Happy reading:)
Tandai jika ada typo ⚠️Forin mengecup kepala River di pelukannya, lelaki itu sudah tenang, keduanya masih di balkon, terdiam satu sama lain sambil menatap langit malam.
"Kamu pernah ketemu ibu kamu?" tanya Florin akhirnya. River menggeleng pelan, "Nggak pernah, wajah nya aja aku gak tau, Flo,"
"Bahkan aku gak tau dia masih hidup atau nggak."
Florin terdiam sejenak, sebenarnya banyak pertanyaan di benaknya saat ini, namun dia mencoba menahan diri karena hal ini tentu sangat sensitif dan privasi bagi River.
"Maaf karena cerita aku kamu ikutan nangis." lemah River merasa bersalah.
"Jangan minta maaf, aku udah bilang kan kalau aku gak suka liat kamu terpuruk, lagian kita sahabat kan wajar kalau saling bantu. Salah satunya dengan jadi pendengar."
Mendengar kata 'sahabat' dari mulut Florin membuat River reflek mendelik tajam, apa-apaan itu!.
"Lah kok cemberut lagi sih!" Florin pura-pura kesal.
"Sahabat udah makan sayang?" godanya lagi, River bahkan tidak habis pikir, manggilnya sahabat tapi ada sayangnya juga, Florin benar-benar bermain-main dengannya.
"Flo..." rengek River.
"Jangan gitu." lanjutkan, Florin sedikit panik melihat mata River mulai kembali berair. Cengeng sekali! Lagi pula bagian mana yang salah, mereka memang sahabat kan? Tapi saling sayang, ups!.
"Iya oke. Kamu udah makan?" tanyanya serius.
River menggeleng, "belum." jawabnya.
Florin menaikkan sudut bibirnya, "sibuk nangis sih, lupa makan kan!" River tersenyum lebar memperlihatkan gigi rapihnya, dengan wajahnya yang masih sembab dia terlihat seperti bocah polos. Ya itu di mata Florin, beda lagi jika itu di mata Alkana, yang ada kakak lelaki Florin itu dengan semangat akan menghajar wajah itu tanpa rasa kasihan.
Memikirkannya membuat Florin terkekeh, "kenapa kamu?" tanya River curiga.
"Nggak!" elak Florin lalu berdiri.
"Sekarang kamu mandi, pakai baju. Badan kamu kotor kena oli." Florin memindai penampilan River yang masih bertelanjang dada, ya sejak dia datang pun kondisi lelaki itu sudah Shirtless.
"Kenapa harus pake baju?" tanya River.
"Kamu mau masuk angin? Suka banget pamer ABS. Cih! Jadi ini alasan bengkel kamu rame!" sinis Florin, sudah dua kali River mendengar ucapan Florin ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENITY
Roman pour AdolescentsRiver Ginanza, dia adalah lelaki brandal yang merupakan ketua geng motor bernama Jupiter. Tidak ada yang tau bagaimana River sebenarnya, bahkan dia tidak mengenal dirinya sendiri sebelum dia bertemu gadis luar biasa cantik bernama Florin. Gadis luar...