Happy reading!
⚠️ Tandai jika ada typo!Florin menatap gerbang sekolah dasar tempat Adi menuntut ilmu, sekolah bergengsi ternyata. Artinya Dava memang tidak main-main untuk memberikan yang terbaik bagi adiknya, meski dirinya harus merelakan pendidikannya.
"Udah sampe." ucap Florin menghentikan mobilnya di samping pagar. Sedangkan River yang setia membuntuti mereka dari belakang dengan motornya kini mensejajarkan motornya dengan mobil Florin yang sudah berhenti itu.
Kedatangan Ferarri merah itu tentu menarik perhatian, bukan hanya bocah-bocah sekolah itu, bahkan beberapa guru yang baru tiba di sekolah juga menatap mobilnya penasaran.
Belum sempat River berbicara pada Florin yang sudah menurunkan kaca mobilnya, sebuah mobil Mercedes tiba, dengan spontan Adi berucap.
"Itu Marlo Kak." Florin diam dan menatap ke arah mobil itu, di mana seorang supir turun untuk membuka pintu belakang untuk bocah bernama Marlo itu.
Anak itu terlihat ogah-ogahan dan membawa tasnya kasar. Supirnya berpamitan dan langsung tancap gas dari sana.
Marlo menoleh dan mendapati mobil yang menarik perhatiannya, anak itu terdiam, siapa kira-kira? Teman-temannya tidak pernah di antar dengan mobil ini, jadi ini punya siapa?.
Florin membuka pintu mobil dan turun dengan bangga, gadis itu setia memakai kaca mata hitamnya. River bahkan menatap gadis itu tak berkedip, terkesima untuk yang kesekian kalinya.
"Ya Tuhan, aku tidak pernah meragukan kesempurnaan ciptaan mu, apalagi yang di hadapan ku sekarang. Kecantikan hatinya sepadan dengan parasnya, dia Florin, Florin-nya River." batin lelaki itu merasa dirinya jatuh cinta berkali-kali pada Florin.
Florin melangkah membukakan pintu untuk Adi, semua orang yang menatap penasaran langsung kaget melihat Adi keluar dari sana. Bocah itu tersenyum cerah, matanya berkaca-kaca dengan senyuman manis.
Florin merangkulnya dan membawanya ke depan gerbang, ralat ke depan Marlo. Florin melepaskan kaca matanya lalu memandangi Marlo, ya dia tampak tampan, namun tingkah yang semena-mena membuat Florin berdecak.
"Halo, nama kamu siapa?" tanya Florin sok ramah menahan rasa dongkol.
Marlo memicingkan matanya menatap tak suka pada Adi lalu menatap Florin dengan wajah datar, "Marlo." jawabnya tanpa embel-embel 'kak'.
"Oh, kamu temen sekelasnya Adi, atau kalian gak kenal?" tanya Florin pura-pura tidak tau.
"Iya."
"Gini ya Marlo, kakak mau minta tolong. Tolong jaga Adi ya di sekolah kakak takut ada yang gangguin dia, apalagi sampai nge bully. Adi itu adik kesayangannya kakak." Florin mengusap kepala Adi, membuat Marlo kaget mendengar pernyataan itu.
"Kamu liat mobil itu?, itu kado ulang tahun Adi dari Mama Papa dua bulan lalu. Tapi Adi itu orangnya gak mau pamer, dia suka pura-pura miskin biar tau siapa yang tulus temenan sama dia. Aslinya dia kaya banget." bual Florin, River yang mendengarnya geleng-geleng kepala menahan tawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENITY
Teen FictionRiver Ginanza, dia adalah lelaki brandal yang merupakan ketua geng motor bernama Jupiter. Tidak ada yang tau bagaimana River sebenarnya, bahkan dia tidak mengenal dirinya sendiri sebelum dia bertemu gadis luar biasa cantik bernama Florin. Gadis luar...