CHAPTER 03

2.2K 114 25
                                    

Happy reading!

Suara deringan membuat River terbangun dari tidurnya, hari memang sudah pagi namun suara itu bukan berasal dari alarm nya, melainkan dering ponselnya pertanda panggilan masuk.

"Halo?" sapa River dengan suara serak khas bangun tidur.

"Ver, beberapa anggota kita di tahan di kepolisian tadi malam, termasuk Daniel." ucap Nigel di seberang sana membuat River langsung menegakkan tubuhnya.

"What? Mereka ketangkap pas pengejaran dari arena?" tanya River, memang saat balapan berlangsung kemarin malam tiba-tiba polisi datang ke sana membuat mereka semua kabur berhamburan.

"Bukan, tapi Daniel balas dendam sama Alkana, mereka bikin kecelakaan besar. Alkana sama pacarnya di rumah sakit sekarang." jelas Nigel membuat River mengepalkan tangannya.

"Daniel Bajingan!!!!" maki River membuat Nigel heran di seberang sana.

"Lah bukannya seharusnya lo seneng Alkana celaka?" heran Nigel yang tidak tau jika Liona adalah sepupu River.

"Pacar Alkana sepupu gue anjing!!" makinya kasar langsung menutup panggilan itu. Dengan tergesa-gesa River langsung mengganti bajunya dan mencuci wajahnya ke kamar mandi, dia akan bolos sekolah hari ini dan pergi ke rumah sakit.

******

River melangkah menyusuri koridor rumah sakit di lantai dua, tangannya terkepal menahan emosi, langkahnya lebar menuju sebuah kamar rawat inap atas nama sepupunya. Namun dari kejauhan River melihat teman-teman Alkana berjaga di depan ruangan.

Kedatangannya akan memancing keributan nanti, sepertinya River akan datang lain waktu saat mereka tidak ada di sana. Akhirnya lelaki itu memilih menuju kamar inap Malvin saja untuk menuntut penjelasan.

River tidak ada niatan untuk membantu anggotanya yang sudah berurusan dengan kepolisian, penyerangan Daniel pada Alkana dan Liona malam itu murni di luar kendali River, bisa di bilang itu dendam pribadi Daniel pada Alkana.

River menatap no kamar itu sebelum masuk, angka 113 terpampang jelas di sana.

Saat membuka pintu ruangan mata River terbelalak melihat pemandangan di hadapannya, lelaki itu melihat Malvin sedang berciuman dengan Aurel sepupu tirinya!. Penjelasan yang di butuhkan River terjawab sudah.

"Brengsek!" maki River sebelum melayangkan kepalan tangannya ke arah wajah Malvin hingga ciuman kedua manusia itu terlepas.

"Ternyata bener apa kata Liona, lo selingkuh bajingan! Lo nyakitin sepupu gue anjing! Padahal gue yang nyuruh lo deketin dia buat jagain dia di Venus karena gue sekolah di Cempaka! Kurang baik apa gue sama lo Malvin?!!!" teriak River kesetanan.
Malvin yang masih lemah tidak bisa melawan, Aurel langsung berdiri berniat melepas Malvin dari serangan River.

SERENITYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang