"Gue gak nulis itu, Zal."
"Gue percaya. Tapi, bukannya buku Lo pernah ilang, kan?"
"Iya,"
"Terus? kok bisa ketemu?"
"Ada cewek yang ngasi ke gue, tapi gue gak tau dia siapa,"
"Tapi yang jelas, dia se asrama juga sama Rumaisya." sambung Bintang.
"Ada kemungkinan tu cewek suka sama lo, Bin."
"Besok malem anterin gue ke asrama santri putri selepas ngaji."
"Lo mau nyari tau cewe itu?" ekspresi Rizal sangat penasaran.
"Nyari Rumaisya." pungkas Bintang.
---
"Tugas yang kemarin dikumpulkan ya!" perintah guru Matematika yang tengah duduk dikursinya.
"Gue gak ngerjain, Bin." keluh Galang.
"Mampus!" balas Bintang seraya pergi ke arah Guru nya untuk meminta izin ke kamar mandi.
Tak lama, Bintang lekas kembali ke kelasnya, ia melihat Galang yang sedang dihukum lantaran tidak mengerjakan tugas.
"Nyontek punya gue aja," bisik Bintang saat melewati Galang.
Galang meminta kepada Gurunya agar diberi waktu beberapa menit untuk mengerjakan tugas tersebut, syukurlah gurunya meng-iyakan.
Selang beberapa menit, tugas itu selesai Galang kerjakan, hingga akhirnya bel istirahat pun tiba.
"Bin, kita pinjem handphone, yuk!" ajak Galang.
"Handphone siapa?"
"Handphone fasilitas pondok, buat ngehubungin orangtua," jelas Galang yang sudah bangkit dari duduknya.
Bintang mengangguk, ia setuju dengan ajakan Galang, mereka berdua menuju ke tempat peminjaman handphone tersebut.
"Harap antri, ya!" teriak seseorang disana sembari membawa speaker.
"Males." jawab Bintang.
Bintang menerobos barisan itu, hingga akhirnya mendapatkan bagiannya.
Tanpa jeda, ia menekan tombol icon telepon disana, terdapat respon suara dari dalam telepon yang ia pegang.
"Alhamdulillah, sehat kok, Bun."
"Syukurlah.. baik-baik disana ya, jangan nakal,"
"Siap, bun. Aman kok."
"Yaudah, udah dulu, ya, Bun. Ini ngantri banget soalnya, kapan-kapan lagi ya, salam buat yang ada di rumah. Love u,"
"Iya nak, nanti bunda sampein, ya. Love u too"
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam"
Komunikasi digital mereka berhenti, saatnya Bintang menghubungi Khanya, untung ia masih ingat nomor telepon nya. Sebenernya tak ada rasa lagi, namun ia sangat penasaran dengan kabar Khanya, apakah ia baik-baik saja disana atau tidak.
KAMU SEDANG MEMBACA
BINTANG
Romance"Pokoknya Abin gak mau nurutin apa kata Ayah!" Penolakan secara spontan itu dikeluarkan dari mulut Seorang anak laki-laki yang saat itu sedang mencari cara bagaimana supaya ia tidak menuruti kemauan Ayahandanya yang ingin memasukkan Dia ke dalam Jer...