KOMA SETAHUN, SUAMIKU NIKAH LAGI DENGAN SAHABATKU
Bab 7. Bukti Perselingkuhan
Tante Dahlia menutup mulutnya sambil tersenyum haru, bahkan kedua bola matanya berkaca-kaca, aku paham seorang ibu yang mendengar bahwa putrinya hamil. Pasti akan sangat bahagia karena itu artinya sebentar lagi dia akan memiliki cucu.
Tak terduga Mas Kevin memeluk Stella di hadapan kami semua, terlihat raut wajah mama mertuaku yang melototi putranya. Kemudian pelan-pelan Mas Kevin melepaskan pelukannya dari Stella.
Aku baru tahu betapa sakitnya ketika menyaksikan dengan mata kepala sendiri, bahwa suamiku memeluk wanita lain yang notabene sebagai sahabatku sendiri.
"Kamu hamil? selamat ya Stella. Tapi ngomong-ngomong, kapan kamu menikah? Kok aku nggak tahu sih," tanyaku bersandiwara menjadi orang bodoh di antara mereka semua.
Stella terlihat grogi.
"Setahun yang lalu!" sahut Tante Dahlia, begitu sinis menatapku. Aku tidak tahu salahku di mana. Apakah aku salah bangun lagi dari koma?
"Oh setahun yang lalu, ya. Ngomong-ngomong, mana suaminya? Aku pengen ngucapin selamat sama suaminya juga," tanya aku.
"Suami Stella ada di luar kota, kamu nggak usah tahu, kapan-kapan saja kamu tahu!" sahut Tante Dahlia mengerlingkan matanya, terlihat kesal.
"Oh begitu ya," ucapku santai, kemudian aku ikut duduk di tepi ranjang pembaringan Stella.
"Kamu pasti bahagia ya, Stella, soalnya dulu aku juga bahagia saat mengandung Kenzo, begitu bahagia, mungkin saat ini kamu juga merasakan apa yang saat itu aku rasakan dulu, dan suami kamu juga pasti sangat bahagia karena pada akhirnya kamu hamil setelah setahun menikah," ucapku, Stella mengangguk perlahan.
"Ya sudah, aku mau pergi ke kantor," ucap suamiku kemudian pria itu beranjak dari tempat kami berkumpul dan meninggalkan ruangan yang saat ini kami telah melihat keadaan Stella. Semua orang pun berpencar pergi.
Dari balik kaca aku melihat suamiku kembali ke kantor, hati ini semakin sakit saat melihat mereka begitu terlihat akrab apalagi saat suamiku memeluk sahabatku tadi.
"David, aku pinjam motor kamu dong!" Pintaku sambil menengadahkan tangan sebelah ke arah pria itu.
"Mau ngapain?! Nggak ah, ntar lu nabrak! Terus motor gue rusak!" David menolak keinginanku, sedangkan kedua tangannya sibuk memainkan game kesukaan dia.
"Kalau rusak aku gantiin deh, tapi aku jamin kok, nggak bakalan rusak," ucapku meyakinkan pria itu.
"Lu mau ke mana sih!?" tanyanya, sedangkan wajahnya sama sekali tidak menoleh ke arahku, fokus kepada hp-nya dan permainan yang begitu terlihat seru dimainkan oleh kedua tangannya.
"Bunuh diri! kali aja dengan bunuh diri aku mati beneran," ucapku membuat pria itu menghentikan aktivitas handphonenya dan menatap ke arahku.
"Mau bunuh diri? Padahal lu masih muda? gila aja," ucapnya, kemudian kembali menoleh ke arah handphonenya.
"Makanya pinjem motor kamu!" Aku memaksa.
"Ya udah, gua anterin," ucap pria itu sambil mematikan handphonenya dan melangkahkan kakinya melewati diriku begitu saja.
Aku melangkahkan kaki mengikuti langkah kaki Adik iparku itu, sedangkan di pintu kamar yang terbuka, terlihat saat ini ada mama mertuaku yang tengah berbicara bersama menantu barunya, Stella.
Di sana juga ada tante Dahlia, entah pembicaraan apa yang telah mereka perbincangkan sehingga terlihat begitu serius, sesekali aku juga melihat senyum mama mertuaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Koma Setahun, Suamiku Nikah Lagi Dengan Sahabatku.
РазноеHanya setahun mengalami koma, Nara dihantam kenyataan bahwa suaminya menikah lagi dengan sahabat terbaiknya. Haruskah Nara menerima kenyataan bahwa dirinya dimadu? Tapi itu berat. Atau Nara harus mengalah?