Gisa sedang berada di super market atas suruhan Tiffany untuk belanja keperluan dapur. biasanya Bi Inah yang berbelanja untuk kebutuhan dapur namun Tiffany lebih memilih Gisa untuk pergi berbelanja.
Baru saja Gisa hendak memasukan sayuran kedalam troli belanjaan, ponselnya berdering memperlihatkan nama Ibunya. Gisa mengangkat panggilan Ibunya yang ternyata memberi kabar kalau Ayahnya mengalami kecelakaan dan sedang dirawat di rumah sakit. Gisa yang panik meninggalkan belanjaannya begitu saja untuk pergi ke rumah sakit.
Sesampainya dirumah sakit, Gisa menangis melihat kondisi Ayahnya yang mendapat beberapa luka jahitan ditangan dan kakinya. beruntung saat kejadian Park Widiarto memakai helm sehingga tak ada luka dikepalanya.
"Bapak kok bisa sampe kaya gini sih Pak?" tanya Gisa dengan masih terisak melihat kondisi Pak Widiarto.
"Bapak tadinya mau ke toko bunga milik kamu yang siapa tahu Bapak bisa bantu-bantu nak Niken di toko. tapi pas dijalan ada mobil yang nabrak motor Bapak dari arah belakang" jelas Pak Widiarto yang semakin membuat Gisa menangis keras dengan Bu Hamidah yang mencoba menenangkan tangis putrinya.
"Bapak nggak apa-apa kok Gis, cuma luka ringan ini"
"Luka ringan gimana itu tangan sama kaki Bapak diperban gitu apanya yang luka ringan sih, Pak. hikss..."
"Ssttt... udah sayang jangan nangis terus ah malu didengar orang lain" terang Bu Hamidah yang mencoba menenangkan tangis putrinya.
"Hikss... Gisa takut Bapak kenapa-napa Bu"
"Iya sayang, Ibu ngerti..."
"Maaf, saya menggangu" ucap seorang laki-laki muda yang sepertinya seumuran dengan Gisa.
"Ini siapa, Pak?" tanya Gisa pada Pak Widiarto mengenai pria asing yang datang menjenguk Ayahnya.
"Perkenalkan saya Ajisaka. sebelumnya saya mau meminta maaf karena sudah membuat Pak Widiarto seperti ini " sesal pria itu yang bernama Ajisaka.
namun sepertinya Ajisaka mengenal wanita yang duduk diantara Pak Widiarto dan istrinya.
"Kamu orang yang waktu itu nabrak saya di Mall kan?" tebak Gisa yang merasa tak asing dengan orang bernama Ajisaka ini.
Ajisaka nampak menunduk malu. tak hanya menabrak Pak Widiarto ternyata Ajisaka pernah menabrak Gisa di Mall yang membuat baju Gisa kotor karna kopi yang dibawanya waktu itu.
"Sekali lagi saya minta maaf. semuanya yang terjadi murni kecelakaan dan tidak ada niat kesengajaan sedikitpun. untuk masalah biaya rumah sakit saya akan menanggung penuh sampai Pak Widiarto sembuh total"
"Dan untuk masalah motor Pak Widiarto yang rusak saya juga akan bertanggung jawab penuh sampai motor Pak Widiarto bisa digunakan kembali"
"Terimakasih ya Nak Aji" ucap Bu Hamidah yang mendengar Ajisaka mau bertanggung jawab penuh untuk biaya rumah sakit dan kerusakan motor suaminya.
"Saya hanya mencoba untuk bertanggung jawab untuk apa yang sudah saya lakukan, Bu"
"Namanya juga musibah Nak Aji, yang terpenting keadaan suami saya baik-baik saja sekarang" jelas Bu Hamidah yang membuat Ajisaka tersenyum lega. sedangkan Gisa hanya diam menyimak pembicaraan Ibunya. disaat seperti ini pun Ibunya masih bisa memaafkan orang yang sudah membuat Bapaknya terluka. benar-benar beruntung Gisa memiliki Ibu Hamidah sebagai Ibunya.
Tak terasa jam sudah menunjukan pukul sembilan malam dan Gisa masih berada dirumah sakit menemani Pak Widiarto, setelah bergantian dengan sang Ibu yang pulang untuk mengambil baju ganti.
KAMU SEDANG MEMBACA
GISA [Giselle-Jeno]
FanfictionGisa fikir dengan menerima lamaran Jenove dapat menghapus ingatan buruknya tentang pernikahan. Namun nyatanya, hanya hari-hari buruk yang Gisa alami setiap harinya. Sikap dingin Jenove dan jalan fikiran pria itu yang tak bisa ditebak yang membuat G...