CHAPTER 2

23 10 5
                                    

Hallo everyone!!!!

Up lagi nih, gak tau kenapa semangat aja kalau up cerita ini soalnya kan nyeritain sih dia yang udah asing wkwk.

Jangan lupa untuk vote, komen dan share cerita ini yahh.
.
.
.
.
.
"Nomor asing, orang asing"

~Prisa Arubumi jayatrica ~
🍡🍥🍭
.
.
.
.
.






Jam sudah menunjukan pukul 17.35 kemacetan jalan raya kini juga semakin panjang, Prisa yang sedari tadi sudah berada di rumah nya kini hanya duduk diam di dalam kamarnya.

Langit kota Karawang kini di penuhi oleh warna-warna yang sangat cantik, langit jingga yang selalu di nantikan oleh Prisa di sore hari, tanpa di sadari oleh Prisa terdengar sebuah notifikasi yang timbul dari layar ponsel nya.

+62 895-6042-70***

"Assalamualaikum"

"Salam nya gak usah di balas ga papa hehe"

Prisa mengerutkan keningnya, ia penasaran siapa kah pemilik dari nomor asing yang mengirimkan pesan kepadanya. Seingat Prisa sedari tadi ia tidak memberikan nomornya ke siapa pun.

"Apa itu abang-abang pulang yang tadi yah, ya kali dia iseng," ujar Prisa pasalnya sebelum menuju rumah ia sempat pergi untuk mengisi pulsa di ponselnya.

Prisa membuka room chat tersebut dan membalas pesan dari nomor yang tidak ia ketahui itu.

Nopall

"Siapa yah?"

"Ini abang-abang pulsa yang tadi?"

"Eh bukan, ini gua Naufal"

"Oh nopall, kenapa?"

"Hehe gak papa, cuma mau bilang save nomor gua yah siapa tau ada perlu apa-apa"

"Oalah okee, udah gua save"

"Makasih yah"

"Iya sama-sama"

"Okeyy"

Tanpa membalas pesan dari Naufal prisa memilih untuk menutup ponselnya dan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh nya setelah seharian beraktivitas di luar rumah.

Di sisi lain Naufal terus memandangi room chat nya dengan Prisa, tadi sepulang sekolah Naufal tidak sengaja bertemu dengan Kanaya dan Naufal meminta nomor telepon Prisa pada Kanaya. Terdengar adzan maghrib berkumandang, Naufal bangkit dari tidurnya dan bersiap-siap untuk shalat berjamaah ke masjid yang berada tak jauh dari rumahnya.

Selesai mengambil wudhu Naufal berjalan menuju masjid dengan kopiah yang ia gunakan dan sajadah yang berada di bahunya. Naufal tiba di masjid dan langsung mengikuti shalat berjamaah.

Prisa kini telah selesai dengan ritual mandinya, ia pergi menuju meja makan dengan piyama tidurnya ia menuruni anak tangga satu persatu. Di meja makan sudah ada papa nya yang bernama Cakra Biantara seorang karyawan di sebuah kantor di Karawang, sedangkan mama nya bernama Alora Respati seorang penjual kue dan memiliki toko kue sendiri.

TENTANG NAUFAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang