𝑒𝑛𝑎𝑚

713 51 5
                                    

"Kemah di sekolah bakal tidur di mana ya?" Tanya Hamza saat baru tiba disekolah

"Dikelas mungkin? Kenapa nggak tanya Nevan yang jadi panitia," melirik Nevan yang sedari tadi diam

"Iya, kelas kita berdua kebetulan digabung karena cewe cowo dipisah," jelasnya

"Kebagian dimana?"

Nevan menaruh ponselnya disaku jaket dan mengajak keduanya untuk mengikutinya.

"Kelas kita bakal tidur disini, tapi sebelumnya kita bakal dikumpulin di aula dulu. Emangnya kelas lo berdua nggak ada perwakilan?"

"Lo bisa liat disebelah lo ini malah berdiri anteng," sindir Lian

"Jadi elo? Bocah sableng, bukannya rapat malah cabut," kesalnya pada Hamza

"Sama aja lah, kan ada elo jadi gampang," merangkul pundak Nevan

"Anak edan, gue gedik juga lo."

Nevan merotasikan matanya dan menaruh tas carrier miliknya yang berisi beberapa perlengkapan yang sudah ditentukan oleh pihak panitia serta pihak sekolah begitupun dengan Hamza dan Lian yang mengikuti Nevan menaruh tas. Setelah menaruh semua barang mereka, ketiganya menuju aula tempat awal siswa/i dikumpulkan.

Nevan dan Hamza memisahkan diri dari Lian karena keduanya menjadi panitia serta perwakilan dari setiap kelas. Lian memasuki barisannya begitupun dengan Nevan dan Hamza yang bergabung dengan panitia yang lain.


─────────⊹⊱✫⊰⊹─────────


"Lo mau makan apa?" Tanya Javi yang melihat Calvin menuju dapur

"Entah, lo mau apa?"

"Jelajah kuliner?"

"Oke," pergi menuju kamar

Semalam setelah mendengar Calvin tidak ingin menginap di rumah Lian, Javi memutuskan untuk menginap di rumah Calvin. Daripada Calvin yang pindah, lebih baik dirinya yang menghampiri Calvin. Calvin adalah anak yang begitu keras kepala jika diatur, jiwanya yang begitu liar membuat mereka terkadang susah untuk mengatur Calvin.

Calvin kembali dengan pakaian yang berwarna-warni dan sangat jauh berbeda dengan pakaian yang dipakai Javi yaitu full hitam dari kaos, jaket, celana dan topi.

"Mirip anak TK," komentar

"Suka-suka gue," singkatnya

Javi hanya menggelengkan kepala melihat respon dari Calvin. Sudah terlalu biasa akan sifat Calvin yang suka berubah-ubah.

"Jadi tuan Eric, kemana kita akan pergi?" Tanyanya berpura-pura menjadi sopir pribadi Calvin

Satu hal yang perlu diketahui, saat di rumah Calvin akan dipanggil dengan nama Eric.

"Jalan buruan."

Javi menjalankan mobil menuju tempat dengan penuh kuliner. Sengaja ia memilih tempat tersebut karena bingung ingin makan apa.

"Seafood? " Tanyanya setelah berhasil menyusul Calvin

"Ya," berjalan terlebih dahulu

Setelah mereka berdua puas menjelajahi makanan, keduanya bergegas menuju markas karena mereka akan mulai meretas cctv sekolah milik Nevan, Hamza dan Lian.

"Gimana?" Tanya Marva yang baru tiba

"Semua udah gue retas, untuk sekarang masih aman terkendali. Tas mereka bertiga juga aman," jelas Calvin sembari melihat layar monitor

SURREPTITIOUS (END) || (SEGERA TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang