bab 32

152 20 2
                                    

Masih di cerita mala dan rakha. Dimana rakha yang seperti nya ingin mengungkapkan perasaan nya dengan sungguhan kepada mala.

"Masa gw becanda mal, kapan sih gw bercanda masalah hati" ucap rakha

"Mal, gw suka lo sejak lama dan lo tau itu kan" sambung rakha sembari memegangi tangan mala

"Iya gw tau"

"Dan kali ini gw bakal bilang kalau gw bener-bener suka sama lo, apa lo gamau nerima cinta gw Mal" ucap rakha kembali

"Kha sebenarnya ini yang gw tunggu lo bener-bener ungkapin perasaan lo langsung bukan dari temen-temen" batin mala

"Gimana Mal" tanya rakha kembali saat melihat tidak ada jawaban dari mala

"Iya gw mau" jawab mala

Seketika rakha langsung menggendong mala dan berteriak.

"Mala punya gw"

"Shutt"

"Diem ah, ini di rumah sakit tau" ucap mala sembari menutupi mulut rakha

"Sorry gw terlalu bahagia soalnya" ujar rakha dengan cengengesan

"Iya gapapa, udah turunin" ucap mala

Rakha langsung menurunkan mala.

"Sekarang kita ke dalem aja yuk, udah malem" ucap rakha dengan lembut

"Iya sayang" ucap mala dengan senyuman nya

Rakha langsung mencubit hidung mala dan menggenggam tangan mala untuk masuk ke dalam rumah sakit.

Di ruangan afan.

"Iihhh kamu mah, aku ngambek nih" ucap devita dengan wajah yang cemberut afan yang melihat nya terkekeh

"Balikin afan" devita terus merebut benda yang ada ditangan afan yaitu handphone miliknya

"Assalamu'alaikum" 

"Wa'alaikumussalam"

"Kalian kenapa kok ribut" tanya mala

"Malaa, handphone gw di ambil tuh sama dia" ucap devita kepada mala

"Fan udah deh jangan jail, ini udah malem besok kita bakal pulang kan" ucap mala menghentikan aksi afan

"Iya-iya" afan pun menurunkan handphone nya dari tangannya dan ingin di raih oleh devita

"Eisttt, bentar, kis dulu kalau mau handphone nya balik" ucap afan sembari menunjuk pipinya

"Koma dulu baru aku cium" ucap devita tanpa sadar

Afan tersenyum getir mendengar nya.
"Ucapan nya cuma koma, apa gw emang masih bisa hidup dengan keadaan gw saat ini" batin afan

Rakha dan mala terkejut kala mendengar ucapan devita.

"Dev ucapan lo" tegur mala

"Sayang sorry aku ga bermaksud" ucap devita setelah sadar kata apa yang ia ucapkan

"Gapapa sayang, aku bakal usahain itu supaya bisa dapet kiss dari kamu" ucap afan sembari mengelus kepala devita

"Jangan becanda ah, aku tadi tu gak tau kenapa tiba-tiba ngomong gitu" ucap devita kepada afan

"Selesaiin masalah kalian dengan baik, gw sama rakha mau tidur" ucap mala berjalan ke arah sofa dimana ada vio dan eby yang sedang tidur

"Iya-iya ngga sayang, udah kamu tidur juga yah udah malem" ucap afan "nih handphone kamu" sembari memberikan handphone devita

"Good night my love" ucap afan sembari mengecup kepala devita yang ada di dada bidangnya

"Good night pacar" jawab devita setelahnya ia memejamkan matanya

Pagi hari telah tiba dimana ini hari afan keluar dari rumah sakit.

"Guys barang-barang udah siap semua kan" tanya devita

"Udah" jawab semua teman-teman nya

"Assalamualaikum" salam seorang dokter wanita yang baru masuk ke dalam ruangan

"Waalaikumussalam" jawab semuanya

"Maaf mengganggu, saya mau periksa keadaan pasien" ucap dokter tersebut

"Silahkan dok" jawab devita

"Tapi apa boleh kalian keluar dulu"

"Eemm kita gaboleh liat ya dok" tanya balik devita

"Boleh saja, tapi saya ingin memeriksa lebih detail apa benturan dikepala pasein sudah lebih baik" jelas dokter

"Oh gitu yah dok, yaudah kita keluar" ucap devita

"Sayang, aku tunggu di luar yah" ucap devita kepada afan dan afan menganggukkan kepalanya "iya sayang"

Setelah semuanya keluar dan hanya tersisa dokter dan afan di dalam.

"Afan, setelah pulang ini kamu harus selalu periksa ke dokter lain di jakarta, dan kebetulan saya punya kenalan satu dokter laki-laki namanya dr. Rizki dia mungkin dia bisa bantu kamu kontrol setiap hari" jelas dokter Rina yang sedang bersama afan saat ini

"Boleh dok, tapi apa emang harus setiap hari dok" tanya afan

"Eem itu kalau bisa, tapi kalau kamu gabisa mungkin bisa seminggu tiga kali" jawab dokter Rina

"Kalau 1 minggu sekali gimana dok, apa bisa" tanya afan kembali

"Yasudah nanti saya kasih tau dokter dr. Rizki dulu" jawab dokter Rina
"Ini resep obat dari saya dan disini sudah ada nomer dr. Riski kamu bisa kabarin langsung setelah pulang dari sini"

"Baik dok" afan menerima obat dan no telfon dari dokter Rina

"Silahkan saya bantu untuk keluar, semua barang nya sudah dibawa keluar kan" ucap dokter Rina sembari bertanya

"Iya sudah dok" afan pun turun dari ranjang nya dibantu oleh dokter Rina

Diluar devita terlihat sangat khawatir dengan afan.

"Gimana dok, afan udah baik-baik aja kan" tanya devita yang langsung berdiri dari duduk nya

Dokter Rina tersenyum "iya afan sudah gapapa, jangan khawatir lagi, kasian afan nya" jawab dokter Rina

"Eem iya, terimakasih dok" ucap devita

"Kalau begitu saya permisi"

"Iya dok" jawab defan bersama teman-teman nya

"Fan udah baik-baik aja kan" tanya eby dan rakha

"Gw udah gapapa" jawab afan

"Kalau kenapa-kenapa bilang yah, entah kenapa masih ada yang buat kita khawatir sama lo fan" ucap mala

Afan tersenyum mendengar ucapan mala "Iya bro tenang aja"

"Kata mala itu bener sayang kaya masih ada sesuatu yang bikin kita masih khawatir sama kamu" ucap devita

Afan tersenyum dan mengelus kepala devita "Iya, intinya aku udah gapapa sayang"

"Yaudah kita langsung balik aja yuk guyss" ucap violet

"Ayokk" mereka semua pun berjalan keluar dari rumah sakit untuk segera pulang ke rumah masing-masing

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ketos Cuek Tapi bucinnn -DEFAN- Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang