CHAPTER 4

17 8 0
                                    

Halowww guys up lagi nih heheh

Jangan lupa untuk vote+komen yahhh
.
.
.
.
.
"Manusia gak akan pernah paham, sampai dia berada di situasi yang sama"

~Rafa Aksa Radika~
🍡🍥🍭
.
.
.
.
.

Pagi ini di hari minggu Naufal bersama tiga temannya sedang berada di sebuah cafe yang sering mereka kunjungi. Sudah menjadi rutinitas setiap minggunya mereka akan menghabiskan akhir pekan bersama-sama.

Di sini lah mereka duduk di salah satu kursi yang sudah mereka boking sejak beberapa hari lalu."Lo suka Prisa?," tanya Haikal tiba-tiba.

Naufal yang tadinya sedang melamun kini menghadap ke arah Haikal setalah mendengar ucapan Haikal tadi."Gua juga gak tau Kal," jawab Naufal kemudian meminum minumannya.

Haikal menghembuskan nafasku kasar."Kalau lo gak suka, jangan bikin dia baper. Jangan lo perlakukan dia kaya beberapa hari lalu."

"Gua setuju Fal, jangan bawa dia sejauh ini kalau lo gak suka sama dia," timpal Riyan.

"Gau juga gak tau sama perasaan gua sendiri. Gua nyaman kalau sama dia, di satu sisi gua bingung sama diri gua," jawab Naufal sambil memandang jauh ke luar.

"Gua harap lo gak nyakitin dia sih, kasian banget. Kaya nya di juga suka sama lo," ujar Rafa.

"Cewe itu mudah baper, sekalinya dia udah jauh cinta logikanya gak main. Tapi," Haikal menjeda ucapan nya lalu menunjukkan ke dada Naufal.

"Hati nya," ujar Haikal.

Naufal merenungi sejenak ucapan Haikal, lalu Rafa menepuk-nepuk pundak Naufal."kalau lo cuma mau main-main jangan yah."

Naufal hanya mengangguk kan kepalanya, bel yang berada di pintu cafe berbunyi menandakan ada pelanggan yang datang. Mata Rafa tertuju pada seorang wanita yang baru masuk ke cafe tersebut dan membawa seorang pria

Rafa membulatkan matanya saat melihat siapa yang baru saja tiba di cafe itu."Mama," kata Rafa sambil melihat ke arah mana nya begitupun sebaliknya.

Sontak mereka semua pun langsung melihat ke arah pandang Rafa, dan benar saja mama nya sedang bersama seorang pria. Pria tersebut terlihat seperti seorang CEO dengan jas hitamnya yang rapi.

Rafa bangkit dari tempat duduk nya lalu menghampiri mama nya yang seolah-olah tidak mengenal dirinya."ma, dia siapa?," tanya Rafa kepada mama nya.

"Mama?, dia siapa sayang?," pria tersebut bertanya kepada mama Rafa dengan tatapan mengintimidasi.

"D-dia, aku juga gak tau sayang dia siapa. Mungkin orang gila, ayo kita pergi," ajak mama Rafa kepada pria tersebut.

"MA, AKU ANAK MAMA!!!," teriak Rafa merasa tidak di akui oleh ibunya sendiri, seluruh isi cafe kini melihat ke arah Rafa.

Plakkk....

"KAMU SIAPA HAH, BERANI-BERANINYA KAMU BERTERIAK KENAPA SAYA," mama Rafa menampar Rafa tepat di pipi kanan nya.

Wajah Rafa berpaling ke kanan, Rafa memegang pipinya yang terasa sakit itu. Setetes air mata jatuh dari mata Rafa hati Rafa hancur berkeping-keping ketika mama nya sendiri tidak mengakuinya, Naufal beserta Haikal dan Riyan langsung membawa Rafa pergi dari cafe itu.

TENTANG NAUFAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang