"SEMUANYA BUAT BARISAN!!" Komando dari Pak Yoga bergema di lapangan.
Semua murid berlarian untuk membuat barisan, mata pelajaran olahraga sangat di nantikan di kelas mereka karena ada kesempatan untuk curi-curi pandang ke kelas dua belas. Pak Yoga selain berperan sebagai guru, dia juga berperan sebagai tukang pos karena tidak sedikit murid dari kelas sebelas yang saling titip salam kepada kakak kelasnya.
Olahraga dimulai, hari ini mereka akan melakukan pengambilan nilai lompat jauh. Sedangkan kelas dua belas melakukan pengambilan nilai kasti. Semua orang sibuk mempersiapkan diri untuk hasil yang maksimal, terkecuali anggota OSIS. Mereka sibuk karena di berikan tugas untuk mencatat murid-murid yang bolos atau tidak mengikuti kelas olahraga.
"Ternyata gini ya rasanya nongkrong di rooftop" Ucap gadis dengan ciri khas jepitan pita putih yang menempel di rambutnya.
"Zee, tapi gak papa nih kita bolos?"
"Harus nya sih Gak papa Din" jawab Zeea sambil meyakinkan Andini.
"Gue takut di hukum Zee"
"Percuma, kalau kita ke lapangan pun pasti di hukum. Kita kan gak bawa baju olahraga" Ucap Zeea, membuat Andini berpikir 'iya juga sih'.
"Gue ke toilet dulu ya Zee,kebelet" Pamit Andini yang diangguki oleh Zeea.
Selang beberapa menit tiba-tiba..
BRAK!!
Pintu rooftop terbuka, suara langkah kaki mendekat. Keringat dingin bercucuran di wajah imut Zeea, tangannya gemetar hebat.
"Gak mungkin Andini, dia gak se bar-bar itu kalau buka pintu. Lagi pula dia baru turun" monolog nya dalam hati, sedangkan mulutnya terus komat-kamit membaca doa.
"ZEEA AMARYLIST!!" Teriak Pria dibelakang, dia paham betul suara itu.
"Saya! pacarnya Bintang" Ucapnya sambil menyengir kuda
Bintang menggelengkan kepala nya tidak habis pikir "Kenapa gak ikut pelajaran olahraga?" Tanya Bintang lembut
"A-akuu gak bawa baju olahraga" jawabnya dengan hati-hati sambil meremas rok sekolahnya.
Bintang menarik tangan Zeea, mereka berlari dan bersembunyi di gudang.
Zeea yang melihat itu bingung."Ken-- hmpff" Ucapannya terpotong karena Bintang menbekap mulut mungil milik Zeea.
"GAK ADA ORANG DISINI"
"TAPI TUMBEN PINTU NYA KEBUKA"
"YAUDAH, CARI KE TEMPAT LAIN"
Suara itu terdengar dari luar gudang, sebelum Bintang membawa Zeea bersembunyi, dia mendengar langkah kaki dari bawah menuju rooftop. Sudah dipastikan itu adalah anggota OSIS.
Zeea memandangi laki-laki di depannya. Menurutnya, Bintang terlihat jauh lebih tampan ketika mode serius. Saat asik memandang, tiba-tiba tatapan teduh milik Bintang bertemu dengan mata indah Zeea.
"Sekarang udah aman" ucapnya lembut, tangan nya terulur mengusap rambut Zeea "Lain kali diperiksa lagi jadwalnya" lanjutnya
Zeea tersenyum "Iya icik boss" balasnya, membuat telunjuk Bintang mencuil hidung mancung Zeea.
Mereka berjalan menuju UKS untuk memalsukan kebolosan Zeea.
"Ko kamu bisa tau ada aku di rooftop?" Tanya Zeea penasaran
Bintang merogoh saku nya, mengeluarkan bungkus choki-choki.
"ini" jawabnya, membuat Zeea terkekeh
Choki-choki adalah kesukaan Zeea, dibandingkan silverqueen atau coklat sejenisnya, dia lebih memilih choki-choki. Saat ditanya alasannya, dia cuma bilang 'gatau,enak aja'.
***
"Mana catatan murid-murid yang bolos?" Tanya Bintang kepada anggota OSIS lainnya
"ini" jawab Rani sambil menyerahkan buku kecil yang ada catatan nama-nama murid yang tidak mengikuti kelas.
"Udah dikasih ke BK?" tanya Bintang
"Belum"
"Oke, terimakasih atas kerja nya hari ini. Catatan nya biar gue yang kasih, kalian boleh istirahat" titahnya
"Tapi, itu tugas kita" Ucap Rani
"Sebelum di kasih ke BK, gue mau catat ulang dan di gabung sama nama-nama yang ada dicatatan gue" mendengar itu, Rani dan anggota OSIS lainnya langsung melenggang pergi.
Bintang mencatat ulang nama-nama yang anggota nya tulis, kecuali nama Zeea. Lalu dia pergi membawa catatatan itu ke ruang BK.
***
"ZEZEEE!!!"
Zeea menoleh, terlihatlah laki-laki sedang berlari kearahnya. Dia membawa dua minuman soda dengan dua buah coklat choki-choki.
"Lo sakit? tadi gue liat lo di UKS" Tanya Shaka sambil menyodorkan minuman soda dan choki-choki.
"Ngga, gue ngantuk" jawab Zeea singkat
"Kebiasaan lo. Gak malu apa Zee, pacar lo ketua OSIS tapi lo nya kek gitu"
Zeea mendelik "Justru karena pacar gue ketua OSIS, makanya gue kek gitu haha"
"Pulang sekolah temenin gue yuk!" Ajak Shaka
"Kemana?"
"Kerumah pohon, gue punya kejutan buat lo"
Zeea menatap Shaka sambil down smile "Masa sih?"
Shaka menjitak kecil kepala Zeea "Gak percayaan lo sama gue"
"Oke, tapi gue izin ke Bintang dulu ya?"
Shaka terdiam, "Harus banget Zee?"
"Iya"
"Oke, gue tunggu. Btw, lo balik sama siapa?"
"Sendiri kya nya, soalnya Bintang ada rapat hari ini"
Shaka tersenyum "Pulang bareng gue mau?"
"Ogah!" Jawabnya singkat membuat Shaka lagi-lagi menjitak kepala Zeea.
Hallo readers!! udah sampe part 5 nih
Mana nih suaranya buat tim shaka??
mana nih suaranya buat tim Bintang??
selain vote mereka, jangan lupa vote untuk cerita ini juga ya!!
terimakasihh, papayyy!!✨💓
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEAA
Teen FictionZeea adalah seorang gadis yang dibingungkan oleh dua hal. Kisah asmara yang awalnya mulus menjadi tidak terurus semenjak kedatangan sahabat kecilnya.