Folow dulu sebelum membaca⚠️⚠️
"aku suka mawar hitam abadi dalam kegelapan semenjak semuanya berubah"
"No!. Tuan putrinya aland itu selembut bunga rose pink. kamu harus bahagia dan berhak atas segalanya"
Audrey Caca Alexa Corolline gadis cantik dan...
Aku sedang menguatkan diri dan mengembalikan keyakinan
~Audrey Caca Alexa Corolline~
****
Caca mengatur nafasnya usai bermimpi buruk melihat kedua orang tuanya yang sering kali bertengkar di hadapan nya Kini caca sedang menangis di pojokan kamarnya. iya kamar? Tempat caca mengeluarkan rasa sakit nya yang terlalu lama ia pendam tanpa bercerita ke siapapun.
"Kamu itu gak pernah mikir aku, yang kamu pikirin orang lain terus aku cape" Ujar Rena Clarissa Aldara Alexander ibunda kembar dengan nafas yang tersengal-sengal. "Gak usah egois juga fikirin dulu kita punya anak masih sekolah!" Jawab elvino winata Alexander ayahanda kembar.
Caca melirik ke layar ponselnya Setelah keduanya selesai cekcok ada panggilan telepon masuk yang membuatnya menghapus kan air mata.
Vicky Aland Alexandro Alvarendra is calinggg youuuuuu....
"Kenapa?" tanya nya.
"Gue lagi cape gak usah ganggu gue dulu!" Sarkas caca.
Sungguh, Kata-kata aland mengundang air mata yang berusaha membuat caca berhasil terbuka.
"Caca?" panggilnya.
"Caca itu baik cantik hebat pinter lagi cape iya?" ucapnya lembut.
"Cape banget kan? cape boleh tapi jangan nyerah ya? Anggep gua rumah keduanya Lo cerita sama gua jangan di pendem sendirian gak enak loh jangan sungkan, jangan ngerasa gak ada yang sayang sama diri Lo, banyak kok termasuk gua, coba sini pelan-pelan terbuka, sini lampiasin ke gua apa yang lo rasain keluarin biar lega iya cantik" ucapnya lagi.
"Gue cape hiksssss cape hiksss" ia langsung mengambil posisi tengkurap air matanya sudah habis.
"Ca? Are you okay husttt udahhh Jangan takut gua tau lo cape tapi lo harus bertahan siapa yang buat Lo sampai kayak gini?" tanyanya serta menenangkannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Caca memukul tangan nya ke tembok dengan kuat. Caca tidak tahan lagi dan akhirnya ia bercerita apa yang selama ini dia rasakan.
"Gue gak punya rumah buat cerita rumah gue terlalu berisik hiksssss" ujarnya sembari mengigit bibirnya.
"Udah banyak kehilangan yang gue rasain semua orang gak akan paham apa yang gue rasain semua orang hanya ingin tahu gue cape asal lo tau. Mental gue rusak gue depresion" Tersenyum terbit dari bibirnya bukan senyum kebahagiaan namun rasa sakitnya.
"Bolak-balik gue ke psikolog tapi percuma mental batin fisik di hajar habis-habisan hikssssss."
"Kata orang cinta pertama anak perempuan itu ayahnya. gue tau ngelakuin kesalahan tapi sepele gue tau tetep salah tapi kenapa cuma gue doang ky kenapa gue yang mau di bunuh, keluarga gue kadang cemara kadang juga gue ngerasa brokenhome, gue berusaha buat selalu Peringkat, mereka pilih kasih."
