5

273 23 2
                                    

PLAK!!

jeno dengan berani menampar mantan abang iparnya..

Wajar saja.. Ia benar-benar ketakutan saat ini.. Apalagi ketika jaemin meremas penisnya secara tiba-tiba..

Jeno pun tanpa babilu langsung berlari menuju kamarnya.. Mengambil celana dengan asal dan dompetnya.. Kemudian segera pergi..

Sungguh jeno hanya ingin pergi dari apartement ini..

Lebih tepatnya dari na jaemin, mantan abang iparnya yang menyeramkan itu..

"JENO!" teriakan jaemin membuat jantung jeno berdegup kencang..

Ia segera saja berlari menuju pintu depan.. Berusaha menghindar ketika tangan jaemin meraihnya..

Namun bukan jaemin namanya jika ia tak bisa mendapatkan yang ia mau..

Jaemin segera menarik kemeja jeno.. Sangat kuat hingga tubuh jeno limbung dan menabrak dada jaemin..

"LEPAS!!" teriak jeno kalap..

Ia takut, marah, dan ingin nangis..

Ia bingung kenapa orang yang sudah di anggapnya abang bisa-bisanya melakukan hal seperti itu..

"Jeno! Dengarkan aku dulu!" Jaemin terus menahan tubuh jeno yang tidak berhenti memberontak..

Jeno benar-benar kuat.. wajar dia lelaki..

Tapi jaemin lebih kuat..

Dengan sekali pukulan di lehernya.. Jaemin berhasil membuat jeno pingsan..

"Kau tau, sekalinya milikku.. Tetap milikku jeno.." Ujar jaemin yang saat ini sudah mengangkat jeno ala bridal style...

Membawanya keluar dari penthousenya.. Dan pergi menuju sebuah tempat..

Tampat yang jauh, di mana tiada siapapun bahkan orang tua jaemin sekalipun tahu akan tempat tersebut..

Dalam diamnya jaemin menyeringai..

Pria yang ia inginkan.. Akan seutuhnya menjadi miliknya..

Tinggal sedikit lagi..

Maka jeno tak akan pernah lepas darinya..





































































"Kau mau apa lagi?"

"Sebuah-"

"Racun? Teknik membunuh karina? Karina udah mati btw.. Teknik membunuh orang tuamu? Orang tua jeno? Apalagi? Senjata??"

"Sesuatu yang bisa membuat pria hamil.."

"Gila gila gila.. Aku tau kau gila.. Tapi ini lebih gila lagi.."

"Bisa buat atau nyawa mu jadi taruhannya?!"

"Iya iya... Nyawaku sangat tidak berharga di mata mu.. Nah sabar ya bapak na jaemin yang terhormat, saya cari dulu obatnya.."

"Hm.."

"Btw.. Sudah mengecek kondisi jeno?"

"Kemarin saat ia pingsan di rumah sakit.. Aku sudah menyuruh renjun memeriksanya.."

"Hasilnya?"

"Negatif"

"Hm.. Ini rumit.. Apalagi sperma nya lumayan berguna saat menghamili karina kemarin.."

"Jeno kalau tau bahwa karina mengandung anak bobby, dia bakalan kecewa.."

"Eh.. IH ANJIR SERIUSAN?! BOBBY SI BOS DI BUTIKNYA KARINA?!"

Do You Know? [✔] JaemjenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang