Chapter 13

5 3 0
                                    

Happy Reading
~

Saat ia masuk ke dalam rumah itu benar saja hening dan sunyi seakan tidak pernah ada orang yang tinggal disini, zelena pun menunjuk satu kamar dan elang dengan segera membawanya kesana.

Setelah meletakkan zelena di atas kasur elang segar keluar lalu kembali lagi dengan membawa sebaskom air dingin “kompres dulu ya,” ucap elang  lalu meletakkan sapu tangan yang telah di basahi oleh air.

“mau makan?,” Tanya elang.

Zelena menggeleng lalu “tolong ambilin obat di laci itu,” ucap zelena enunjuk laci yang ada di samping tempat tidurnya.

Elang segera mengambilkannya saat ia membuka laci itu ia terkejut ada banyak obat yang berserakan di dalamnya.

“jangan kaget, itu persedian obat kalo gue tiba-tiba sakit kayak gini,” ucap zelena yang sadar wajah ketrkejutan elang.

“gue ambil air dulu,” ucap elang setelah memberikan obatnya pada zelena.

Tak butuh waktu lama elang kembali membawa air dan ia juga membawa sebungkus roti “minimal makan dulu baru minum obat,” ucap elang memberikan sepotong roti.

Zelena menerima itu lalu memakannya perlahan “mending lo pulang aja,” ucap zelena meraasa tidak enak.

“udah izin kok,” balas elang.

Setelah selesai memakan sepotong roti zelena segera meminum obatnya lalu membaringkan tubuhnya di atas kasur, elang yang sadar kalau zelena hendak istirahat ia memutuskan untuk pergi namun sebelum itu zelena lebih dulu memegang tangan elang.

“duduk sini bentar,” pinta zelena dan mau tak mau elang menurutinya.

Setelah elang duduk di pinggir kasur nya zelena hanya diam sambil memainkan tangan elang lalu berkata “cium gue,” ucapan zelena seketika membuat elang membelalakan matanya.

“bercanda, tapi kalo mau silahkan,” ucap zelena.

Dengan kesadaran penuh elang mulai mendekatkan wajahnya pada zelena, melihat itu  zelena reflek memejamkan matanya namun hal yang ia tunggu tak kunjung ia dapatkan sehingga ia membuka matanya lagi.

Dan hal pertama yang ia liat adalah wajah elang yang sedang tersenyum, sungguh zelena terpesona dengan pemandangan di depannya sampai ia tak bisa berkata-kata.

Elang yang sadar zelena mentapnya segera mengusap rambut zelena kemudian dia beralih mengusap pipinya lalu berkata “sembuh dulu,” mendengar itu zelena terkekeh pelan.

Setelah mengatakan itu elang menarik selimut untuk menutup tubuh zelena, dan tak lupa ia juga pamit untuk pulang sebelum ia keluar pintu kamar zelena.

“gue bakal tagih,” ucap zelena sebelum elang benar-benar pergi, tanpa menjawab elang segera pergi meninggalkan rumah zelena.

Setelah elang benar-benar pergi, baru zelena bisa beristirahat dalam keadaan senang dan ia selalu mengingatkan dirinya sendiri untuk selalu tidak melupakan misinya yang sebenarnya.

~

Seminggu telah berlalu kini sesuai janji tepat di malam minggu kali ini Montez dan rangga cs janjian untuk bertemu di sebuah club malam yang masih baru di buka.

Dan kali ini Montez lebih dulu sampai jadi ia memutuskan untuk memesan kursi lebih dulu, setelah menunggu sekitar 15 menit kini rang cs dan gilar telah tiba.

“wihh beneran ikut,” ucap Montez yang senang melihat gilar.

“lo tau gak sih, dia nunggu di depan sekolah dari sore,” ucap rangga dengan bangga namun Montez tau gilar tak mungkin melakukannya.

“mau pesen apa?,” Tanya Montez.

Mereka semua menyebutkan pesanannya kecuali gilar yang berpura-pura taktau apa-apa sehingga zelena sembarangan memesankan minuman untuk gilar.

Sambil menunggu pesanannya tiba mereka semua saling mengobrol dan sesekali menjahili gilar, tak lama pesanan mereka di antar dan rangga terkejut melihat gelas bir yang jumbo.
“buat siapa?,” Tanya rangga.

“buat tamu kita dong,” ucap Montez dengan bangga.

“wahh gila lo, mati entar anak orang,” ucap rangga meremehkan gilar.

Montez kemudian mengangkat gelas minumannya tinggi-tingi “mari kita bersulang,” ajak Montez lalu di ikuti oleh semuanya dan terpaksa gilar juga harus mengikutinya.

Bunyi nyaring yang di sebabkan oleh gelas di tambah suara music yang berdengung menambah suasana semakin terasa nyata, sungguh ini adalah salah satu kenikmatan duniawi.

“ayo minum,” paksa rangga kepada gilar.

Sedangkan Montez yang duduk di sebelah gilar segera mengambil gelas bir itu lalu meminumkannya pada gilar secara paksa.

Montez terus melakukannya sampai bir itu benar-benar habis dan setelah selesai gilar terbatuk-batuk lalu tak lama kepalanya jatuh menghantam meja karena gilar mencoba pura-pura pingsan.

“ck gak asik,” ucap Montez ikutan berakting.

“gila lo,” ucap rangga sambil geleng-geleng kepala.

Setelah kejadian gilar yang pura-pura pingsan semua orang tiba-tiba saja fokus pada hp masing-masing dank arena Montez mulai bosan ia pun memulai topik.

“eh rose diamond itu apa?,” pancing montez ingin au bagaimana reaksi gilar.

~
Continue

Same but DifferentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang