13: Kesedihan

715 56 14
                                    

Sunoo
Nuna sudah sampai belum?
Hati-hati di jalan yaaa nunaaku sayang

Cuplikan pesan yang Sunoo kirimkan tak sengaja aku baca saat aku sedang mengisi data di sebuah website yang biasa aku gunakan untuk bekerja. Semakin memecah tangisku penuh kesedihan karena situasi saat ini sangat jauh dari kata "hati-hati" yang lelaki itu berikan padaku. Aku tak bisa menjaga diriku sendiri lalu bagaimana bisa aku menjaga Sunoo yang sangat butuh bantuan sepertiku. Aku merasa sangat tak berharga, apalagi saat pria yang berada di bawah tubuhku sibuk memukul bokongku keras.

"Tanya apalagi?" tanya pria itu mulai tak sabaran dengan mengangkat sedikit bokongku untuk menurunkan posisi duduk kami. Setelah itu, ia hentakkan tubuhnya dari bawah tubuhku yang membuatku tak bisa lagi menahan tangisanku. Aku yang merasa tak kuat pun berusaha melepaskan tubuhku dari pria itu, namun pria yang nekat itu malah mengangkat tubuhku untuk diubahnya posisi kami menjadi missionarry.

Kembali ia satukan tubuh kami yang membuatku tak sanggup lagi menahan gejolak yang aku rasakan. Pria itu raih handphone milikku sebelum ia tangkup wajahku menggunakan dua tangannya. Secara membabi buta ia setubuhi aku yang membuat otakku rasanya meleleh hingga tak sanggup lagi berpikir jernih.

"Persetan! Nanti saja kau wawancara, nikmati dulu hukumanmu!" setelah mengatakan itu, pria itu cium bibirku hingga membuat isi pikiranku kosong. Hanya perasaan sedih dan tak berharga yang tertinggal, namun mau bagaimana lagi? Aku tak bisa menggerakkan sekujur tubuhmu untuk sekedar memberikan perlawanan padanya. Tuhan, maafkan hamba yang tak bisa menjaga diri hamba sendiri. Maafkan hamba yang tak bisa melepaskan diri dari lingkaran setan ini, hamba tak terjebak, tolong hamba tuhan.

""""""""""""""""""""

Waktu telah menunjukkan pukul 12 malam. Setelah memastikan data wawancara telah berhasil aku upload, aku tinggalkan gedung karaoke itu tanpa sepengetahuan siapapun. Berusaha aku pesan taksi online sambil menyusuri jalan yang sangat gelap ini seorang diri. Air mata tak henti mengalir membasahi wajahku, kakiku bergetar, bahkan tubuhku sampai menggigil karena kedinginan. Aku tak peduli, aku hanya ingin pulang secepatnya ke rumahku. Aku takut sekali dan merasa tak ada yang bisa menyelamatkan selain diriku sendiri.

Terus aku berjalan menembus kegelapan malam di hutan ini hingga sebuah mobil tiba-tiba terlihat di ujung jalan. Beruntungnya, mobil itu adalah taksi yang aku pesan. Langsung aku hentikan taksi itu dan secepatnya naik dan meminta supirnya untuk berputar arah. Setelah memastikan kami telah jauh dari gedung karaoke itu, tangisku pecah sejadi-jadinya.

Supir taksinya sempat bertanya, namun aku terlalu takut untuk mengatakan apapun. Aku tak percaya siapapun kecuali Sunoo saat ini, sehingga setelah sampai di apartemenku. Langsung aku ketuk pintu apartemenku dan menghambur ke dalam pelukan Sunoo yang membukakan pintu apartemen untukku. Kesedihanku tumpah dalam pelukan lelaki itu yang ternyata ikut memecah tangis Sunoo juga.

Sunoo ajak aku duduk di sofa apartemenku sambil terus berusaha menenangkan aku. Aku yang tak tahu harus cerita darimana pun hanya bisa terus menangis dalam pelukan Sunoo. Cukup lama aku tumpahkan seluruh isi hatiku hingga akhirnya aku merasa cukup tenang.

Aku tatap mata Sunoo sebelum memberanikan diri mengungkapkan segala yang terjadi selama dua hari ini. "Jadi kemarin, sebelum memergoki mu dengan berandal itu di gudang, nuna diminta mensurvei sebuah gedung terbengkalai yang ternyata terdapat karaoke di dalamnya. Saat pak Hanso meminta kontak manajer karaokenya, nuna lakukan pengamatan dan tak sengaja nuna melihat sebuah pesta sex dalam sebuah ruangan karaoke. Pesta itu dihadiri banyak orang dan yang paling membuat nuna sakit hati yaitu keberadaan anak kecil yang digunakan untuk memuaskan nafsu beberapa orang di ruangan itu. Nuna ketakutan dan akhirnya nuna putuskan untuk melaporkannya ke pihak berwajib bersama Sunghoon." ceritaku sempat terhenti untuk melihat reaksi Sunoo yang begitu serius mendengarkan ceritaku.

