3. hari yang merepotkan part 2

45 6 0
                                    

DUAK !

Nara mengambil tindakan yang tepat sebelum preman yang membawa pisau tajam itu berhasil menyerang pemuda  dengan surai dua warna itu. nara menendang punggung nya dengan keras sampai preman yang membawa pisau itu tersungkur ke tanah . Nara menatap tajam preman itu lalu segera mengambil pisau yang di tangamln preman itu .

Betapa bodoh nya nara ia lengah sehingga ia tak menyadari bahwa preman itu belum pingsan

'Tendangan kurang kuat ' batin nara sedikit menyesal .

Dan dia lengah lagi tak menyadari bahwa si preman itu bangun dan berhasil merobek dengan pisau nya  pergelangan tangan nara .

"MATI KAU JALA** SIALAN " teriak premn itu

Beruntung nara masih bisa menghindar tapi tangan nya menjadi korban dari si preman . Hiragi yang melihat itu tak tinggal diam ia berlari dengan cepat ke arah preman itu dan menendang wajah dari sang preman samapi si preman sampai benar benar  pingsann

Darah mengucur di mana mana . Nara terdiam melihat luka wajah nya tak menampakan kesakitan sedikit pun malah wajah nya tenang saat melihat luka yang robek panjang di tangan kiri nya .

'Untung bukan tangan kanan' batin nara merasa lega .

Semua orang terdiam melihat keadaan nara yang tenang sama sekali tidak panik .sampai gadis berambut choklat berlari kearah nara

"HEI KENAPA KAU BEGITU TENANG SAAT TANGAN MU ROBEK PANJANG ! SEBAIK NYA DI BAWA KE DOKTER !" Teriak gadis itu dengan panik

"Tidak perlu aku bisa menjahit nya sendiri " ujar nara dengan tenang seperti tidak ada hal yang  terjadi .

Darah yang terus menerus keluar membuat pemandangan  menajdi menyeram kan dan mencekam . Sampai gadis bersuari choklat itu memberikan kotak P3K kepada nara . Nara menerima kotak itu dan membuka nya lalu mengobati luka nya dengan cepat dan rapi

"Arigato....."nara keliatan bingung ingin menyebutkan nama apa

"Tachibana kotoha ..... salam kenal " ujar kotoha dengan senyum lembut

Selang beberapa detik nara di kerumuni oleh warga yang bersimpati dan khawathir . Nara tentu kaget dan tidak nyaman dengan keadaan ini

"Apa kau baik baik saja "

'Tangan terluka parah loh"

"Yakin gak mau di bawa ke rumah sakit "

"Nenek masih punya kotak obat apa perlu menek ambil ksn ?"

Dan banyak perkataan yang terkesan khawathir yang di lontarkan kepada nara . Sungguh nara menjadi pusing atas semua kata itu .

"Sa-saya baik baik saja" ujar nara dengan senyum getir nya . Sumpah nara paling gak bisa di suruh senyum atau memaksa kan snyum wajah nya malh keliatan aneh

Kotoha yang peka pun menolong nara yang kesusahan mengdapai pertanyaan warga .

"Permisi kalian seperti nara tidak suka kalian kerumuni !" Ujar kotoha agak berteriak

Seketika semua warga memberi ruang untuk nara bernafas .

'Pengap sekali' batin nara .

"Kalau begitu saya izin pergi karena ada urusan " ujar nara kembali menjadi dingin dan datar .

Semua warga mengagguk setuju mereka memberikan jalan kepada nara untuk berjalan . Namun saat nara ingin lewat pundak nys di tahan oleh ren

"Kapan kita bisa bertemu lagi? " tanya ren

"Entahlah" ujsr nara dengan datar ia menepis pelan tangan ren dan beranjak pergi

'Dia sanagt menarik ' batin ren

the lingt of lingt that shines again on me ?.(wind breaker x my oc)Where stories live. Discover now