Happy Reading👑👑
Semoga suka jangan lupa vote & shere
Geratissssss kok! Selamat membaca****
"kamu berhasil menjadi orang yang paling aku cintai sedalam ini."
~Vicky Aland Alexandro Alvarendra~
****
Jam sudah menunjukkan pukul lima pagi, matahari belum muncul, tapi anak kembar masih setia menutup matanya. Bunyi ayam berkokok menandai waktu semua orang untuk bangun dari tidurnya melaksanakan aktivitas nya.Cici yang pertama kali membuka matanya, ia mengambil jam alarm bunyi sedari tadi sedangkan caca masih terlihat pulas. Cici mengumpulkan nyawanya lalu hendak pergi untuk membersihkan badan nya terlebih dahulu sembari menggeleng kan kepalanya pelan. "Ck! dasar kebo," ucap cici.
Gadis itu keluar setelah membersihkan dirinya sudah memakai seragam sekolah sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk, tidak di herankan lagi kulkas 12 pintu yang sedang ia tatap sulit sekali untuk bangun kecuali mendengar deringan call.
Cici menggoyangkan lengan caca pelan. "Kak bangun udah pagi."
"Kak? Bangun nanti telat," ucap cici sekali lagi belum ada respon.
Cici memutar bolanya malas lalu memoles wajahnya yang sangat cantik lalu meninggalkan kamarnya untuk sarapan terlebih dahulu bersama.
Matahari sudah mulai naik tinggi di jendela yang tirainya sudah di buka membuat tidurnya terganggu. Gadis itu melihat jam tangan yang sudah melekat di tangan nya membulatkan matanya sudah pukul enam pagi. "Sialan! gue bisa telat," cicitnya.
Setelah membersihkan diri dan memakai seragam lengkap bahkan memoles wajahnya yang sangat cantik mulus terlebih lagi memiliki pipi yang chubby. "Nice! Perfect," ucapnya tersenyum lalu pergi ke ruang makan.
"Kakak udah bangun sayang? Sini ayo makan dulu," ucap rena clarissa aldara alexander ibunda kembar.
"Cepet makan, dasar kebo emang," cicitnya.
Ayah kedua anak kembar itu berhenti memasukan makanan nya ke dalam mulut nya sembari mengerutkan dahinya melihat gadis cantik yang rambutnya di curly diam sedari tadi menunjukkan ekspresi tak suka.
"Sis? Why are you frowning princess?," tanya nya lembut.
Caca mendongak ke arah sumber suara ialah sosok paruh baya adalah ayahnya sembari tersenyum terpaksa. "I'm okay, dear father," katanya sembari mengambil roti bukan nasi.
"Why? That means you don't eat princess rice," tanya lagi elvino winata alexander.
"Hum, cuma───" ucap caca terpotong.
Cici dan bunda melihat interaksi keduanya memang caca masih terlihat kaku untuk mengobrol dengan ayah kesayangannya itu karena jarang sekali ayahnya dirumah dan sibuk bekerja tetapi masih memberikan waktu weekend caca maklumi soal itu, ia juga orang nya tertutup bahkan introvert, pendiam, dingin, dan tertutup wajar jika tidak banyak berbicara sangatlah irit, singkat.
"Dad? My sister is fine, usually her mood swings have started," ucap cici memotong ucapan caca lalu mengejek kakaknya itulah hal favoritnya sejak kecil.
"Sudah sudah, makan sana! Ga boleh makan sambil ngomong lanjutin mungkin kakak ga nafsu tapi bunda bawain bekal mau?," tanya rena clarissa aldara alexander sembari tersenyum mengelus rambut caca pelan.
Sangatlah benar keluarga nya memang cemara tetapi jika ada masalah seketika seperti brokenhome tetapi itu hanyalah sementara.
"No bunda, aku makan di kantin aja sama temen-temen ya? lain kali aja," balas caca membalas senyuman bundanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He's is the queen's king
Teen FictionFolow dulu sebelum membaca⚠️⚠️ "aku suka mawar hitam abadi dalam kegelapan semenjak semuanya berubah" "No!. Tuan putrinya aland itu selembut bunga rose pink. kamu harus bahagia dan berhak atas segalanya" Audrey Caca Alexa Corolline gadis cantik dan...