Air mata kembali mengalir membasahi wajahku. "Nuna pikir, polisi akan bertindak tegas atas laporan kami. Namun, ternyata permasalahannya langsung selesai keesokan harinya, itulah sebabnya kami ditugaskan datang lagi ke karaoke itu, malam ini. Perasaan nuna sebenarnya sudah tak enak dan benar saja, manajer karaoke itu tahu, kamilah yang melaporkan bisnis mereka ke pihak berwajib. Manajer karaoke bernama pak Jooheon itu berusaha melecehkan nuna hingga terungkaplah sebuah kenyataan yang.." tanpa sadar, aku gantung kalimatku hingga membuat Sunoo tak bisa lagi mengatasi rasa khawatirnya.

"Nuna baik-baik saja, kan? Dia melecehkan nuna bagaimana?! Sial! Keparat sialan!" kesal Sunoo begitu murka. Aku yang merasa ketakutan pun berusaha menggenggam tangan Sunoo sambil berusaha menguatkan diri untuk melanjutkan ceritaku.

"Ternyata, kegiatan yang mereka lakukan di gedung karaoke itu merupakan sebuah ritual sekte sesat yang mereka anut, nama sektenya HEAVENS dan ternyata Sunghoon merupakan bagian dari mereka!" ungkap ku membuat Sunoo bingung. Aku pun melanjutkan ceritaku, "Jadi, Sunghoon nekat melaporkan sektenya sendiri agar tidak membuatku curiga. Setelah berhasil mendapatkan perhatian dan kesempatan untuk tidur denganku, Sunghoon gunakan sebuah pelumas yang berguna sebagai love lotion untuk mengikat hati dan jiwaku agar selalu terhubung dengannya. Itulah sebabnya nuna selalu merasa gelisah jika berada jauh dengannya, padahal kau tahu sendiri betapa sukanya nuna padamu Sunoo. Sunghoon berhasil mengikat nuna untuk jatuh cinta padanya hingga pelecehan yang manajer karaoke itu lakukan berhasil menyadarkan nuna dari kekuatan love lotion Sunghoon." terlihat jelas Sunoo berusaha menelaah penjelasanku yang terdengar rumit baginya. Aku yakin, penjelasanku ini juga tak akan Sunoo percaya dengan mudah, terlebih lagi mengenai hal-hal berbau magic yang begitu tabu dalam lingkungan kami.

Baru Sunoo ingin berbicara, tiba-tiba kami dengar suara kode apartemenku yang seperti dimasukkan oleh seseorang di depan pintu. Benar saja, setelah pintunya terbuka, begitu terkejutnya aku saat mendapati dua lelaki bertubuh kekar memasuki apartemenku dan berusaha menarik ku menjauh dari Sunoo.

Aku tentu saja memberontak, hingga muncul seorang pria yang telah melecehkan aku dari balik tubuh besar dua pria yang menarik ku.

"Urusan kita belum selesai, kenapa kau pergi begitu saja, Y/n?" tanya pria itu memancing diriku memberontak di atas pundak pria kekar yang mengangkat tubuhku paksa.

Pria bersurai merah pun mendekat ke arah Sunoo lalu tersenyum manis padanya. "Jadi kau lelaki yang Y/n sukai ya? Kami akan memberikan banyak sekali kemudahan untuk kalian berdua jika kalian mau bergabung dalam sekte kami? Bagaimana?" tawar pak Jooheon yang langsung aku tolak dengan, "Tidak!" namun Sunoo tiba-tiba malah menjawab.

"Kemudahan apa yang kau tawarkan?" tanya Sunoo seperti tertarik dan percaya atas segala yang aku ceritakan tadi. Sunoo mendekat ke arah pria yang telah melecehkan aku itu. "Banyak, kami bisa memberikanmu karir yang matang, harta yang melimpah, keamanan dan hidup yang terjamin serta-"

"Bisakah kalian membunuh seseorang untukku?" tanya Sunoo yang langsung pri itu jawab dengan tawa kencang. Pria itu tepuk tangannya sambil berkata, "Bukan urusan yang susah. Apa yang kau inginkan, cantik? Sebutkan saja!" tawar pria itu membuatku tak habis pikir.

Berusaha aku sadarkan Sunoo namun lelaki itu malah berkata, "Aku ingin lelaki bernama Heeseung, Jake, dan Jungwon mati mengenaskan." ungkap Sunoo yang tidak aku sangka akan terucap dari bibirnya. Jooheon yang mendengar permintaan lelaki itu pun bertanya lagi, "Itu saja?" yang langsung dijawab senyuman di wajah Sunoo.

"Tidak, gadis yang kau lecehkan itu, milik saya tuan. Tolong kembalikan sesuatu yang bukan milik anda. Tanpa love lotion atau apapun itu saya berhasil memilikinya seutuhnya, jadi lepaskan dia maka kami akan bergabung dalam sekte anda, bagaimana?" tawar Sunoo yang tidak ku sangka begitu tenang menghadapi piranha seperti Jooheon yang amat buas.

Tunggu, kenapa dia juga malah ingin ikut bergabung dalam sekte itu! Fuck!

"Sayang sekali, ada kesalahan yang kekasihmu lakukan dan berakibat fatal pada bisnis saya sehingga saya tak akan melepaskannya begitu saja. Biarkan saya memberikan beberapa hukuman untuknya, setelah itu akan saya lepaskan kekasihmu itu agar kalian bisa hidup bersama setelahnya." ucapan pak Jooheon mampu membuatku saling bertukar pandangan dengan Sunoo.

Tuhan, sepertinya aku memang tak bisa lepas begitu saja dari sekte HEAVENS ini.

ANIMALSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang