeratkan pelukannya.

Sergio hanya tersenyum ikhlas. Hah...bagaimana dia bisa berakhir dan bekerja disini?! Tidak apa gio..yang penting kau bisa melihat seonggok makhluk lucu seperti ini diantara singa-singa mengerikan didalam mansion ini.

Suara pintu terbuka mengalihkan atensi dua orang itu.

Javier berjalan mendekati sang bungsu yang menangis didekapan Sergio. Ia menatap El dengan tatapan rumit. Tanpa sepatah kata apapun, ia langsung mengambil alih El.

El sedikit terkejut dan ingin melawan tapi berakhir dengan dirinya menenggelamkan wajahnya diceruk leher sang ayah karena tubuhnya terasa lemas.

"Hic..daddy nambah jelek..jelek banget..El nda suka.." ucapnya dengan suara serak. Ingatkan El untuk menjauhi Javier setelah ia sembuh.

Javier yang merasa aneh dengan sikap El yang tidak kdrt (karena biasanya kalau diambil alih dari sergio El nya ga seneng ) pun menyentuh dahi El. Ia tak tau bahwa El demam jadi saat menyentuh dahi el, wajahnya merenggut tak suka.

"Panggil Xavier kemari." ucapnya dingin sembari berjalan kearah kasur. Sergio sendiri langsung pergi untuk menghubungi xavier.

Xavier El Bagaskara adalah kepala keluarga Bagaskara yang menduduki peringkat ketiga dalam kekayaan dunia. Mereka berfokus pada bidang kedokteran dan hukum. Xavier dan Javier adalah teman dekat. Keluarga Bagaskara sendiri sudah menjadi dokter keluarga Van Eloisè sejak generasi terdahulu, jadi jangan heran kenapa Javier menyuruh Sergio untuk memanggil Xavier kemari. Nama mereka yang mirip terkadang membuat beberapa mengira mereka kembar tak identik atau semacamnya.

Saat ingin meletakkan El, El mencengkram baju javier. Tangisnya pecah lagi.

"HUEEE! DADDY JELEK! GAMAU TIDUR!"

Javier sendiri menatapnya beo. Memang dia sejelek itu?! Ia menghela nafas dan berbaring bersama nya. Ia menepuk-nepuk pelan punggung El.

"Iya Daddy jelek, maaf sayang..shh.."

ia mencoba menenangkan El yang masih menangis. Anak ini demam. Tubuhnya sangat panas...

El sendiri masih lanjut menangis. Wajah Javier entah mengapa membuatnya kesal. Ia memukul Javier kesal.

"Hic- Daddy jahat..El nda suka!" Ia lanjut memukul, mencubit dan menjambak Javier.

Javier sendiri hanya pasrah dengan takdir. Biarkan saja sang bungsu meng-KDRT nya, ia memang salah.

Caelus Kenjio V.E (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang