3

9 3 0
                                    

Cahaya hangat nya mentari masuk melalui jendela angkutan umum yang gadis itu naiki. Helaian rambut berkibar karena angin kecil yang menerpa wajah nya dengan lembut.

Zeea, gadis bermata indah ini menghirup udara pagi dengan tenang.   Saat sedang asyik menikmati sejuknya pagi, tiba-tiba suara klakson motor mengganggu ketenangannya. Dia menoleh,menyipitkan matanya untuk memastikan orang yang mungkin dia kenal.

"Bintang?" Tanya nya dalam hati

Bintang tersenyum melihat raut wajah gadisnya yang sedikit kebingungan. Pasalnya, kalau berangkat sekolah dia tidak pernah melewati jalanan ini karena lebih jauh dan bisa memakan waktu dua kali lebih lama. Selain itu, arah rumah Bintang dan rumah Zeea berbeda.

Saat mata indah Zeea menatapnya, Bintang menggerakan tangannya memberi kode kepada Zeea untuk turun. Zeea yang paham akan hal itu langsung menurutinya.

"Ko tumben lewat sini?" Tanya Zeea langsung

Bintang tersenyum tipis "Tadinya mau bareng kamu, tapi kata mama kamu udah berangkat"

Bintang melirik jam ditangannya, dilihat nya jarum jam yang menunjukkan pukul 05.40. Biasanya Zeea berangkat sekolah pukul 06.30.

"Tumben berangkat pagi? gak ngabarin aku lagi" Tanya Bintang dengan nada sok merajuk

"Iyaa,ohh ituu.."

Flashback on

"Zee, gue udah mulai sekolah besok"

Zeea tercengang mendengar ucapan Shakaa "Ko cepat banget? belum ada sehari lo di indo"

"Iya, nyokap gue udah daftarin seminggu sebelum gua ke indo"

"Terus lo masuk SMA mana?"

Shaka menatap mata indah milik Zeea, lalu melompat turun dari rumah pohon setinggi dua meter itu.
Dia memutar badannya lalu mengangkat tangannya membentuk love.

"SMA PANCAKARSA" Ucap nya dengan bangga, karena salah satu alasan nya karena ada Zeea didalamnya.

"HA?? GIL---" Ucapan Zeea terpotong saat Shaka teriak untuk kedua kalinya

"BESOK PAGI GUE KERUMAH LO, KITA BERANGKAT BARENG!" Setelah mengatakan itu, Shaka meninggalkan rumah pohon. Sedangkan Zeea? ah sudahlah dia tidak bisa berkata-kata lagi.

•Flashback Off

"Zee??" Suara Bintang berhasil membuat Zeea tersadar dari lamunannya. Salah satu alasan Zeea berangkat lebih pagi adalah untuk tidak berangkat bersama dengan Shaka.

Dilihat raut wajah Zeea yang berbeda, Bintang langsung membuka jok motornya. Diambil lah air mineral dengan sebungkus roti. Dia membungkukkan badannya, menatap lekat Zeea sehingga mata indah milik Zeea bertemu dengan mata teduh nya Bintang.

"Nih sarapan dulu, berangkat sepagi ini pasti belum sarapan" Tebak Bintang sambil merapikan jepitan pita yang menempel di rambut indah Zeea.

Bintang tersenyum saat melihat bibir mungil merona Zeea tersenyum sangat manis kepadanya.

Bintang menepikan motornya di parkiran sekolah, tidak butuh waktu lama untuk mereka sampai tepat waktu.

"Makasih ya" ucap Zeea sambil memberikan jaket yang digunakan untuk menutupi rok Zeea saat dimotor.

Bukannya menjawab, Bintang malah mengelus rambut Zeea "Belajar yang rajin ya"

"ZEZEEE!!"

Zeea melebarkan bola matanya saat mendengar suara yang begitu familiar. saat Bintang ingin mencari sumber suara, Zeea justru menangkup wajah Bintang dan menahan agar tidak melihat sosok mengerikan bagi Zeea. Siapa lagi kalau bukan Shakaa.

ZEAATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang