9

9 1 0
                                    

"ZEEA!!"

"ZEE!!"

"ZEEA!!"

Teriakan yang sangat familiar  itu mampu membangunkan Zeea dari tidurnya. Bukannya duduk, Zeea malah menutup telinga nya dengan bantal. Berusaha untuk menghiraukannya.

"ZEEA WOYY!! PAWANG AYAM!!"

'pawang ayam?'

Mendengar itu Zeea langsung berdiri, dan berjalan ke arah balkon. Di sebrang, sudah terlihat manusia yang sangat menyebalkan bagi Zeea. Tanpa basa-basi, dia langsung melemparkan guling kearah Shaka yang berdiri tepat diatas balkon rumah nya.

Shaka terkekeh, "Gak kena" ledek nya sambil meliuk-liukan pantatnya karena berhasil menghindari lemparan guling dari Zeea.

Melihat itu, kemarahan Zeea semakin memuncak. Tanpa berpikir panjang, dia menyalakan keran dan mengarahkan selang air kearah Shaka.

"WOY!! BASAH WOY!!" protes Shaka

"Rasain lo! ganggu weekend gue aja"

"WOYY!!" Teriakan itu membuat Zeea tersentak, bukan Shaka. Karena suara nya berasal dari bawah.

Zeea buru-buru mematikan kerannya, dengan hati-hati dia mengintip ke bawah. Mata nya terbelalak saat melihat Bintang, yang sudah basah kuyup.

"Gue rasa, lo lebih mampus dari pada gue Zee" celoteh Shaka, saat melihat sepasang kekasih itu sedikit cek-cok dibawah.

"Maaf, lagian kamu ngapain disitu si? tumben banget pagi-pagi kesini, weekend lagi" tanya Zeea sambil mengeringkan rambut Bintang dengan handuk

"Tadinya mau ambil buku rapat OSIS yang pernah aku titipin ke kamu"

Zeea berusaha mengingat, "Ohh, yang sampul ungu itu ya?"

"iya"

"Tumben sampe nyamperin kesini, kenapa gak di chat aja. Emangnya mau buru-buru di pake?" tanya Zeea

"Iya, hari ini ada rapat buat acara pentas seni"

"Ini weekend loh, masa iya harus rapat juga?"

Bintang tersenyum lembut, "karena persiapan nya lumayan banyak, jadi harus benar-benar diurus secara matang. Kita baru ngadain pentas seni lagi loh semenjak covid"

Zeea mengangguk paham, "Yaudah, aku ambil dulu keatas ya"

Setelah Zeea pergi, tiba-tiba Shaka datang dengan petantang-petenteng membawa guling yang Zeea lemparkan tadi.

"Ngapain lo?" tanya Shaka sewot

"Gue yang harusnya nanya kayak gitu ke lo!" balas Bintang, tak kalah sewot

"Suka-suka gue, orang gue sahabatnya"

"Suka-suka gue juga,  orang gue pacarnya!" balas Bintang, dengan nada tengil nya

"Gue kenal orangtua nya!"

"Gue juga kenal orangtuanya"

"Gue di sayang orangtua nya!" Timpal Shaka sambil menjulurkan lidah nya, dia yakin kali ini Bintang tidak bisa membalasnya

"Gue di sayang anaknya"

"Shitt, Iya juga"

"Ini buku nya, maaf ya aku lupa ngembaliin ke kamu" ucap Zeea sambil menyodorkan buku berwarna ungu

"Iya gapapa" setelah menjawab, mata Bintang mengarah ke Shaka yang sedang menggigit guling

"JOROK LO!" Teriak Zeea, lalu merampas guling miliknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 02 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZEAATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang