chapter 12: senggol bacok!

979 92 8
                                    

"yippe istirahat kedua!" El melompat kegirangan.

Suntuk banget tadi habis istirahat pertama lanjut Fisika, biologi trus hantam sama MTK. Anak anak pada lemes semua akwoakwok.

Kio masih duduk, tak memiliki niatan berdiri dengan wajahnya yang masam itu. El aja bergedik ngeri.

"Kio kenapa? Asem banget wajahnya" ucap El sembari menoleh-noel pipinya.

Kana sendiri sudah sehat dengan wajah kalem. Gatau diapain sama Yudhis katanya El.

Kio menghela nafas dan menatap El dengan wajah pasrah, "tar dideketin lagi sama dia gimana?! Tu orang ga abis abis nya manggil Kio adek manis tau!" Ucapnya kesal.

El menatapnya sejenak dan seketika menahan tawa. Wajahnya sedikit memerah dan ia tersenyum jahil, "ih ciee, yang udah dideketin cieee"

"Ish El! Diemmm" wajah Kio seketika memerah lagi. Ia menjadi tomat.

Kana hanya menggeleng pelan dan tersenyum, duo monyet ini yang bikin dia betah disekolah..

Tok tok

Pandangan El beralih kedepan pintu saat mendengar suara ketukan. Ia sedikit memiringkan kepalanya bingung.

"Eh itu kak vander??"

"Lah iya, ngapain ke kelas ya?"

"Nyariin gue nih pasti mwhehhehe"

"Dih gila."

Mata El sedikit membola melihat vander. Kenapa ia kekelasnya? Apa ada orang yang dicari ya?

Vander yang mengetuk menatap sekitar dan menangkap El yang berdiri tak jauh dari pintu. Wajahnya yang tadi terlihat dingin sedikit melembut. "El"

"Huh?" El sedikit terlihat bingung. Vander memanggilnya? Ia menatap kana dan Kio yang menatapnya bingung juga.

"Paan? Kan kamu yang dipanggil" ucap Kio yang masih terlihat sedikit merah.

El pun menggaruk tengkuknya tak gatal dan berjalan mendekati vander. Ia sedikit mendongak untuk menatap lelaki tiang listrik didepannya ini. "Kak vander kenapa?"

Vander menatap kearah El dan terdiam sejenak. Kecil juga ni bocah... Eh

"Charles ngasih tau buat jemput kamu ke kantin" ucapnya yang tumben panjang.. kana aja ampe melongo melihat kakaknya yang satu itu.

El memiringkan sedikit kepalanya, "tumben?" Tanya nya. Charles menanggapi nya?... Pasti kesurupan.

Vander hanya mengangkat bahunya tak tau.

"Huft, okey.." El berputar menghadap kana dan Kio. "Yok, kantin" ajaknya sembari melihat apakah masih ada duit merah.

Kalo tepunk mah uang jajan cuma noban alias 20 rebu, tidak ada merah merah nya~

Kio langsung berdiri diikuti kana. Ya meski ia masih ngeri tu tuyul satu ntar nongol..

"Let's goo!" Ucap El dengan ceria, ia berjalan mendahului vander dengan sedikit melompat lompat.

Kio Dan kana menyusul dibelakang vander yang hanya bisa tersenyum setipis tisu dibagi 16 habis tu dibasahin pake Aer anget. Tipis banget.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kak char!" Sahut El sembari tersenyum ramah. Ia mendekat menghampiri Charles yang duduk di ujung kantin.

Charles mendongak menatapnya dan tersenyum. Ada maunya nih...

"Sini duduk" ucapnya lembut sembari menepuk pelan bangku kosong disebelahnya.

El dengan lucu mendekat dan duduk disebelahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Caelus Kenjio V.E (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang