Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku terbangun saat merasakan gejolak aneh di kedua payudaraku. Seperti diemut dan diremas oleh seseorang karena begitu nikmat terasa sampai membangunkan aku dari tidur panjangku. Benar saja, ketika aku membuka mata, pemandangan indah menyambutku dengan hangatnya. Terlihat, Sunghoon yang begitu asik mengemut payudara kiriku sambil memejamkan matanya, sementara tangan kirinya sibuk meremas dan sesekali menarik pentil payudara kananku dengan kuat sampai membuatku mengerang pelan.
"Bayi besar sudah bangun?" godaku mampu menyadarkan Sunghoon yang begitu menikmati kegiatannya sampai membuat lelaki itu tertawa malu. Saking malunya, Sunghoon sempat memeluk tubuhku erat sambil mengatakan, "Aku sudah membuatkan sarapan untukmu, tapi izinkan aku menikmati sarapanku ini terlebih dahulu." ucap lelaki itu sambil meremas kedua dadaku menggunakan jemari tangannya yang panjang.
Aku hanya bisa tertawa pelan, hingga ku rasakan Sunghoon yang ingin menciumku, namun langsung ku tahan dengan meletakkan tiga jariku di depan bibir seksi lelaki itu. "Aku belum sikat gigi, sayang." jawabku, akhirnya berani membalas panggilan sayang Sunghoon setelah sekian lama. Sunghoon pun menampilkan ekspresi yang sangat bahagia sampai nekat, "Persetan!" sebelum ia cium paksa bibirku walau sudah berusaha aku tahan.
Sunghoon lumat bibirku, sesekali ia emut bibir bawahku, mengajakku bermain lidah sambil tangannya tak henti meremas kedua dadaku. Seolah berusaha membangkitkan hasrat dalam diriku dengan memberikan berbagai manjaan di sekujur tubuhku. Setelah cukup lama kami berciuman, Sunghoon bangkit guna melihat remasannya di kedua dadaku yang amat keras.
"Kau tahu? Apa yang paling aku sukai dari tubuhmu?" tanya Sunghoon yang langsung aku jawab dengan gelengan kepala walau ekspresi di wajahku tak bisa menyembunyikan lagi kenikmatan yang aku rasakan. Sunghoon mulai mengecup bagian-bagian yang ia rasa nikmat dari bawah tubuhku.
Pertama, "Yang paling utama adalah ini, vaginamu. Terasa sangat sempit dan meremas milikku kuat walau dari balik kondom sialan itu! Fuck!" ada umpatan di akhir kalimatnya, hingga lelaki itu mulai menenggelamkan kepalanya di selangkanganku lagi. Sunghoon jilat benjolan penuh syaraf milikku sampai menghisap bibir kewanitaanku yang masih terasa perih. Saking hebatnya lelaki itu memanjakanku, sampai nekat memasukkan lidahnya ke dalam kewanitaanku yang mampu membuat tubuhku menegang hebat.
Setelah puas bermain di kewanitaanku, Sunghoon naik menuju perutku untuk meninggalkan kissmark baru disana. Naik terus menuju kedua dadaku, alih-alih meremasnya seperti sebelumnya, Sunghoon malah menampar pelan kedua payudaraku sambil mengatakan, "Yang kedua, bagian tubuh ini. Sangat sesuai dengan ukuran tanganku. Sepertinya kita memang ditakdirkan untuk bersama, Y/n". Sempat Sunghoon remas dengan keras kedua payudaraku sampai menarik putingnya ke atas. Refleks, aku remas tangan Sunghoon dengan erangan manja yang mampu membuat lelaki itu tertawa bangga, "Nghhhh!".
"Ketiga, wajahmu. Terutama bagian bibir dan matamu yang tak henti memberi makan egoku yang sangat besar. Aku suka sekali eranganmu saat aku hentakkan tubuhku kasar padamu. Serta matamu yang terus terputar ke atas saking nikmat dan dalamnya permainanku." ucap Sunghoon sambil mengecup seluruh sisian wajahku dan beehenti di bibirku. Jangan lupakan tangan lelaki itu yang terus menahan wajahku agar tak menghentikan kegiatannya.