awal

1K 61 8
                                    


Anggisa Pratiwi biasa dipanggil Gisa. putri dari Bapak Widiarto dan Ibu Hamidah terlihat begitu cantik dengan balutan gaun pengantin sederhana namun masih terlihat elegan.

Sedari tadi Gisa terlihat gugup dengan terus meremas jemarinya. sudah lewat lima belas menit dari acara yang ditentukan namun Deon pria yang sebentar lagi akan menjadi suaminya belum sampai sedangkan akad nikah harus segera dilaksanakan. Gisa sudah beberapa kali menelepon namun tak ada jawaban.

Gisa khawatir. takut sesuatu yang buruk terjadi pada calon suaminya.

Dan, satu jam pun telah terlewati Gisa masih belum mendapatkan kabar tentang Deon. bahkan orangtua Deon saja tak tahu kenapa putranya tak bisa dihubungi.

Sampai dimana satu panggilan masuk ke ponsel Gisa.

Prangg!

Gisa menjatuhkan ponselnya begitu saja saat mendengar seseorang berbicara ditelefon. pandangan Gisa kosong, air matanya luruh begitu saja. Gisa bahkan sudah tak bisa menahan berat tubuhnya. seluruh tubuhnya teras lemas saat seseorang mengatakan kalau Deon mengalami kecelakaan.

"Sayang kenapa?" tanya Ibu Hamidah pada sang putri yang tiba-tiba menjatuhkan ponselnya dengan pandangan kosong yang membuat semua orang khawatir.

Pak Widiarto mengambil ponsel yang dijatuhkan Gisa mencoba berbicara pada orang yang menelepon putrinya.

"M-mas Deon Bu"

"Nak Deon kenapa Gis, jelasin sama Ibu?"

"Hiks... Mas Deon kecelakaan Bu. Gisa harus kerumah sakit sekarang Bu. Gisa pengen liat kondisi Mas Deon, hiks..." tangis Gisa semakin pecah dipelukan sang Ibu.

"Gisa takut Bu hiks.." Gisa meraung menangis dipelukan Ibunya.

"Kamu yang tenang yah sayang, kita kerumah sakit sekarang?!"

Kedua Keluarga itu pun langsung menuju rumah sakit meninggalkan acara pernikahan begitu saja. padahal hari ini adalah yang sangat dinanti nanti oleh kedua Keluarga itu. namun sesuatu yang buruk telah terjadi dengan terpaksa acara pernikahan dibatalkan.

Masih menggunakan gaun pengantin, Gisa berlari memasuki rumah sakit tanpa memeperdulikan pandangan orang-orang yang berada dirumah sakit.

"M-mas Deon, Hiks.. Mas nggak boleh ninggalin Gisa dengan cara seperti ini Mas. Jangan tinggalin Gisa Mas! Bangun Mas kita akan nikah tapi kenapa kamu malah tidur. Mas Deon bangun jangan tinggalin Gisa Mas!" Gisa meraung menangisi Deon yang sudah terbujur kaku.

Marisa bahkan jatuh pingsan dipelukan sang suami yang menangis mengetahui putra tersayangnya meninggal.

"Bu tolong bangunin Mas Deon Bu.. hari ini kita akan nikah tapi Mas Deon nggak mau bangun Bu Hiks.. tolongin Gisa Bu, bantuin Gisa bangunin Mas Deon..."

"Sayang kamu harus kuat yah, ikhlasin Nak Deon ya sayang" Hamidah mencoba menenangkan Gisa yang terus menangis histeris dengan memeluk jasad Deon.

Satu orang yang terlibat kecelakaan bersama dengan Deon memiliki luka yang cukup parah meski begitu orang itu masih memiliki sedikit kesadaran, dan disana dengan tak berdaya orang itu melihat seluruh Keluarga Deon menangisi kepergian Deon sampai dimana kesadarannya perlahan menghilang.








   Gimana?

   Lanjut?

GISA [Giselle-Jeno]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang