Pov Elena yong
Aku membuang muka berusaha tidak menatap badan putih putri Hana.
Sekarang aku sedang memandikan putri Hana di bathtub.Tugas pertama aku memang gila,saat aku ingin menyabun dua kembar putri Hana aku bagaikan terdengat elektrik tatkala menyentuhnya jantung aku berdebar.
Mengapa aku berdebar bukan ka aku selalu memandikan adik aku masa kecik?dan kenapa jantung aku berdebar?
Aku mengeluh lega setelah siap membersihkan putri hana.
Sedangkan Putri Hana hanya diam sesekali menatap aku yang macam ketam di rebus hidup-hidup."E-eh putri maaf"ujarku meminta izin sebenarnya nak lap badan putri Hana tapi entahlah soalan aku tersekat di tenggorok.
Badan aku sangat dekat dengan putri Hana bahkan harum sabun mandi dapat aku hidu.
Dengan lembut aku melap badan putih melepak Putri Hana, setelah melap aku menutup badan telanjang putri hana.dan membawanya keluar dari bilik air.Aku Straight atau tidak eak?kenapa aku terpanah saat menatap badan langsing Putri Hana?
Aku berdiri di pintu bilik puteri Hana menunggu tugas diberi.
Kini yang memakai baju puteri Hana bukan tugas aku,kerana ada maid khas yang memakainya.Dari tadi muka aku memanas entah mengapa..mungkin rasa malu saat memandikan puteri hana masih melekat ehh bukan ka yang patut malu tu dia bukan aku?kenapa aku yang malu ni?
Setelah ketua maid memakaikan baju puteri Hana kini aku di tugaskan membawa puteri Hana di taman Bunga belakang istana.
Aku berjalan kearah puteri Hana yang sedang duduk di depan cermin.
Aku menunduk hormat dan memegang tangan halus puteri Hana.
"Maaf puteri Hana,saya di tugaskan membawa puteri Hana menghirup udara segar di belakang istana"ujarku lembut, puteri Hana hanya diam dan menurut.
Aku menuruni anak tangga istana sambil memegang tangan puteri Hana, puteri Hana dibelakang ikut menuruni anak tangga dengan berhati-hati kerana anak tangga istana lumayan jurang.
Aku menghela nafas kerana puteri Hana sangat lambat turun tangga seperti siput.
Dahlah aku orang yang tak pandai sabar,apakah tuhan sedang menguji kesabaranku?Kaki Hana turun dua langkah dan tiga langkah.
Kalau macam ni lah konfom setahun baru sampai di bawah, Dahlah anak tangga istana bukan satu dua tapi bertingkat-tingkat.Aku berjongkok di depan puteri Hana yang ingin menurunkan kakinya di anak tangga.
Aku membuang nafas berat
"Puteri yang terhormat,sila naik di punggung aku,biar aku menjadi kuda untuk puan puteri"ujarku namun puteri hanya diam tidak merespon.
Aku melihat belakang.
Dan menghelakan nafas, tatkala melihat puteri Hana hanya diam tidak berkutik.Aku memegang tangan halus puteri Hana dan membawanya di belakangku.
Dengan ragu hanya naik di belakangku,aku memegang kedua kaki hana.dan berlari menuruni anak tangga yang begitu banyak.
Kenapa bilik puteri Hana ada di atas betul?mengapa tak letak di bawah istana ja?tak lah aku susah turun 20 anak tangga.kan bagus kalau ada lift ni tiada.
Nasib lah aku selalu turun bukit jadi hal seperti ini hanya hal biasa.ya meskipun aku mandi peluh.
Aku menghela nafas setelah sampai di lantai bawah.
Puteri Hana turun saat aku berjongkok.
"Maaf"ujar perlahan puteri Hana,aku mengerutkan dahi pelik kerana ucapan parah maid di sini puteri Hana tidak pernah mengeluarkan suara selain angguk kepala dan geleng kepala.
Tapi dia bercakap?
"Apa itu Suara kau?"ujar ku memastikan suara itu milik puteri Hana manalah tahu suara kuntilanak penghuni istana ni.
Puteri Hana tidak menjawab soalanku ia malah berlalu pergi di belakang istana.
Jadi Suara tadi bukan milik puteri Hana la? astagan jadi betul-betul ada penghuni istana ni.
Bulu roma ku berdiri tegak memikirkan suara kuntilanak tadi.Aku berlari menyusul puteri Hana di belakang istana.
Di belakang istana aku melihat puteri Hana memandang kosong kearah taman bunga."Ni siram taman bunga tu"ujar seorang maid yang bernama Diana,Diana menghulur paip panjang kepadaku.
Aku mengambil paip itu dan berjalan kearah taman bunga melimpasi puteri Hana yang sedang duduk di Ayuna pokok.
Aku menyiram Bunga sambil bersenandung kecil
Mengapa ini semua harus berlaku...
Sedangkan aku cuma watak dalam percintaan....
Tak sanggup...aku....mencintaimu..
Kau ibarat.. terperangkap di tengah lautan,tak
Tahu mana arah untuk ku menujuh....Aku berhenti menyanyi lagu cinta tiga segi tatkala air paip mati.
Aku menatap pelik paip di tanganku dan melihat belakang tepat disebelah puteri Hana tempat tersambung paip itu.Aku bertanya seorang maid yang berdiri disebelah puteri Hana.
"Kak tolong tengokkan paip tu kena mati ke?!"teriak ku kecil.maid itu mengangguk dan mengecek saluran paip yang aku pegang.
"Dik okey je masih tersambung!"ujarnya yang membuat aku pelik.takan lah penghuni istana tu sumbat?
Aku melihat lumbang paip dan mengecilkan mataku aku dan mengerakkan kaki kananku yang terasa kram.
Namun saat kaki kananku terangkat tiba-tiba air paip itu menyiram mukaku.Arhhh
Teriakku terkejut namun bukan itu yang membuat aku terkejut melainkan suara lembut yang tertawa kuat.
Suara yang sama semasa aku di dalam istana, dengan takut-takut aku melihat belakang.
ternyata.
Suara ketawa itu berasal dari puteri Hana.yang tertawa lembut sambil memegang perutnya.
Puteri seketika diam tatkala dia sedar tertawa tadi ia melihat sekelilingnya ada tiga orang maid yang terdiam.
Dan ada juga membuat reaksi terkejut.
Puteri Hana berdiri dengan muka memerah.
"Sana kamu buat kerja balik"ujar tegas puteri Hana dana Berlalu pergi.
Setelah puteri Hana menghilang.
Ketiga maid tadi bersorak gembira dan berlari kearah aku.dan ketiga maid itu memeluk aku erat.
Aku?diam tak faham situasi.
"Mantap el!!kau akan berkahwin dengan puteri Hana!!"ujar perempuan maid berkaca mata bulat.
"Iya el kalau kau jadi isteri Puteri Hana jangan lupa naikkan pangkat kami tau"ujar salah satu maid yang bertocang dua.
Aku terkejut kahwin? dengan puteri Hana?! Agak-agak lah sama-sama perempuan kot.
Aku menolak pelukan mereka dan mengelengkan kepala
"Aku masih Straight"ujar ku dan berlalu pergi mangkin kesini mangkin menjadi-jadi.
YOU ARE READING
Elena yong Maid
General Fictioncerita ini menceritakan seorang maid bernama Elena yong Yang baru menjadi maid di sebuah istana Rusia. di istana Rusia ada seorang anak raja Patrick bernama Puteri Hana seorang yang pendiam dan tidak pernah tertawa setelah kematian sang ratu,sang ra...