Gisa berjalan memasuki gedung perusahaan Jenove. beberapa karyawan menyapa Gisa yang membuat Gisa tersenyum malu. Gisa tak menyangka karyawan di kantor Jenove mengenal dirinya. padahal Gisa jarang sekali mengunjungi kantor Jenove, hanya beberapa kali saat Ibu mertuanya meminta untuk mengantarkan berkas yang tertinggal atau mengantarkan makan siang untuk Jenove."Gisa!" panggil Serin yang melihat Gisa berada dikantor. Serin hendak pergi makan siang bersama teman kantornya.
"Selamat siang Bu Gisa" sapa teman kantor Serin.
"Siang... kalian mau makan siang?"
"Iya, Bu"
"Gis, mau ketemu Pak Jenove yah?" tanya Serin tanpa rasa segan berbicara dengan Gisa.
"Iya, Jenove minta makan siang di luar"
"Tapi kayaknya Pak Jenove masih meeting deh sama Mba Karin" jelas Serin.
"Aku tunggu diruangannya deh"
"Yaudah kita pergi dulu ya Gis"
"Permisi Bu Gisa"
"Iya"
Gisa pun berpisah setelah berbincang ringan dengan Serin dan teman kantor Serin.
Gisa memasuki ruang kerja Jenove. duduk di sofa menunggu Jenove yang masih meeting. Gisa melihat isi ruang kerja Jenove yangg terlihat bersih dan tertata rapi.
Gisa tersenyum melihat foto pernikahannya dengan Jenove yang terpajang disudut meja kerja Jenove. Gisa tak menyangka Jenove akan memajang foto pernikahannya disini mengingat sikap pria itu yang begitu dingin.
"Maaf saya lama" ucap Jenove yang baru selesai meeting. Jenove melihat jam yang melingkar ditangannya. jam makan siang telah lewat setengah jam yang lalu.
"Nggak apa-apa kok Mas, aku ngerti kamu sibuk" jawab Gisa.
Jenove menelisik penampilan Gisa yang terlihat tak seperti biasanya. Gisa terlihat begitu cantik meski dengan riasan tipis.
KAMU SEDANG MEMBACA
GISA [Giselle-Jeno]
FanfictionGisa fikir dengan menerima lamaran Jenove dapat menghapus ingatan buruknya tentang pernikahan. Namun nyatanya, hanya hari-hari buruk yang Gisa alami setiap harinya. Sikap dingin Jenove dan jalan fikiran pria itu yang tak bisa ditebak yang membuat G...