Sunghoon sedang apa ya?
Kenapa setiap aku memejamkan mata, selalu terbayang wajah tampan lelaki itu yang terus tersenyum padaku? Padahal, aku sedang bersama lelaki yang sangat aku cintai dan inginkan dalam dunia ini.
Ya, setelah penantian dan usaha yang cukup panjang akhirnya aku berhasil mendapatkan hati lelaki yang aku sukai bernama Sunoo. Tapi, bukannya merasa bahagia berkepanjangan, aku malah merasa gelisah dan terus terbayang wajah rekan kerjaku tersebut. Padahal saat ini, Sunoo tengah tertidur nyenyak di dalam pelukanku. Harum tubuh lelaki itu bahkan dapat aku cium dengan jelas yang seharusnya dapat membuatku semakin merasa nyaman saat bersamanya.
Sialnya, malah wajah Sunghoon yang terus terbayang dalam pikiranku. Ada sedikit perasaan bersalah yang aku rasakan padanya karena telah mengikat Sunoo sebagai milikku, padahal aku seharusnya tak merasakan perasaan bersalah itu! Apa yang terjadi padaku?! Apa aku mulai tertarik pada rekan kerjaku tersebut?
Tidak! Jangan! Ingat, Sunoo telah menjadi milikmu seutuhnya Y/n! Jangan kau kecewakan dia dengan memikirkan lelaki lain dalam hidupmu terutama dia adalah rekan kerjamu. Kau harus menikmati waktumu bersama Sunoo dan jangan sampai terlena oleh apapun yang Sunghoon berikan padamu. Biar bagaimana pun, status kami adalah rekan kerja sehingga hubungan kami harus berlandaskan urusan kerjaan semata.
Cukup tadi malam saja aku gelap mata dan mengajaknya tidur bersama. Langkahku sekarang sudah benar! Melindungi lelaki yang aku cintai dari para berandal yang mengancam hidupnya. Ya, aku harus memfokuskan hidupku pada keselamatan Sunoo mulai dari sekarang! Tolong pergilah dari pikiranku Sunghoon! Kehadiranmu sangat menyiksa pikiran serta hatiku. Aku benci tak bisa berhenti memikirkan mu!
Saking tak kuatnya aku terus membayangkan Sunghoon dalam pikiranku sampai membuatku kembali membuka mataku. Aku hembuskan napas kasar dan tergerak mengelus belakang kepala Sunoo menggunakan tangan kiriku. Namun, disaat bersamaan terlihat pula tanda segitiga yang lebih terang dari semalam terukir di pergelangan tanganku.
Berusaha aku memastikan bahwa segitiga itu nyata dengan cara mengelusnya, namun segitiga itu tak kunjung menghilang dari pergelangan tanganku yang membuatku semakin merasa khawatir. Apa maksud segitiga ini? Apa ada hubungannya dengan Sunghoon yang terus terbayang di pikiranku? Bagaimana bisa?
Aku berniat mengambil handphone milikku, namun Sunoo yang terbangun atas pergerakanku malah bertanya dengan suara yang serak. "Kenapa nuna gelisah sekali? Apa nuna tak biasa tidur dalam kondisi dipeluk?" tanya lelaki yang aku cintai tersebut sambil membuka sebelah matanya untuk menatapku.
Aku yang tak ingin mengecewakan Sunoo pun mengecup bibirnya singkat, "Maaf ya sayang, nuna sepertinya tak mengantuk." jawabku. Sunoo pun tergerak melepaskan pelukannya di tubuhku lalu membiarkan diriku bangkit dari kasur ini. Aku bantu selimuti tubuh Sunoo lalu melayangkan kecupan singkat di dahinya. "Istirahat saja ya, nuna di ruang tengah. Tak apa, nikmati waktu istirahatmu, sayangku." ucapku sebagai penghantar tidur siang untuk lelaki itu. Wajar jika Sunoo merasa mengantuk karena ia memang belum tidur semalaman penuh dikarenakan harus menjaga warnet tempat kerjanya.
Aku pun keluar dari kamarku, berniat mencari keberadaan handphone milikku. Namun, hatiku malah menuntun tubuhku keluar dari apartemenku sendiri menuju kamar Sunghoon lagi. Entahlah, aku juga tak bisa mengendalikan keinginanku tersebut. Tapi yang jelas, keinginanku ini begitu menggebu-gebu saking ingin bertemunya dengan rekan kerjaku tersebut.
Dengan tangan yang bergetar dan sikap yang tak bisa merasa tenang, aku ketuk pintu apartemen Sunghoon secara berulang kali sampai akhirnya pintu apartemen lelaki itu pun akhirnya terbuka. Langsung aku peluk tubuh Sunghoon di hadapanku yang memancing lelaki itu melayangkan pertanyaan padaku, "Kau kembali?".
![](https://img.wattpad.com/cover/368895046-288-k772938.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ANIMALS
HorrorJadi, apakah nikmat dan kebahagiaan yang kita rasakan di dunia, masih bisa disebut dengan surga?