Dua bulan sudah usia pernikahan Jenove dan Gisa, namun hubungan keduanya masih tak ada perubahan. sebenarnya Gisa ingin menanyakan kenapa Jenove tak pernah menyentuhnya akan tetapi entah kenapa dirinya kembali mengurungkan niatnya itu. padahal Ayah mertuanya sudah menyiapkan tiket bulan madu untuknya namun Jenove menolak dengan alasan ada pekerjaan yang tak bisa pria itu tinggalkan.
"Apa aku kurang menarik dimata Mas Jenove?" Gisa memandangi dirinya didepan cermin.
"Apa karna aku gak selangsing dan secantik Mba Karin?" Ucapnya lagi dengan memutar mutar tububnya yang merasa kalau dirinya sedikit berisi.
pada akhirnya Gisa hanya duduk ditepian ranjang tanpa melakukan apapun. beruntung Tiffany dalam perjalanan bisnis menemani sang suami selama satu minggu sehingga Gisa bisa sedikit bersantai sekarang.
Gisa mengambil ponselnya menelfon Yuana, Gisa akan meminta bantuan Yuana untuk mengantarnya membelikan beberapa baju dan alat makeup. Gisa ingin sedikit merubah penampilannya agar Jenove lebih meliriknya mungkin? Oh, tidak. bukan bermaksud Gisa mencoba menggoda Jenove akan tetapi Gisa merasa kalau selama ini penampilannya jauh dari kata pantas untuk bersanding dengan Jenove yang begitu tampan.
Setelah melakukan panggilan, Gisa segera mengganti pakaiannya bersiap untuk pergi. kali ini Gisa tak lagi menggunakan tranportasi umum semenjak Gisa mengalami kecelakaan.
Gisa diantar Pak Ujang menuju Mall untuk bertemu dengan Yuana.
"Jadi kamu ingin mencari pakaian seperti apa? Apa kamu ingin aku pilihkan gaun tidur yang seksi?" goda Yuana dengan menaik turun kan alisnya yang berhasil membuat Gisa tersenyum malu.
"Aku bahkan gak pernah sekalipun menggunakan gaun tidur seksi saat tidur" tolak Gisa yang membuat Yuana mendelik tak percaya.
"Untuk kali ini kamu harus memakainya. akan aku pilihkan beberapa untuk mu" Yuana menarik Gisa memasuki satu toko yang berisi berbagai macam model gaun tidur.
"Aku rasa ini cocok untukmu" Yuana mengambil satu gaun tidur berwarna maroon dengan tali spaghetti menyilang yang memperlihatkan punggung indah saat memakainya. bahkan panjang gaun itu sendiri hanya separuh pahanya. dan jangan lupakan belahan dadanya yang rendah menambah kesan seksì saat dipakai.
"Yuan ini terlalu terbuka. aku nggak bisa pake ini didepan Mas Jenove!" tolak Gisa namun Yuana seolah tuli. Yuana mengambil satu gaun tidur lagi yang lebih seksi, bahkan Gisa bisa bayangkan lekuk tubuhnya pasti alaan terlihat jelas dengan belahan dada rendah.
Total gaun tidur yang dibeli Gisa ada empat dan semua itu dipilihkan Yuana.
Setelahnya Gisa memasuki brand pakaian ternama yang pernah Gisa datangi bersama Jenove.
"Bagaimana dengan ini?" Gisa memeperlihatkan satu pakaian yang menurutnya bagus.
"No! Ini lebih baik, cobalah?" Yuana mengambil beberapa pakaian untuk Gisa coba. Gisa pun membawa pakaian yang dipilihkan Yuana untuk dicoba.
"Bagaimana?" tanya Gisa setelah mencoba satu dress berwarna biru muda. Yuana mengacungkan jempolnya tanda setuju. Gisa pun mengganti pakaian lain yang total dibelinya ada tiga dress yang dipilihkan Yuana.
Setelahnya Gisa dan Yuana memasuki toko kosmetik untuk mencari beberapa kosmetik dan alat makeup. selanjutnya Gisa berniat untuk membeli Jenove dasi. Gisa sudah terlalu banyak menghabiskan uang Jenove jadi Gisa berniat untuk memberi hadiah pada suaminya.
"Seleramu bagus juga" puji Yuana saat Gisa membeli dua dasi.
"Benarkah?"
"Ya, aku bisa bayangkan suami mu akan terlihat keren saat memakai dasi itu. padahal aku sendiri belum pernah melihat suami mu. Gisa, apa kamu nggak punya foto suami mu?" Gisa menggeleng. karna jujur saja Gisa tak pernah memiliki momen spesial yang ia abadikan dalam sebuah foto kecuali foto pernikahan. bahkan di ponselnya saja Gisa tak memiliki foto pernikahannya dengan Jenove.
KAMU SEDANG MEMBACA
GISA [Giselle-Jeno]
FanficGisa fikir dengan menerima lamaran Jenove dapat menghapus ingatan buruknya tentang pernikahan. Namun nyatanya, hanya hari-hari buruk yang Gisa alami setiap harinya. Sikap dingin Jenove dan jalan fikiran pria itu yang tak bisa ditebak yang membuat G...