11: Pajak

759 78 15
                                    

YOU POV

"Sayang, ayo bangun!" aku terbangun dari tidurku saat merasakan seseorang menggesekkan ujung hidungnya dengan ujung hidungku. Saat aku membuka mata, Sunghoon menyambut ku dengan senyuman manis di wajahnya. Hanya ketulusan dan perasaan cinta teramat besar yang aku rasakan dari sorot mata Sunghoon yang menatapku. Tanpa sadar kembali memacu jantungku bekerja lebih cepat, terutama setelah Sunghoon layangkan kecupan mendadak ke bibirku.

"Bangun yuk, sayang? Kita mandi lalu siap-siap untuk pergi mendata gedung karaoke yang kemarin kita datangin bersama pak Hanso." ajak Sunghoon yang langsung aku jawab dengan anggukan kepala. Aku pun bangkit dari tidurku setelah melepaskan pelukanku pada tubuh Sunghoon. Saat aku sibuk mengikat rambut panjangku sambil mengumpulkan kesadaranku, aku teringat akan keberadaan Sunoo yang berada di apartemenku dan aku tinggal seorang diri.

Aku yang tak ingin Sunoo tahu aku kembali menemui Sunghoon pun berniat berpamitan, "Kalau begitu, aku pulang dulu ya, Sunghoon. " lalu bangkit dari kasur lelaki itu untuk berjalan keluar dari kamarnya. Kaki dan selangkanganku masih terasa sakit, itulah sebabnya pergerakanku lebih memakan waktu ketimbang biasanya.

Baru beberapa langkah aku berjalan, Sunghoon tiba-tiba mengangkat tubuhku untuk digendongnya ala bridal style menuju kamar mandinya. Mau tak mau, aku pun melingkarkan tanganku pada pundak lelaki itu, sementara dengan nada yang manja aku berkata, "Aku mau mandi di apartemenku sendiri, Sunghoon".

Sunghoon sempat menatap mataku sesaat sebelum mengatakan, "Kalaupun kamu mau, aku tak mengizinkannya! Ada Sunoo di apartemen mu, baiknya kamu mandi bersamaku saja!" ucapan Sunghoon terdengar sangat posesif bagiku. Aku yang merasa bahagia pun sama sekali tak menunjukkan penolakan atas sikap Sunghoon tersebut. Aku malah tertawa sambil mengecup singkat pipi Sunghoon yang menggendong tubuhku.

Aku turuti semua keinginan Sunghoon, beruntungnya lelaki itu tidak memanfaatkan kesempatan untuk menikmati tubuhku lagi. Tidak ada seks seperti yang kami lakukan dari malam hingga pagi hari, lelaki itu benar-benar menepati janjinya untuk mengajakku membersihkan diri bersama walau berbagai godaan tak henti Sunghoon berikan padaku. Sunghoon juga terus menyentuh tubuhku dan melayangkan kecupan-kecupan manis di bibir, leher, wajah, hingga bagian dadaku. Jangan lupakan ungkapan cinta yang tak henti Sunghoon berikan padaku, membuatku merasa semakin tak bisa lepas darinya begitu saja.

Setelah kami membersihkan diri, aku ajak Sunghoon ke apartemenku untuk bergantian aku yang bersiap sebelum kami berangkat kerja. Sepanjang perjalanan pun Sunghoon tak henti menggenggam tanganku walau tak banyak pembicaraan yang terjadi di antara kami. Yang penting Sunghoon berada di sekitaran ku, sudah cukup membuat hatiku tenang.

Aku masukkan password apartemenku sebelum aku ajak Sunghoon masuk ke dalam apartemen tersebut. Lampu yang masih mati menandakan Sunoo yang belum terbangun dari tidurnya. Syukurlah, sehingga aku tak perlu lagi menjelaskan mengenai kembalinya aku ke dalam pelukan Sunghoon.

Aku pun menyalakan seluruh lampu di apartemenku sambil mempersilahkan Sunghoon duduk di sofa ruang tengahnya. Bentuk apartemen kami sama persis, yang berbeda hanya interior bagian dalamnya karena kamar Sunghoon lebih lengkap ketimbang kamarku.

Setelah memastikan Sunghoon duduk dengan tenang di ruang tengah apartemenku, aku beranjak menuju dapur untuk mengambilkan minuman dalam kulkasku. Namun, baru aku buka pintu kulkasnya, Sunoo tiba-tiba memanggil namaku dengan manjanya dan langsung berlari memeluk tubuhku di depan Sunghoon. Aku yakin, Sunoo pun sebenarnya tak menyadari keberadaan Sunghoon di apartemenku karena saat Sunoo membalik tubuhku untuk dipeluknya, Sunoo hanya membuka sebelah matanya.

Aku elus belakang kepala Sunoo di dadaku sambil tersenyum jahil ke arah Sunghoon yang menatap kami kesal. Sunghoon pun bangkit dari duduknya, berniat melepaskan pelukan Sunoo namun tertahan ucapan lelaki itu, "Nuna darimana aja sih? Aku loh sudah bangun dari tadi aslinya, tapi karena nuna tak ada di apartemen ini, aku jadi ketiduran lagi". Baru aku ingin membuat kebohongan, Sunghoon malah berkata, "Y/n tidur siang di apartemenku!".

ANIMALSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang