Kana langsung menarik pelan tangan El dan membantu nya berdiri. Yukio menatap Lucia nyalang dan menggenggam erat tangan El.
"El gasuka Lucia ya?," Ucap Lucia sendu. Ia menatap El memelas.
El sendiri menatapnya dengan tatapan sedikit kesal. Ingin ia cakar rasanya wajah yang sok lugu itu.
"Apasih, orang jelas jelas El dari tadi jalan santai tiba tiba situ yang nyeruduk!" Celetuk El.
Lucia sendiri merasakan bahwa matanya berkedut kesal. Ia tersenyum kecil, "El gasuka Lucia gara gara Daddy ga milih El ya? Maafin Lucia El..," nadanya terdengar mengejek daripada kasihan.
"Heh pikmi, sotoy amat jadi anak pungut!," Sentak Yukio yang sekarang berbicara.
Semua orang tau bahwa Lucia adalah anak angkat dari keluarga Van Eloisè. Kalian tau apa? Orang yang berada di sisinya sangatlah dikit. Paling hanya untuk mencari muka ataupun karena membenci El.
Lucia hanyalah orang beruntung yang dapat masuk kedalam keluarga besar Van Eloise hanya karena ia disukai oleh istri baru robert, bungsu Alejandro Van Eloisè.
Kembali pada para krucil yang sedang beradu mulut itu.
"Heh, minta maaf ga lo sama Lucia!" Sentak Elia.
Elia Heather. Bukan orang spesial. Ia orang asli Indonesia. Hanya anak salah satu pejabat negara yang berteman dengan seseorang ber IQ rendah. Sayang sekali, padahal cantik.
"Bilang aja kamu iri karena Lucia yang jadi bungsu kesayangan" sinis Yuna.
Yuna snowflake. Perempuan keturunan korea dengan kekayaan yang tidak banyak banyak juga. Ayahnya bekerja sebagai petinggi salah satu perusahaan terkenal dan ibunya adalah seorang designer.
El menatap Yuna dengan tatapan datar. Bungsu kesayangan? Hey, sebut saja ego El tinggi, tapi Lucia bahkan tak dianggap oleh sang kakek yang lebih menyayangi nya. El tau betapa smitten sang kakek padanya. Panggilannya saja "mentari kecil ku" kurang spesial apa lagi coba?
"Ucapkan itu jika tuan besar Van Eloisè sudah menerimanya," ucap El sembari menguap pelan. Ia bosan.
Yuna maupun Lucia sekalipun terdiam karena memang itu faktanya.
"Kio, ayo kantinn, males ngadepin Dugong," ia memelas sembari memberikan puppy eyes.
Yukio memegang dadanya dramatis, "uhk-
Kawaii-nee!" Yukio mengunyel-unyel pipi El gemas."Ja! Ayo kita ke kantin!" Yukio langsung menarik El pergi. Meninggalkan Kana yang hanya menggeleng pelan.
Kana yang wajahnya terlihat lembut itu seketika berubah dingin. Ia kemudian menatap Lucia tajam.
"Know your place you piece of shit."
Kana langsung menyusul kedua temannya setelah mengucapkan kata kata yang lumayan memohok itu.
Elia hanya membantu Lucia berdiri dan menatap temannya kasihan.
Lucia sendiri hanya tersenyum kecil. Ia kemudian melihat kebawah. Tangannya sedikit mengepal kesal dan wajahnya berubah drastis menjadi kebencian.
"Sialan."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Ga boleh pake sambel El, asam lambung," ucap Kana pelan sembari menuangkan sedikit kecap ke bakso El.
El sendiri hanya pasrah. Ia mengangguk patuh dan membiarkan Kana menuangkan kecap untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Caelus Kenjio V.E (Ongoing)
Teen FictionWAJIB BACA DESKRIPSIIII >:( Mati? ia masih takut dengan yang namanya mati. Caelus, atau yang kerap di panggil El sudah merasakannya dan itu sangatlah mengerikan. disaat ia berpikir bahwa ia akan tenang...entah mengapa Tuhan nampaknya ingin membuat...