4

11 3 0
                                    


Suara merdu sang vocalis di live music saat ini membuat gadis berpita putih nyaman berlama-lama duduk di cafe ini. Handphone dan segelas vanilla latte dingin yang berada didepannya berhasil tidak dia acuhkan karena menunggu seseorang yang berjanji akan menemuinya.

My Ketos,My Bf💓

Me:
Bintang, masih lama?
16.23

Sepulang sekolah Bintang berjanji mengajak Zeea ke sebuah caffe untuk menanyakan hal-hal yang mengganggu di pikirannya. Tetapi karena dia ada rapat dadakan yang di pimpin langsung oleh direktur sekolah, dia menyarankan Zeea untuk datang terlebih dahulu. Setelah itu, dia menyusul

Zeea menaruh handphone nya dan kembali memesan ice capuccino agar mengulur waktu sambil menunggu kedatangan Bintang datang. Sambil menunggu, dia terus memperhatikan jam tangannya. Sudah hampir dua jam Bintang tak kunjung datang.

Ting!

Zeea dengan sigap membuka layar handphone, tetapi raut wajah nya berubah sedih melihat notif tadi.

My ketos,My Bf💓
•Online

Me:
Bintang, masih lama?
16.23

|Sorry Zee, jauh lebih lama
  dari yg aku kira.
|Nanti kalau udah selesai
  aku langsung kabarin
|Take care ,love💓

______________________________________

Zeea menunduk setelah membaca pesan dari orang yang dia nantikan, rasanya sakit dan hal ini tidak sekali,dua kali. Tapi sering, ketika merayakan ulangtahun Zea dia mendadak pergi dengan alasan ada rapat dadakan, dan bahkan saat ingin merayakan anniversary pun dia tidak datang karena ada jadwal rapat. Sampai pada akhirnya berakhir seperti ini.

Air mata Zeea yang hampir menetes pun tertahan karena melihat sepasang sepatu seseorang dihadapannya.

"Katanya gak bisa datang, aku hampir kecewa untuk kesekian kali nya sama kamu" lirih Zeea dengan posisi masih menunduk

"Ha? Apa Zee, gak kedengaran" ucap seseorang di depannya

Zeea menegakkan kepalanya, bukan itu bukan suara Bintang. Dan dia amat sangat kenal dengan suara cemprengnya ini.

"SHAKA!!" Teriak Zeea membuat pengunjung caffe menatap kearahnya

Shaka bingung "Maaf mas,mba. Bipolar nya lagi kumat" celetuk nya membuat Zeea melempar sedotan kearahnya.

"Lo ngapain sendirian disini?" Tanya Shaka membuat Zeea termenung sejenak

"Zee?" Panggilnya lagi

"Gue nunggu seseorang"

"Gue mah gak usah ditungguin Zee, ini juga dateng sendiri" celetuknya membuat Zeea geram

"Bukan lo"

"Terus, ketua osis?" Pertanyaan Shaka membuat Zeea terkejut

"Kok lo tau?"

"Gue gak tuli Zee, sepanjang koridor anak-anak pada nyebutin ketos-ketos mulu. Mentos kali ah"

ZEAATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang