bab 17

429 34 4
                                    

"Baik anak-anak kalian semua udah kumpul semuanya" tanya bapa kepsek

"Udah pak" jawab semua siswa

"Yaudah sekarang kita akan laksanakan acara kita yang pertama, yaitu keliling tapi ingat kelilingnya jangan sampai ke hutan kita keliling sekitaran sini aja dan kalian bakal keliling per 2 orang berpasangan" jelas kepsek

"Baik Pak" jawab semua siswa

"Afan silahkan kamu bagikan kelompok yang akan berpasangan" ujar pa kepsek kepada afan, afan pun membagi kan kelompok berpasangan nya

"Semua sudah dapat pasangan nya" tanya miss salma

"Sudah miss"

"Yasudah silahkan laksanakan jurit malam ini yah, ingat hati-hati" ujar miss salma

"Iyaa miss" sahut semua serentak

Semua siswa pun berkeliling untuk jurit malam pertama ini, dan dimana mereka jurit malam berpasangan, dan yang pastinya afan memilih untuk bersama kekasih nya.

"Sayang, ayo" ucap afan ingin menggandeng tangan devita

"Padahal baru tadi siang jadiannya tapi afan udah manggil gw sayang aja, apa dia emang udah lama ya suka sama gw" batin devita ia sedang menatap afan dengan sangat lekat

"Iyaa" ucap devita kemudian mengikuti afan sambil menggandeng tangan afan

"Ini gandengan nya kuat banget, kenapa takut hm" tanya afan dengan lembut

"Iihh yaiyalah gw takut, orang malam-malam gini disuruh keliling untung gw sama lo" jawab devita dengan cemberut

"Iya, makanya aku milihnya sama kamu tadi, biar ada yang jagain kamu, oh iya kata gw-lo nya bisa diubah jadi aku-kamu ga" ucap afan

"Hehehehe sorry udah kebiasaan" jawab devita

Afan hanya mengelus rambut devita.

"Yaudah yuk cepetan kita jalan nya supaya kita bisa sampai lebih dulu ke tempat camping" ucap afan

"Iya ayoo" jawab devita

Mereka pun terus berjalan mencari arah panah nya untuk lebih cepat sampai dari yang lain.

Disisi lain.

"Kha, gelap banget" ucap mala yang memperhatikan jalan didepan yang sangat gelap

"Kan kita bawa senter la" jawab rakha
Sambil menyenter kedepan

"Tapi kan tetap aja didepan gelap" ucap mala

"Yaudah, lo gandengan aja sama gw, jangan jauh-jauh kalau takut" ucap rakha

"Dih, pd banget lo gw mau gandeng tangan lo, lagian siapa juga yang takut" jawab mala

"Yaudah kalau gitu" ujar rakha kemudian jalan lebih dulu dari mala

"Eeh, tungguin napa" ucap mala sambil mengejar rakha

"Kenapa, takut yah" tanya rakha dengan kekehan nya

"Dih, ngga" ketus mala

"Udah bilang aja takut" ujar rakha sambil menaik turun kan satu alis nya

"Dih, apaansi" ujar mala memutar bola matanya malas

"Udah sini" ujar rakha menarik tangan untuk mala lebih dekat dengannya

"Ee-eh" ujar mala ketika sudah ada disamping rakha dan bertatapan dengan mata rakha

"Mata lo indah la" batin rakha

"Tatapan lo seakan suka sama gw kha" batin mala

"Apa gw bisa milikin lo" batin mala

"Gw mau nembak lo, tapi gw takut kalau lo ga suka sama gw" batin rakha

5 menit mereka bertatapan mereka pun tersadar dari lamunan mereka masing-masing dan membuang pandangan masing-masing.

"Apaansih lo tarik-tarik gw" ketus mala

"Yakan biar lebih cepat kitanya kalau jauhan nanti lo ketinggalan" jawab rakha

"Iya, yaudah ayo" ucap mala

Mereka berdua pun terus berjalan mengikuti arah panah.

Disisi lain ada vio sama eby yang dimana vio takut kalau jauh-jauh dari eby.

"By, gw takut" ucap vio sambil menggandeng tangan eby dengan kencang

"Udah jangan takut ada gw disini" ucap eby sambil memegang tangan vio yang menggandeng nya

Hampir semua murid sudah sampai di tempat camping dan sisa sedikit yang belum sampai termasuk devi afan, dan juga mala dan rakha.

"Ini udah hampir semua ya udah sampai" tanya miss salma

"Iya miss" sahut semua siswa

"Eh vi, devi afan sama rakha mala belum nyampe yah" tanya eby

"Iya belum" jawab violetta

"Yaudah kita tunggu aja dulu" ujar vio

"Iya deh" jawab eby kemudian duduk dia samping vio

"Fan, masih jauh yah" tanya devita yang sepertinya sudah cape daritadi jalan

"Udah deket kok sayang, kenapa cape hm" jawab afan dengan lembut

"Iyaa, aku cape" jawab devita dengan wajah yang cemberut

"Lucu banget sihh muka nya" ujar afan sambil mencubit pipi devita

"Iihhh kamu mah, tau ah ngambek ah aku" jawab devita dengan cemberut

"Iya-iya ngga, maaf" ucap afan

"Ga" ketus devita

"Sayang maaf" ucap afan lagi

"Gamau" ujar devita kemudian memalingkan badannya membelakangi afan

"Jangan ngambek dong sayang" ucap afan sambil memegang bahu devita

"Iihh, tau ah" ketus devita sambil menepis tangan afan

"Jangan ngambek sayang maaf, pipi kamu sih gemes banget kan aku jadi pengen cubit, emang aku ga boleh pegang pipi kamu yah, maaf yah" ucap afan sambil menunduk

Ketos Cuek Tapi bucinnn -DEFAN- Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang