"Pokoknya Abin gak mau nurutin apa kata Ayah!"
Penolakan secara spontan itu dikeluarkan dari mulut Bintang Ozora Graska. Ya, Dia adalah anak pertama dari dua bersaudara.
Dia adalah anak laki-laki yang mempunyai watak keras kepala, Susah di atur, namun juga terkadang memiliki pemikiran yang cukup bijak.
⭐⭐⭐
Sayup-sayup terdengar dari dalam kamarnya, suara Bintang yang terus ketus dan tidak terima akan perkataan Ayahnya yang akan menitipkan dia dijeruji atau Pondok Pesantren. Bagaimana dia tidak ketus? anak nakal yang tidak bisa diam di rumah akhirnya akan menjadi penghuni jeruji Pondok Pesantren.
Tak.. tak.. tak
Terdengar suara tangga yang seperti tengah di pijak oleh Kaki yang akan menuju kamar Bintang.Tok tok tok
"Aa? Ayah boleh masuk?,"
tanya seorang laki-laki yang merupakan Ayahnya Bintang.
Lelaki yang berumur kurang lebih 40 tahun itu bernama Wildan.
Sudah beberapa menit berlalu Wildan masih menunggu anaknya membukakan pintu kamarnya, namun tak ada sahutan sama sekali darinya.
Dia tidak bisa memasuki kamar Anaknya lantaran dikunci dari Dalam."Buka dulu sebentar, Ayah mau ngomong, nih, sama kamu. Penting!" Lagi-lagi Wildan membuka suara.
Dengan kaki yang sangat berat untuk di pijakkan dan hati yang masih Enggan untuk bertemu siapapun, Bintang pun akhirnya membukakan pintu kamarnya dengan sangat lemas dibarengi dengan rambut yang acak-acakan, serta Mata Elangnya yang menjadi sayu.
Ia Berhadapan dengan Ayahnya bersama raut muka yang masih memendam rasa kesedihan dan emosi karena tidak bisa menerima keputusan Ayahnya. Tanpa jeda Wildan pun membuka percakapan terlebih dahulu dengan Bintang.
"Kamu udah Ayah daftarin sebagai Santri disalah satu Pondok Pesantren di Jawa Barat,"
"Tanpa persetujuan dari Abin? Pokoknya Abin gak mau nurutin apa kata Ayah!" balas Bintang dengan kening mengerut. Bintang memang biasa menyebut dirinya dengan sebutan “Abin“ dilingkungan Keluarganya.
"Kamu gak liat pergaulan Temen-temen kamu disini? jauh banget dari Agama," jawab Wildan dengan tangan melipat di depan perut. "Lagian kamu mondok gak lama, cuma sampe lulus MA, habis itu udah," Sambungnya.
Mendengar perkataan Ayahnya seperti itu, Bintang sedikit tersadar bahwa apa yang Ayahnya bilang memang benar.
"Yaudah, terserah ayah. Toh, kalo Abin nolak juga Ayah bakalan nyari cara lain supaya Abin bisa masuk pondok," ujar Bintang pasrah.
Bibir Wildan mulai mekar mendengar perkataan Anaknya tadi, karena akhirnya Bintang bisa menerima keputusan darinya walaupun ada rasa keterpaksaan.
"Berangkatnya besok, pakaian sama barang-barang kamu udah Ayah siapin," kata Wildan sembari pergi meninggalkan Bintang, namun tak lama dari itu ia berbalik arah, "Oh iya, nama Pondok Pesantren nya Madinatul Qur'an." lalu pergi dari kamar Bintang.
"Hm" pungkas Bintang.
Sebenernya Bintang tidak bisa jika harus berangkat besok, karena dia belum menghabiskan waktu seharian dengan orang yang dia cintai.
Sekarang Bintang tengah berjalan menuju laci dikamar nya, kemudian dia membuka laci tersebut dan menemukan sebuah Kertas Sobek yang bertuliskan:“Untukmu Aku datang, demi mu Aku melintang, dan Karena kamu sebagai tujuanku, Bintang.“
Bandung.Bintang tersenyum membaca isi kertas tersebut, kemudian dia meletakkannya di atas meja belajarnya.
Dia pergi menuju kasur dan merebahkan dirinya sambil menatap langit-langit kamarnya, terkadang dia melihat ke Arah Lampu sangat lama yang menyinari dirinya hingga dia kesal sendiri karena ulahnya bisa membuat penglihatannya menjadi hitam dan kabur, lalu ia memejamkan matanya sejenak.
Beberapa lama memejamkan mata, ia menyadari bahwa ada Seseorang yang belum ia kabari, terutama perihal dia yang Bersedia memasuki Pondok Pesantren.
Secara tiba-tiba Bintang membangunkan badannya untuk mencari ponselnya, dan langsung membuka Aplikasi bernama WhatsApp, lalu menghubungi seseorang dengan Chat paling atas di WhatsAppnya itu yang sudah ia Sematkan.bintang
anya
i miss uuu
kita bisa ketemu g?cewe gua
abinnnn
i miss u so
ko baru ngabarin si?bintang
come on, aku jemput ya.cewe gua
ko buru' bgt ihBintang hanya membaca Chat tersebut tanpa membalasnya, sekarang ia bergegas pergi untuk menjemput orang itu.
-
-
-to be continued
readers tolong tekan tanda [⭐] usai membaca yaa
pls support , thank u all ! 💋
23 Mei 2024.
KAMU SEDANG MEMBACA
BINTANG
Romance"Pokoknya Abin gak mau nurutin apa kata Ayah!" Penolakan secara spontan itu dikeluarkan dari mulut Seorang anak laki-laki yang saat itu sedang mencari cara bagaimana supaya ia tidak menuruti kemauan Ayahandanya yang ingin memasukkan Dia ke dalam Jer...